Mohon tunggu...
Irgi Maulana Ardirto
Irgi Maulana Ardirto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Merupakan Mahasiswa dari universitas Jenderal Achmad Yani Prodi S1 Informatika

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjaga Nilai Nilai Pancasila diera Digital, Tantangan dan peran generasi muda

30 Januari 2025   20:20 Diperbarui: 30 Januari 2025   20:20 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjaga Nilai-Nilai Pancasila di Era Digital: Tantangan dan Peran Generasi Muda

Pendahuluan

Pancasila adalah dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia yang menjadi panduan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sejak awal kemerdekaan Indonesia, Pancasila telah berfungsi sebagai pemersatu bangsa yang memiliki keberagaman suku, agama, dan budaya. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan masuknya era digital, nilai-nilai Pancasila menghadapi berbagai tantangan yang dapat melemahkan fondasi persatuan dan harmoni bangsa.

Di tengah derasnya arus informasi yang bersifat global, masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, perlu memiliki fondasi karakter yang kuat berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila. Dunia digital yang menawarkan kebebasan berekspresi juga menuntut tanggung jawab dalam menjaga etika dan harmoni sosial. Oleh karena itu, penguatan karakter berbasis Pancasila menjadi kunci dalam menghadapi tantangan zaman.

Nilai-Nilai Pancasila sebagai Pedoman Hidup

Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia terdiri dari lima sila yang memiliki makna mendalam. Kelima sila tersebut tidak hanya menjadi dasar negara, tetapi juga menjadi pedoman moral yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia digital.

Ketuhanan yang Maha Esa: Di era digital, masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi dan berinteraksi tanpa batas. Nilai ini mengajarkan pentingnya menjaga sikap toleransi antarumat beragama serta menghormati keyakinan orang lain meski berkomunikasi secara daring.

Dengan tetap memegang nilai ketuhanan, masyarakat Indonesia dapat terhindar dari perilaku intoleran yang kerap muncul dalam diskusi daring yang memicu konflik antarumat beragama.

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Dalam komunikasi digital, penting untuk menjaga etika dan kesopanan. Menghindari ujaran kebencian, perundungan siber, dan penyebaran berita bohong adalah wujud pengamalan nilai kemanusiaan.

Dengan mengedepankan rasa empati dan adab dalam berkomunikasi, masyarakat dapat menciptakan suasana dunia maya yang harmonis dan aman bagi semua pengguna.

Persatuan Indonesia: Dunia digital sering kali memicu perpecahan akibat polarisasi opini. Dengan semangat persatuan, masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga keharmonisan dengan menghargai perbedaan pandangan.

Media sosial dapat dijadikan sebagai alat pemersatu dengan menyebarkan konten yang mendukung persatuan dan menghindari konten yang memicu perpecahan.

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Dalam forum daring, diskusi sehat yang mengedepankan musyawarah dan menghargai pendapat orang lain mencerminkan penerapan nilai demokrasi yang sehat.

Menghindari debat yang tidak sehat dan saling menghina merupakan salah satu bentuk penerapan nilai demokrasi dalam dunia digital.

Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Kemajuan teknologi harus dimanfaatkan untuk menciptakan kesejahteraan yang merata. Akses internet dan teknologi yang adil serta inklusif adalah wujud nyata dari nilai keadilan sosial.

Pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama memastikan bahwa seluruh rakyat Indonesia, termasuk yang berada di daerah terpencil, dapat mengakses internet dan informasi digital dengan mudah.

Penguatan Karakter Berbasis Pancasila

Penguatan karakter berbasis nilai-nilai Pancasila sangat penting untuk menghadapi tantangan era digital. Karakter yang kuat akan membuat generasi muda lebih bijak dalam menggunakan teknologi dan berinteraksi di dunia maya. Penguatan ini dapat dilakukan melalui:

Pendidikan Moral dan Etika: Integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan. Pendidikan yang berbasis nilai-nilai luhur dapat membentuk karakter siswa yang memiliki integritas tinggi.

Pembiasaan Praktik Positif: Mengajak generasi muda untuk aktif dalam kegiatan yang mendukung nilai-nilai Pancasila, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Misalnya, kegiatan sosial yang mengajarkan kepedulian terhadap sesama.

Teladan dari Pemimpin dan Tokoh Masyarakat: Pemimpin dan tokoh masyarakat harus menjadi panutan dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Dengan memberikan contoh nyata, mereka dapat menginspirasi generasi muda untuk mengikuti jejak positif tersebut.

Sosial media
Sosial media


Tantangan dan Solusi di Era Digital

Di balik berbagai manfaat yang ditawarkan teknologi digital, tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia tidak bisa diabaikan.

Tantangan:

Penyebaran Hoaks: Informasi palsu yang dapat memecah belah persatuan bangsa. Penyebaran hoaks ini sering kali memanfaatkan emosi masyarakat tanpa verifikasi yang jelas.

Ujaran Kebencian dan Perundungan Siber: Merusak hubungan antarindividu dan kelompok. Perundungan siber dapat menimbulkan dampak psikologis yang serius bagi korban.

Polarisasi Opini: Membuat masyarakat terfragmentasi akibat perbedaan pandangan politik. Hal ini sering kali diperparah dengan algoritma media sosial yang menyajikan konten yang memperkuat sudut pandang tertentu.

Solusi:

Literasi Digital: Edukasi masyarakat untuk memilah informasi yang benar dan terpercaya. Literasi digital dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengenali informasi hoaks dan menyaring konten yang tidak sehat.

Peningkatan Etika Digital: Mengedukasi pengguna media sosial tentang pentingnya menjaga etika dalam berkomunikasi daring. Kampanye etika digital dapat menjadi langkah preventif untuk mengurangi kasus perundungan siber.

Kolaborasi dengan Platform Digital: Kerja sama pemerintah dengan platform digital untuk menangkal penyebaran hoaks dan ujaran kebencian. Langkah ini dapat dilakukan dengan penerapan algoritma yang mendeteksi konten berbahaya.

Kesimpulan

Pancasila adalah fondasi yang kokoh bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan era digital. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tidak hanya relevan dalam kehidupan nyata, tetapi juga dapat diterapkan dalam dunia maya. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, masyarakat Indonesia dapat menjaga persatuan dan keharmonisan di tengah derasnya arus informasi dan teknologi.

Saatnya kita bersama-sama, terutama generasi muda, mengambil peran aktif dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman hidup di era digital. Dengan demikian, Indonesia dapat tetap menjadi bangsa yang kuat, harmonis, dan berdaulat dalam menghadapi tantangan zaman.

Sumber

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, "Literasi Digital untuk Masyarakat Indonesia," 2022.

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), "Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Panduan Kehidupan Berbangsa," 2023.

Kompas.com, "Tantangan dan Solusi Menghadapi Hoaks di Era Digital," 2023.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun