Mohon tunggu...
Irgi Fahrezi
Irgi Fahrezi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi : main alat musik (hadroh)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Sejarah Terbentuknya Kaum Khawarij

5 Oktober 2024   09:57 Diperbarui: 5 Oktober 2024   09:57 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Khawarij (ilustrasi) foto: lostislamichistory.com

Khawarij adalah sekelompok kaum yang terbentuk karena ketidaksetujuan terhadap keputusan Ali bin Abi Thalib. Khawarij berasal dari bahasa Arab dari kata kharaja yang memiliki arti keluar. Yang dimaksud keluar di sini ialah keluarnya barisan pendukung Sayidina Ali r.a. 

Secara terminologi, Khawarij merupakan suatu kelompok pengikut Sayidina Ali ibn Abi Thalib, namun mereka keluar dari barisan pendukung Ali bin Abi thalib karena tidak setuju dengan arbitrase antara Ali dengan Muawiyah perihal persengketaan kepemimpinan pada 37 H atau 657 M ketika Perang Shiffin. 

Sejarah munculnya Khawarij dan berkembangnya

Awal mula kaum Khawarij ini adalah orang-orang yang mendukung Sayidina Ali. Akan tetapi akhirnya mereka membencinya karena dianggap lemah didalam menegakkan kebenaran, karena sayyidina Ali mau menerima tahkim,sebagaimana mereka juga membenci MuAwwiyah karena melawan Sayidana Ali khalifah yang sah, mereka menuntut sayyidina Ali agar mengakui kesalahannya, karena mau menerima tahkim. Apabila Sayidina Ali mau bertobat, maka mereka mau bersedia lagi bergabung dengannya untuk menghadapi MuAwwiyah tetapi apabila tidak bersedia untuk bertobat maka orang-orang Khawarij menyatakan perang sekaligus menyatakan perang terhadap MuAwwiyah.

 Khawarij pada awalnya adalah pendukung sayyidina Ali yang memberontak terhadap penerimaan sayyidina Ali atas pembicaraan arbitrase untuk menyelesaikan konflik dengan penantangnya, Muawiyah, dalam Pertempuran Siffin pada tahun 657. Mereka menegaskan bahwa "tidak ada hukum kecuali hukum Allah", yang menjadi semboyan mereka. Bila ada pihak Sayidina Ali berpidato mereka akan membuat kehebohan sambil bertriak . Begitu juga sebaliknya ketika pihak MuAwwiyah berpidato

Kaum Khawarij umumnya terdiri orang-orang Arab badawi. Mereka hidup di padang pasir yang tandus.Sebagai orang badawi mereka jauh dengan ilmu pengetahuan, dan hanyalah ajaran-ajaran Islam yang sesuai dengan Al- Quran yang dilaksanakan dengan sepenuhnya. sehingga membuat mereka bersifat sederhana didalam cara hidup dan pola pemikirannya, dan dikenal dengan keras hati dan pemberani dan bersifat merdeka dan tidak bergantng pada orang lain, dan mereka memiliki pemikiran sempit dan  fanatik. 

Khawarij juga disebut Haruriyah, yang dinisbahkan kepada kata Harura, yaitu nama sebuah tempat sungai Furat yang dekat dengan kota Riqah, yaitu tempat tinggal sesudah sayyidina Ali ra. Kembali bersama pasukan dari Siffin, dengan alasan mereka tidak mau mendatangi kota kufah. Di sini berkumpul sebanyak 12.000 orang, yang memisahkan diri dari sayyidina Ali, dan mengangkat Abdullah bin Wahab ar-Rasyidi sebagai pemimpin mereka. Ali berusaha membujuk mereka kembali bergabung. Namun, mereka menolak, bahkan mengatakan bahwa sayyidina Ali telah kafir dan segera harus bertaubat serta membatalkan tahkim.

Dalam persoalan pemilihan khalifah, kaum al-Khawarij berpendapat bahwa khalifah haruslah dipilih secara bebas oleh umat Islam.Sikap pemilihan bebas tersebut mencerminkan kedemokrasian kaum al-Khawarij, yang bertentangan dengan sikap suku Quraisy yang sangat berideologi politik ketika itu. 

Namun, perkembangan kaum al-Khawarij selanjutnya menjadi suatu kelompok yang ekstrem dan eksklusif sebagai reaksi mempertahankan nilai-nilai Badawi yang semakin teralinasi akibat tekanan politik. Mereka mengakui kekhalifahan pertama dan kedua, dan menolak tahun ketujuh kekhalifahan sayyidina Utsman dan kekhalifahan sayyidina Ali setelah arbitrase karena dianggap menyeleweng dari ajaran Islam. 

Tokoh-tokoh aliran khawarij

Adapun tokoh-tokoh Khawarij ini yakni:

1. Golongan Al-Muhakkimah, golongan ini mulanya pengikut Ali. Dan golongan ini adalah (Khawarij yang asli). Tokohnya Abdullah Al-Kawai Ibn Wahab al Rasyidi.

2. .Al- Azariqah dipimpin oleh Nafi Ibnu Azraq Al Tamimi (363 H/ 683 M). Ia adalah seorang terbesar didalam lingkungan Khawarij.

3. An Najdat yang dipimpin oleh Najdah Ibnu Amir al- tamuimi dari Yamamah.

4. Al- Ajaridah. Mereka adalah pengikutnya Abd al- Karim Ibn Ajrad, salah seorang murid Atiyah Ibnul Aswad dari golongan yang lain.

5. Al- Shufriya, adalah pengikut Ziyad bin al Ashfar. Abu Zahra memandang golongan ini kurang ekstrim dibndingkan dengan golongan yang yang lain

6.Al- Ibadiyah ini adalah panggilan untuk pengikutnya Abdullah Ibn Ibad alTamimi. Aliran ini masih dijumpai hingga sekarang di wilayah Afrika Barat.

Karakteristik-karakteristikAliran khawarij

1. Karakteristi Pertama: Mereka berusia muda 

2. Karakteristik Kedua: Dangkal ilmunya

3. Karakteristik Ketiga: Mereka mengatakan mereka termasuk dari Sebaik-baiknya manusia. 

4. Karakteristik Keempat: Iman tidak melewati kerongkongan mereka. 

5. Karakteristik Kellima: Mereka keluar dari agama seperti keluarnya anak panah dari busurnya. Mereka tidak kembali kepadanya.Dalam riwayat lain: "Mereka terlepas dari agama seperti terlepasnya anak panah dari busurnya." dan di riwayat yang lain dikatakan: "Mereka keluar dari Islam".

6. Karakteristik Keenam: Mereka memiliki kelemahan dalam memahami agama Allah. Itulah sebabnya mengapa diriwaytkan bahwa "Mereka membaca Al-Quran tapi tidak melewati kerongkongan mereka".

Prinsip-prinsip kaum Khawarij

Wlaupun kaum Khawarij ber kelompok-kelompok mereka tetap menggunakan prinsip yang sama, prinsip Khawarij ada dua yaitu:

Pertama; persamaan pandangan mengenai kepemimpinan. Mereka sepakat bahwa khalifah hendaknya diserahkan mutlak kepada masyarakat untuk memilihnya, dan tidak ada keharusan dari kabilah atau keturunan tertentu, seperti Quraisy atau keturunan Nabi. 

Kedua; persamaan pandangan yang berkaitan dengan aqidah. Mereka sepakat bahwa mengamalkan perintah-perintah agama adalah sebagian dari iman, bukan iman secara keseluruhan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun