Kota Balikpapan adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur, dimana kota ini menjadi pusat dari industri dan bisnis di Kalimantan Timur. Balikpapan juga menjadi kota pusat untuk kedatangan para masyarakat yang ingin berkunjung ke Kalimantan Timur. Tetapi dari penjelasan singkat tersebut, apakah Balikpapan memiliki unsur-unsur dari suatu kota menurut teori dari Reksohadiprodjo?
Berdasarkan teori Reksohadiprodjo (1985), timbulnya suatu kota ada tiga unsur, yaitu scale of economics, comparative advantages, dan amenities. Scale of economics adalah keuntungan biaya yang diperoleh perusahaan dengan meningkatkan produksi, dimana semakin besar jumlah produksi, semakin rendah biaya tetap per unit. Comparative advanatges adalah kemampuan suatu perekonomian untuk memproduksi barang/jasa dengan biaya peluang yang lebih rendah dibandingkan dengan mitra lain. Dan amenities atau fasilitas, adalah hal yang ada didalam kota yang menarik bagi calon penduduk kota.
Dari teori tersebut, kita perlu mencari tahu industri apa yang ada di Balikpapan. Dari yang kita tahu, Balikpapan dikenal sebagai kota minyak, yang artinya Balikpapan menghasilkan banyak minyak. Dari situ, kita tahu Industri yang terkenal dari kota Balikpapan adalah PT. Pertamina dan PT. Pertamina Hulu Mahakam. Menurut website kementerian keuangan, balikpapan telah memasok hingga 26 persen dari total minyak yang ada di Indonesia. Angka ini berpotensial untuk meningkat di waktu kedepan karena adanya proyek RDMP, yang tidak hanya meningkatkan produksi minyak, tetapi juga mendukung sektor lapangan usaha konstruksi Balikpapan. Dari sini kita bisa ambil kesilmpulan bahwa Balikpapan memiliki scale of economic yang berpotensi untuk meningkat di masa yang akan datang
Comparative advantage yang dimiliki balikpapan adalah lokasinya yang dekat dengan ikn nusantara. Namun, hal ini masih harus diperbaiki dan ditingkatkan. Guru besar fakultas ekonomi dan bisnis universitas negeri malang, Prof. Dr. Imam Mukhlis mengatakan bahwa fasilitas, kebijakan pemerintah, dan SDM agar Balikpapan menjadi harapan masyarakat ketika ada IKN nanti. Contohnya saja kita bandingkan kota Jakarta dengan Balikpapan. Jakarta sebagai pusat perekonomian Indonesia memiliki lebih banyak keunggulan komparatif, dimana ada banyak pabrik dan pusat ekonomi sehingga barang menjadi lebih murah dan mudah didapatkan. Berbeda dengan Balikpapan dimana ada sedikit pabrik dan pusat ekonomi yang tidak terlalu banyak, artinya barang-barang masih perlu dikirim dari luar kota agar kita bisa memilikinya.
Yang terakhir adalah amenities atau fasilitas. Di Balikpapan sendiri memiliki banyak hal-hal menarik yang dapat menarik pengunjung maupun calon penduduk kota. Balikpapan memiliki beberapa destinasi wisata, dan fasilitas umum yang memadai. Dengan dipindahnya ibukota ke IKN di Kalimantan Timur, fasilitas dari kota Balikpapan juga akan meningkat dan menjadi lebih baik kedepannya. Contohnya saja dengan adanya Balikpapan City Trans (Bacitra), masyarakat dapat dengan mudah mengunjungi tempat-tempat yang ada di Balikpapan.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan kalau kota Balikpapan memiliki 3 unsur suatu kota berdasarkan teori Reksohadiprodjo. Namun, masih banyak hal yang harus ditintkatkan dari kota ini, salah satunya comparative advantage, dimana Balikpapan memiliki keuntungan hanya karena dekat dengan IKN, tetapi masih kurang dalam segi SDM dan keunggulan ekonomi. Diharapkan unsur-unsur kota tersebut dapat ditingkatkan lagi agar kota Balikpapan menjadi lebih maju di masa mendatang.
Sumber referensi :
https://www.prokal.co/bisnis/1773943036/optimalkan-balikpapan-sebagai-kota-mice
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H