Kembali pada sosok ibu pada umumnya, kita mungkin sering melihat sosok ibu dengan penampilan baju rumahan seadanya, mungkin juga dengan wajah lelahnya sehabis bekerja, atau mungkin dengan celemek dan tanpa riasan di wajah. Mereka hanya terlihat seperti ibu-ibu normal biasanya ketika di rumah. Mereka juga sering kali cerewet tentang hal ini-itu, sering bergosip dengan tetangga, atau asyik mengomeli sinetron di televisi. Bahkan mungkin, mereka sudah terlihat berkeriput dan beruban, juga lebih banyak diam di rumah karena usianya membuat ia lebih mudah lelah.
Betapa seringnya kita melihat sosok ibu dengan tampilan seperti itu, tetapi jarang melihat wajahnya ketika sendirian di rumah yang sunyi dan sepi. Kita jarang mengetahui wajah lelahnya di sela aktivitasnya. Kita jarang melihat wajah murungnya dengan kekhawatiran akan putra-putrinya, juga wajah senangnya karena lega mengetahui kabar anak-anaknya. Kita juga jarang melihat wajah senangnya ketika bercerita kepada teman-temannya betapa bangganya ia kepada kita.
Menurut saya, lirik pada bagian "...She is all of this mixed up, and baked in a beautiful pie" sangat menggambarkan secara singkat akan sosok ibu yang hebat, kuat, dan baik sekalipun ia tidak sempurna dan sering kesepian. Di mata saya, ibu adalah sosok yang luar biasa hebat, cantik, dan sosok yang tidak akan pernah tergantikan oleh siapa pun.Â
Pada hari ini, hari yang ditetapkan sebagai hari ibu, saya menuangkan renungan saya, tentang Ibu dan perempuan yang akan menjadi calon ibu suatu saat nanti, dalam tulisan ini. Dari saya, seorang anak biasa yang sering kali menyusahkan ibu, terima kasih banyak ibu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H