Mohon tunggu...
Irghi Al
Irghi Al Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemuda

Belajar sampai mati!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ilusi & ambisi Indonesia emas 2045

10 Agustus 2024   21:03 Diperbarui: 10 Agustus 2024   21:14 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kita terkagum-kagum sewaktu kecil, ketika mempelajari tentang sejarah masyarakat zaman dulu melalui gambar. Sewaktu kita bertumbuh besar, paling tidak di antara kita ada yang berencana ke sana untuk melihat langsung tempat-temapat bersejarah itu. Kita merasa tertarik pada keindahan reruntuhan yang seringkali spektakular dan mencekam, dan juga kepada misteri-misteri legenda yang mereka hadirkan. Ukuran reruntuhan-reruntuhan itu menjadi saksi akan kemakmuran dan kekuasaan para pemimpin dahulu.

Namun para pemimpin itu lenyap, meninggalkan struktur-struktur megah yang telah mereka bangun dengan susah payah. Bagaimana bisa bangsa yang tadinya sedemikian perkasa lantas runtuh? di balik misteri romantis ini ada pikiran yang merongrong; mungkinkah takdir semacam itu akhirnya menimpa juga negara kita? Selalu saja ada rasa cemas yang bergejolak menyambangi harapan menyangkut masa depan bangsa, karna sekali lagi tidak ada yang mudah di dunia ini kecuali mengkhayal.

Pada tahun 2045 negara kita tercinta genap berusia100 tahun, berangkat dari hal tersebut menjadi alasan munculnya ide dan gagasan atau pun wacana indonesia emas 2045. 21 tahun yang akan datang saatnya kepemimpinan bangsa didominasi anak muda masa kini, nasib bangsa ini betul-betul dipertaruhkan.

Saat ini indonesia sedang berada pada fase bonus demografi sampai tahun 2030 yang mensyaratkan kondisi populasi usia produktif. Produktivitas tersebut tercermin dalam kemampuan generasi untuk mencukupi kehidupan mereka sendiri bahkan menopang kehidupan mereka yang tidak produktif lagi. Oleh sebab itu jika indonesia berhasil memanfaatkan peluang bonus demografi tersebut maka konsentrasi kita sudah jelas bahwa generasi muda akan membawa angin segar bagi pertumbuhan ekonomi yang pastinya akan mengurangi kesenjangan sosial serta meningkatkan kesejahteraan di tahun 2045.

Alih-alih menaruh harapan di 2045 yang akan datang bilamana jauh hari persiapan yang dicanangkan tidak tepat sasaran maka tentu yang akan terjadi adalah kesengsaraan nasional. Tidak ada jaminan bahwa semua berjalan mulus, seperti beberapa negara mengalami kegagalan dalam  memanfaatkan bonus demografi sebagai suatu peluang. Jangan sampai indonesia mengalami hal demikian, mengingat ini adalah momen berharga yang hanya terjadi sekali sepanjang masa pada suatu negara. Kalau saja indonesia gagal berarti visi indonesia emas sepenuhnya wacana semu yang tidak bermakna.

Pasca covid-19 dunia mengalami perkembangan teknologi yang cukup signifikan, salah satu syarat utama menyongsong indonesia emas ialah kemapuan menguasai Ilmu pengetahuan dan teknologi digital. Generasi harus siap menghadapi berbagai perubahan. Reformulasi mesti ditekankan di segala sektor berdasarkan kebutuhan zaman. Kaitan kondisi ini bisa di awali dikalangan generasi muda yang sedang berada di tahap proses pengembangan diri.

Setiap generasi pada dasarnya memiliki karakteristik unik yang dibentuk oleh peristiwa sejarah, perkembangan teknologi, dan perubahan sosial yang terjadi selama masa mereka tumbuh. Ada silent generation yang lahir sebelum 1945, baby Boomers mereka yang lahir pada 1946-1964, generasi X mengacu pada mereka yang lahir pada 1965-1980, generasi millennials atau juga dikenal sebagai Generasi Y yang lahir antara tahun 1981 dan 1996, generasi z ialah mereka yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, dan generasi alpha yang lahir setelah tahun 2013 dan merupakan generasi termuda saat ini dengan rentang usia 0-11 tahun. Masing-masing generasi memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Di indonesia, Gen Z berada di puncak sebagai generasi yang paling banyak menghabiskan waktu bercengkrama di hadapan perangkat digital selama 7-13 jam, ini dapat membuat gen Z peka terhadap realitas dari berbagai aspek.  Segala informasi bisa mereka dapatkan dengan begitu cepat, tergantung dari penggunanya sendiri. Walau demikian penggunaan teknologi mesti dibarengi dengan kemampuan analisa yang kritis agar terhidar dari hoax serta penipuan public. karena kadang pula perkembangan teknologi masih jadi penghambat lantaran cara penggunaan yang disebabkan oleh minimnya literasi.

Lebih lanjut mengkhayalkan indonesia emas 2045, kita sering menjumpai realitas yang bertolak belakang dengan agenda perubahan, sementara itu angka kemiskinan & pengangguran meningkat dari tahun ke tahun, kebebasan berpendapat dikekang, brutalitas aparat, belum move on nya pemerintah dari praktik  KKN, penggusuran lahan secara paksa, utang negara yang melimpah ruah, pendidikan yang tidak merata, pembangunan yang serakah, dan masih banyak lagi ironi di negeri konoha. Masih kah kita yakin bahwa impian untuk mewujudkan visi indonesia emas dan negara maju di tahun 2045 betul-betul jelas tercapai? Peningkatan Secara kuantitas memang tidak bisa dihindari namun dari segi kualitas masih jadi bayang-bayang saat ini.

Untuk  mewujudkan transformasi tersebut dibutuhkan solidaritas nasional dengan keterlibatan seluruh elemen. Kendati yang paling berperan penting adalah generasi muda saat ini maka pemerintah tak boleh lepas tangan begitu saja, pemerintah tak boleh berlaku semena-mena mengintimidasi potensi yang dimiliki generasi atas nama stabilitas pembangunan, atau malah memaksakan kepentingan pribadi demi merawat kekuasaan.

Sejarah indonesia adalah sejarah para pemuda, berbagai pergolakan nasional tidak bisa lekang oleh peran generasi muda bangsa. 1928 yang mana pemuda bersatu hingga mengawali perjuangannya dengan kesadaran nasionalisme, 1945 peristiwa rangesdegklok, dan reformasi 1998. Maka secara sederhana tugas yang di emban pemuda hari ini ialah mengawal visi indonesia emas 2045 dari kejahatan dan keserakahan segelintir orang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun