Unsur islam
Al-Qur'an mengajarkan manusia untuk mencintai Tuhan, bertaubat dan menyucikan diri, Tuhan memberi cahaya kepada hambanya .Hadis Nabi seperti rahasia penciptaan alam adalah agar manusia mengenal penciptanya .Praktek para sahabat seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Hasan Basri, dll
Unsur Non islam ,Nasrani: cara kependetaan dalam hal latihan jiwa dan ibadah. Yunani: unsur filsafat tentang masalah ketuhanan .Hindu/Budha: mujahadah, perpindahan roh dari satu badan ke badan yang lain.
Hubungan Akhlak dengan Ilmu-Ilmu Lain .Hubungan antara akhlak dengan psikologi .Hubungan antara akhlak dengan psikologi mempunyai pertalian yang erat dan kuat. Adapun akhlak memerlukan apa yang dipersoalkan oleh jiwa tersebut.
Dapat dikatakan bahwa ilmu jiwa (psikologi) adalah sebagai pendahuluan dalam ilmu akhlak. Hubungan akhlak dengan sosiologi.
Dalam ilmu akhlak juga mempelajari dan mengupas masalah prilaku-prilaku, perbuatan manusia yang timbul dari kehendak ilmu sosiologi mempersoalkan tentang kehidupan di masyarakat.
Manusia tidak dapat hidup tanpa masyarakat. Hubungan akhlak dengan ilmu hukum.
Akhlak memerintahkan berbuat apa yang berguna dan melarang berbuat segala apa yang mudarat. Sedang ilmu hukum tidak, karena banyak perbuatan yang baik dan berguna tidak diperintahkan oleh ilmu hukum. Seperti berbuat baik kepada fakir miskin da perlakuan baik antara suami istri.
Hubungan akhlak dengan iman .Iman menurut bahasa berarti: membenarkan. Sedangkan menurut syara' adalah membenarkan dengan hati.
Dapat diketahui bahwa hubungan antara akhlak dengan ilmu sangat erat. Hal tersebut disebabkan karna  keduanya mempunyai titik pangkal yang sama yaitu hati nurani. Jadi keduanya adalah merupakan gambaran jiwa/hati sanubari yang bersifat kejiwaan dan abstrak.
Manfaat Mempelajari Ilmu Akhlak
Salah satu ciri khas ilmu adalah bersifat pragmatis.
maka dapat menghasilkan kebahagiaan antara lain: Mendapatkan tempat yang baik di dalam masyarakat. Akan disenangi orang  didalam pergaulan. Akan dapat terpelihara dari hukum yang bersifatnya manusiawi dan sebagai makhluk yang diciptakan Tuhan.  Orang yang bertakwa dan berakhlak akan mendapat pertolongan dan kemudahan dalam memperoleh keluhuran, kecukupan dan sebutan yang baik. Jasa manusia yang berakhlak mendapatkan perlindungan dari segala penderitaan dan kesukaran.
Menurut Dr. Hamzah Ya'cub hikmah dari akhlak adalah: Meningkatkan derajat manusia. Â Menuntun kepada kebaikan. Manifestasi kesempurnaan iman. Keutamaan di hari kiamat. Kebutuhan pokok dalam keluarga. Membina kerukunan antar tetangga .Untuk menyukseskan pembangunan bangsa dan negara .Dunia betul-betul membutuhkan akhlak karimah.
F. Â Â Sejarah Perkembangan Akhlak dan Tasawuf
1. Â Â Â Sejarah perkembangan akhlak
a. Â Â Â Akhlak pada bangsa Yunani
Ditandai dengan munculnya Sophisticians (orang-orang yang bijaksana)
b. Â Â Â Akhlak pada agama Nasrani
Dasarnya adalah Teocentris (Tuhan adalah sumber akhlak)
c. Â Â Â Akhlak pada bangsa Romawi
d. Â Â Â Akhlak pada agama islam
Titik pangkal pada wahyu Tuhan dan akal manusia
2. Â Â Â Sejarah perkembangan tasawuf
a. Â Â Â Masa Tabi'in: ada istilah Nussak, yaitu orang-orang yang menyediakan dirinya untuk beribadah kepada Allah. Tokohnya Hasan Basri yang benar-benar mempraktekkan tasawuf.
b. Â Â Â Istilah tasawuf muncul pada abad ke-2 H yang digunakan oleh Abu Hasyim
Dari penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan akhlak dan tasawuf itu mempunyai hubungan yang sangat erat, begitu pula akhlak dengan lmu-ilmu lainnya contohnya ilmu hukum, sosiologi dll. Akhlak adalah tabiat seseorang yakni jiwa yang telah terlatih sehingga dalam jiwa tersebut telah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa dipikirkan. Sedangkan tasawuf adalah suatu kehidupan rohani yang merupakan fitrah manusia dengan bertujuan untuk mencapai hakikat tinggi.