Mohon tunggu...
Irfan Yanis
Irfan Yanis Mohon Tunggu... Lainnya - Fergie Boys

GPR | Otomotif n Football Enthusiast | adidas trainer collector | Perry Boys | Man United

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Transformasi Kesehatan ala "Tiki-Taka" Budi Gunadi Sadikin (BGS)

29 Oktober 2024   17:03 Diperbarui: 29 Oktober 2024   17:12 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tiki-Taka,  Digitalisasi Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan Cantik

Filosofi "tiki-taka" yang diperkenalkan Cruyff berfokus pada  penguasaan bola dengan umpan-umpan pendek yang cepat, akurat, menguasai dan mengendalikan permainan. BGS  menerapkan cara serupa melalui digitalisasi kesehatan, seperti integrasi rekam medis elektronik dan penerapan aplikasi Satu Sehat yang memungkinkan data pasien dan fasilitas kesehatan dapat diakses dengan akurat dan mudah. Sistem ini membuat alur informasi mengalir cepat dan efisien, layaknya tiki-taka yang mempercepat alur bola hingga mencapai goal.

Tiki-taka tidak hanya soal penguasaan bola, permainan cepat dan goal, tetapi juga soal keindahan, atraktif dan cantik dalam permainan sepakbola. Hal yang sama juga dilakukan BGS dalam transformasi kesehatan, rumah sakit pemerintah yang selama ini identik dengan gelap, bau pesing dan oldskull sekarang berubah menjadi rumah sakit yang semakin modern, bersih dan cantik.

Legacy : Antara Cruyff dan BGS

Warisan Cruyff di Barcelona tetap terasa hingga kini dan dinikmati hampir jutaan penggerma sepakbola di dunia, dengan filosofi permainan tiki-taka yang masih mengakar padakKlub. Begitu pula, transformasi kesehatan ala BGS yang diproyeksikan akan memiliki dampak panjang bagi sistem kesehatan Indonesia, terutama dalam hal ketahanan kesehatan dan kesiapan menghadapi krisis. Penguatan layanan kesehatan primer dan rujukan,  penguatan sistem ketahanan  kesehatan, penguatan sistem pembiayaan kesehatan, penguatan SDM, dan penguatan teknologi kesehatan, serta integrasi layanan kesehatan yang dibangun oleh BGS adalah pondasi bagi masa depan pelayanan kesehatan Indonesia yang lebih baik.

Pemimpin yang hebat adalah yang pemimpin yang tidak hanya berhasil saat organisasi yang dipimpinnya berkembang dan maju, tetapi juga saat ditinggalkan organisasi tersebut tetap berkembang dan berhasil karena sistem dan filosofi yang diwariskannya. Ada banyak pelatih sepakbola hebat yang berhasil mendapatkan puluhan piala sebut saja Sir Alex Ferguson, tetapi setelah Ferguson pensiun prestasi Manchester United kian merosot. Berbeda dengan Barcelona yang cenderung "stabil", ini karena Cruyff telah meninggalkan filosofi sebuah warisan yang hingga saat ini dapat kita nikmati, warisan tersebut adalah "tiki-taka". Pep Guradiola pelatih Bayern Munchen (2013-2016) yang saat itu baru saja memenangkan trofi bersama Bayern Munchen mengakui bahwa pengaruh cruyff sangat besar bagi karir pelatihnya, Pep mengatakan "saat ini kita cukup menjaganya". Sama seperti insan kesehatan, transformasi yang sudah dimulai dan berdampak bagi sektor kesehatan di Indonesia harus kita jaga dan lanjutkan.

Dengan visi dan strategi yang matang, baik Cruyff maupun BGS membuktikan bahwa transformasi dalam sistem dapat dilakukan dengan cara yang mendasar dan terstruktur.

Mereka menciptakan pondasi bagi generasi berikutnya, memastikan bahwa filosofi dan perubahan yang mereka perkenalkan akan terus memengaruhi dan memperkuat tim, baik itu di lapangan sepakbola atau di bidang kesehatan.

Kemenkes hebat, Indonesia Sehat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun