Berdasarkan teori di atas  dapat kita simpulkan bahwa turnover intention adalah keinginan atau niat seorang karyawan untuk berhenti dari pekerjaannya saat ini. Berisi pemikiran tentang berhenti dari pekerjaan, mencari pekerjaan lain, atau berhenti dari pekerjaan dan mencari pekerjaan baru yang lebih baik dari sebelumnya.
Sebaliknya menurut Hartono (2002: 2), dampak variasi ditandai dengan  perilaku pegawai.
- mulai malas masuk kerja
- pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku
- pembantahan terhadap atasan
- absensi yang buruk
- perilaku positif yang sangat berbeda dari biasanya
Faktor turnover intention
Mathis dan Jhon H Jackson dalam jurnal (Eko Kenang Hari Purnama, 2022) mengemukakan bahwa ada beberapa komponen yang menentukan karyawan dalam memutuskan suatu keputusan apakah atau bertahan pada perusahaan yakni:
- Komponen organisasi, permasalahan yang berkaitan dengan strategi perusahaan di bidang personalia dan keamanan kerja karyawan (job insecurity).
- Hubungan kerja, termasuk perlakuan adil dan hubungan rekan kerja.
- Peluang karir, termasuk perencanaan karir.
- Imbalan, termasuk gaji, tunjangan dan bonus (kompensasi).
- Tugas dan perencanaan kerja, kondisi kerja dan tanggung jawab kerja.
Tingkat turnover yang rendah meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan, sedangkan tingkat turnover yang tinggi mempengaruhi tingkat turnover  perusahaan dengan meningkatkan biaya perekrutan,  pelatihan, dan pengisian lowongan perusahaan.(Murti dkk, 2023).Di sisi lain, menurut Kreitner dan Kinicki, turnover dapat mengancam keberlanjutan organisasi, menimbulkan biaya rekrutmen, biaya pelatihan karyawan baru,  biaya yang tidak terkait langsung dengan  kualitas layanan yang buruk, dan meningkatkan pengurangan karyawan.(Sulyani dkk., 2020). Apalagi turnover yang tinggi dapat mempengaruhi efisiensi perusahaan. Jika orang dapat bekerja secara efisien, maka perusahaan  dapat berfungsi secara efisien.
Â
Tingkat turnover  Cafe Punclut Food Park Bandung selalu berfluktuasi dari tahun ke tahun dan hal ini dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Penting untuk mempertimbangkan dan mempertimbangkan alasan dan motivasi keputusan seorang karyawan  untuk berhenti. Setelah memperoleh gambaran umum dan memastikan bahwa alasan niat turnover dipahami, manajemen mengembangkan strategi perbaikan yang meningkatkan keterlibatan karyawan dengan perusahaan dan mempertahankan karyawan dengan meminimalkan turnover. Kami sekarang menghadapi tantangan untuk melakukan analisis lebih lanjut.
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif secara terkonsep, penelitian deskriptif menjelaskan suatu kondisi atau keadaan pada masa saat ini atau dapat mendeskripsikan suatu peristiwa, gejala, kejadian yang terjadi sekarang . Penelitian ini memiliki nilai yang besar untuk menjelaskan atau menjabarkan permasalahan sehingga bila perlu dilakukan perbaikan maka dapat dilaksanakan. Tujuan dilakukannya penelitian deskriptif antara lain:
- Menjelaskan kondisi yang ada tanpa dipengaruhi oleh peneliti, sehingga bisa dilakukannya modifikasi.
- Upaya untuk memecahkan masalah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H