Mohon tunggu...
Irfan Tamam
Irfan Tamam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi di FISIP Universitas Padjadjaran

Hai, saya Irfan Tamam, seorang mahasiswa Sosiologi di FISIP Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Semangat Nasionalisme sebagai Kontribusi Pemuda Patut di Apresiasi

19 Oktober 2024   19:26 Diperbarui: 19 Oktober 2024   19:31 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasionalisme merupakan jantung identitas bangsa. Semangat nasionalisme menjadi suatu perasaan akan cinta dan kebanggaan terhadap tanah air, bangsa, dan negara. Dengan ini, nasionalisme adalah ikatan emosional yang kuat dan dapat menyatukan individu dalam sebuah komunitas yang lebih besar. Nasionalisme bukan sekadar slogan atau simbol belaka, melainkan sebuah nilai yang tertanam dalam jiwa setiap warga negara.

Nasionalisme mendorong partisipasi individu dalam pembangunan nasional dan menumbuhkan kebanggaan terhadap prestasi bangsa di kancah internasional. Dalam konteks modern, semangat nasionalisme tetap relevan, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi yang bisa mengancam identitas dan kemandirian suatu bangsa.

Sebagai pemuda, membangun semangat nasionalisme sangatlah penting dalam menjaga dan membangun masa depan Indonesia. Sebagai generasi penerus bangsa, pemuda memiliki peran strategis dalam melanjutkan pembangunan dan memperjuangkan kemajuan bangsa.

Berbagai cara dapat dilakukan oleh para pemuda untuk menumbuhkan semangat nasionalisme, seperti mengikuti kegiatan-kegiatan sosial yang mempromosikan kesatuan dan persatuan bangsa dan negara, berkontribusi dalam membangun ekonomi nasional dengan mendukung produk-produk buatan lokal dan terlibat dalam inovasi-inovasi teknologi dan kreatifitas yang berdampak positif bagi masyarakat kita.

APRESIASI

Segala tindakan dan perbuatan yang mendorong semangat nasionalisme sudah seharusnya diapresiasi oleh khalayak ramai. Maka dari itu, kita dituntut untuk memiliki pola pikir apresiatif.

Pola pikir apresiatif sendiri merupakan kemampuan untuk menghargai dan memberikan pengakuan atas nilai, usaha, atau prestasi yang dilakukan oleh orang lain. Pola pikir ini nantinya akan membentuk sikap yang penting dalam membangun hubungan sosial yang baik dan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung untuk pertumbuhan, baik individu maupun kelompok secara professional.

Ketika seseorang memberikan sikap apresiatif kepada orang lain, mereka tidak hanya memberikan dorongan moral, tetapi juga membangun atmosfer yang positif untuk memperkuat ikatan sosial. Dengan kita memiliki sikap apresiatif, menjadi kunci untuk membangun hubungan yang lebih baik dan membentuk komunitas yang saling mendukung serta menghargai satu sama lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun