Mohon tunggu...
Irfan Suparman
Irfan Suparman Mohon Tunggu... Penulis - Fresh Graduate of International Law

Seorang lulusan Hukum yang hobi membaca dan menulis. Topik yang biasa ditulis biasanya tentang Hukum, Politik, Ekonomi, Sains, Filsafat, Seni dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tak Ada Kenangan di Kota Ini, Sebuah Lagu untuk Pulang dari Silampukau

31 Desember 2021   12:01 Diperbarui: 31 Desember 2021   12:10 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lagu Rantau (Sambat Omah) untuk anak rantau. Pixabay.com/Akbaranifsolo

Demi setan atau Demi Tuhan ini pasti kejadian di mana entah, tapi di Indonesia pasti ada. Anak-anak tidak lagi bertegur sapa dengan temannya karena tidak jelas ke mana perginya. Mereka saling merantau ke kota orang. Tidak ada rumah yang membuat mereka untuk pulang.

Bagi mereka yang merasakan itu semua, aku berikan doa. Semoga tanah yang kau tinggali subur, semoga jahanamnya modernisme mendapatkan malapetakanya. Terimakasih Silampukau, lagumu kadang bisa membuat aku berpikir demikian.

Untuk itu tulisan ini dibuat sebagai rasa hormatku kepada sang pencipta lagu dan juga Tuhan karena telah memberikanku tubuh yang sehat dan pikiran yang jernih. Yang menjadi penutup tulisan ini adalah renunganku. Aku belum cukup untuk pulang, aku masih kuat dan bisa berpetualang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun