Mohon tunggu...
Irfan Suparman
Irfan Suparman Mohon Tunggu... Penulis - Fresh Graduate of International Law

Seorang lulusan Hukum yang hobi membaca dan menulis. Topik yang biasa ditulis biasanya tentang Hukum, Politik, Ekonomi, Sains, Filsafat, Seni dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Review Buku 21 Lessons For The 21st Century Yuval Noah Harari

11 April 2021   14:51 Diperbarui: 11 April 2021   16:12 5814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam buku tersebut, Yuval Noah Harari menjelaskan secara gambalang polemik yang terjadi pada abad ke-21 mulai dari perang, terorisme sampai pada otoritas baru yang bernama algoritma. 

Sebelumnya, Yuval menjelaskan dalam Homo Deus, bahwa organisme adalah algoritma. Artinya organisme tidak memiliki kebebasan tidak seperti yang dikatakan filsuf-filsuf liberalisme. Algoritma membentuk dunia yang manipulatif, memantau dan memberikan pilihan politik sampai pilihan produk untuk ke pesta. 

Buku ini menyadarkan berbagai ancaman nyata manusia tentang perbedaan antara fiksi dan realitas. Yuval memberikan suatu asumsi, untuk memahami perbedaan tersebut manusia harus beranggapan bahwa hidup adalah penderitaan. 

Ketakutan yang diciptakan oleh teroris merupakan suatu bentuk penderitaan. Parahnya, banyak yang tidak mengetahui bahwa pada abad ini, setengah kekayaan dunia dikuasai oleh satu persen populasi umat manusia. Membaca 21 Lessons For The 21st Century mengajak kita untuk memahami permasalahan global yang pelik.

Penulis buku Sapiens: A Brief History of Humankind dan Homo Deus: A Brief History of Tomorrow ini memberikan pemahaman kepada para pembaca dengan pisau analitik-historis. Ia selalu mengulas bagaimana Revolusi Saintifik merubah semua tatanan sosial dan reformasi kebijakan. 

Dengan latar belakangnya sebagai seorang sejarawan Israel yang juga menjabat sebagai profesor di Departemen Sejarah, Universitas Ibrani Yerusalem. 

Di buku 21 Lessons For The 21st Century tidak lagi menjelaskan bagaimana manusia memperoleh kekayaan dan menindas orang lain dengan kekayaan tapi menjelaskan bagaimana fenomena yang terjadi saat ini adalah bagian dari proses seleksi alam dan kita tidak dapat menginjak rem kelajuan ini. 

Pada bab terakhir buku ini, Yuval menceritakan bagaimana budhisme membantu manusia untuk menyelam ke dalam diri sendiri dengan metode meditasi, dengan dijelaskannya budhisme bukan berarti Yuval tertarik untuk menjadi seorang budha. Hal yang ingin disampaikan adalah setiap agama memilik caranya untuk bermeditasi.

Saat ini dunia sedang mengalami revolusi industri 4.0. Perpindahan segala bentuk aspek kehidupan termasuk kehidupan bersosial dilakukan dalam jaringan internet. 

Puncaknya masalahnya adalah kelebihan informasi dan pencurian data digital. Hak atas privasi terancam dan manusia tidak lagi memiliki kebebasannya. Buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca segera, karena permasalahan abad 21 semakin kompleks dan susah dicari jalan keluarnya.

Kehadiran internet serta perkembangannya merupakan peristiwa besar dalam abad ke-21. Bagaimana internet bisa menjadi pertimbangan untuk mengambil keputusan. Seseorang bisa sakit mental hanya karena sosial medianya tidak memnuhi standar global. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun