Mohon tunggu...
Irfan Suparman
Irfan Suparman Mohon Tunggu... Penulis - Fresh Graduate of International Law

Seorang lulusan Hukum yang hobi membaca dan menulis. Topik yang biasa ditulis biasanya tentang Hukum, Politik, Ekonomi, Sains, Filsafat, Seni dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Kesunyian

13 November 2020   22:56 Diperbarui: 13 November 2020   23:19 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sajak Kesunyian

Mari kita mengais-ngais
Menangis laparnya duka
Menahan derunya linangan
Tidak satupun memahami
Engkau sendiri, ditepian permenunganmu
Pengembaraanmu masih panjang
Suka masih sama duka
Periangmu periangku mati terlelap dalam khayal
Tidak akan ada satupun percaya
Manusia tetap terjaga dalam lapar
Bersandar pada krikil jalanan
Kemanusiaan sudah mampus
Pada kesunyian malamku
Gugup hingga tenang dalam lapar
Deru napasnya panjang memekik
Panas pipinya terbentur debu-debu pelacuran
Masihkah panjang tenggelam dalam pelukan dosa

Cilegon, 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun