Mohon tunggu...
Financial

Pemanfaatan Potensi Lokal Ampas Tebu Menjadi Keripik sebagai Upaya Meningkatkan Kesejahteraan dan Perekonomian Keluarga

15 Februari 2019   09:16 Diperbarui: 15 Februari 2019   10:05 2903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

3. Penghalusan ampas tebu

Setelah dikeringkan, lalu ampas tebu ditumbuk menggunakan alat deplok. setelah itu dihaluskan lagi menggunakan blender hingga benar-benar

menjadi halus menyerupai tepung.

4. Pembuatan adonan kripik ampas tebu

Pada tahap pembuatan adonan, bawang putih dihaluskan terlebih dahulu hingga kemudian disatukan dengan semua bahan (perbandingan tepung ampas tebu dengan tepung kanji adalah 3:1). Disini kami menggunakan takaran gelas. Adonan tersebut sambil dicampur dengan air hangat lalu diuleni. setelah ulenan adonan jadi, adonan tersebut dibuat hingga berbentuk lonjong seperti sosis dan dikukus hingga kurang lebih jam. Setelah matang lalu dipotong tipis membentuk kripik lalu keringkan selama 1 hari dibawah terik matahari.

5. Penggorengan kripik ampas tebu

Keripik ampas tebu yang telah kering lalu digoreng sampai berwarna kuning kecoklatan, lalu tiriskan.

6. Pengemasan produk Kripik ampas tebu "KrisBu"

Tahap ini merupakan tahap terakhir, yaitu pengemasan. Pengemasan dilakukan dengan menggunakan kemasan cup plastik kecil lalu dipres dengan tutup plastik.

Jadi KrisBu sangat baik jika dikembangkan sebagai usaha masyarakat supaya dapat membangun perekonomian masyarakat. Sehingga salah satu faktor penghambat pembangunan kesehatan yaitu perekonomian yang rendah dapat teratasi serta menciptakan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat untuk mensukseskan ProgramKeluargaHarapan dari PKHKemensos.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun