Mohon tunggu...
Irfan Sabikur Rahmat
Irfan Sabikur Rahmat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo, Sobat Kompasiana! Panggil aku Irfan, ya. Aku mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Perselingkuhan bagi Kesehatan Mental Korban

6 Juni 2022   16:55 Diperbarui: 6 Juni 2022   16:58 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

...Kamu ajak dia ke Cappadocia, it's my dream mas! It's my dream!...

Begitulah penggalan dialog oleh Kinan untuk Mas Aris dalam serial film Layangan Putus. Mas Aris merupakan pengusaha sukses yang memiliki istri dokter cantik yang bernama Kinan dan melakukan perselingkuhan dengan guru psikologi anak yang bernama Lydia. 

Perselingkuhan merupakan sebuah aksi pelanggaran yang dilakukan seseorang yang telah memiliki pasangan terhadap norma yang mengatur tingkat keintiman emosional atau fisik dengan orang-orang di luar hubungannya dengan pasangan. Perselingkuhan juga menjadi salah satu faktor penyebab adanya keretakan dalam sebuah hubungan, sehingga tak sedikit yang berujung pada perpisahan. Perselingkuhan bisa dilakukan oleh siapa saja termasuk wanita, meskipun prevalensinya menunjukkan bahwa pria lebih banyak menjadi pelaku perselingkuhan.

Mengapa bisa berselingkuh?

Perselingkuhan bisa diidentifikasi sebagai bentuk mekanisme pertahanan diri yaitu upaya mempertahankan keseimbangan diri dalam menghadapi tantangan kebutuhan diri. Kebutuhan-kebutuhan yang tidak tercapai dalam suatu hubungan akan dicapai secara semu dengan cara berselingkuh. 

Cara berselingkuh memberikan rasa seolah-olah masalah yang dihadapi akan terselesaikan dan memberikan keseimbangan untuk sementara waktu. Namun, karena cara itu merupakan cara yang salah dan semu maka terjadilah masalah baru yang berujung pada suatu perpecahan. 

Banyak sekali motif perselingkuhan yang beredar pada berita terkini, seperti cinta lokasi, suasana hubungan dengan pasangan sedang tidak baik, atau hanya semata-mata untuk memenuhi hasrat seksualnya saja. Lalu bila dilihat dari sudut pandang ilmiah kenapa perselingkuhan bisa terjadi, ada beberapa hal yang mempengaruhi terjadinya perselingkuhan. 

Menurut studi yang dipublikasikan dalam American Sociological Review kecenderungan untuk melakukan perselingkuhan biasanya dilakukan oleh orang yang terlalu bergantung secara ekonomi terhadap pasangannya, hal ini sejalan dengan apa yang telah ditulis sebelumnya bahwa kebutuhan yang tidak tercapai dalam suatu hubungan akan dicapai secara semu dengan cara berselingkuh. Selain itu perselingkuhan juga dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. 

Berdasarkan studi dari University of Queensland dan diterbitkan dalam jurnal Evolution and Human Behavior, ditemukan bahwa perselingkuhan pada umumnya terjadi pada orang-orang yang memiliki tipe gen oksitosin dan reseptor vasopressin. Vasopresin sendiri adalah hormon yang berkaitan dengan perilaku sosial, termasuk kepercayaan, empati dan ikatan seksual. Diduga, orang yang berselingkuh memiliki kadar vasopresin yang tinggi.

Bagaimana dengan kesehatan mental korban?

Perselingkuhan sangat berpengaruh pada kesehatan mental korban seperti depresi yang terus menerus. Secara khusus, pasangan yang dicurangi dalam hubungan seperti ini akan mengalami tekanan emosional dan psikologis setelah perselingkuhan, seperti depresi, kecemasan, penurunan kepercayaan diri dan seksual, serta penurunan harga diri. Perselingkuhan merupakan salah satu peristiwa yang menyedihkan dan menjadi salah satu masalah yang sulit ditangani dalam proses terapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun