Mohon tunggu...
Irfan Rivaldi
Irfan Rivaldi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Medan

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Medan

Tumpukan Sampah Menimbulkan Aroma Tak Sedap yang Mengganggu Pendendara

26 Maret 2023   12:10 Diperbarui: 26 Maret 2023   12:08 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Medan. Sumber ilustrasi: TRIBUNNEWS/Aqmarul Akhyar

Kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan semakin berkurang. Banyak masyarakat yang masih saja seenaknya membuat sampah sembarangan. Melihat taman-taman kota bahkan tempat umum menjadi kotor tentu tak enak dipandang. Seperti yang terlihat di jl.kapten Batu Sihombing kab. Deli Serdang

Melihat hal tersebut banyak yang menyalahkan pemerintah karena tak berupaya lakukan pembersihan. Padahal ini adalah bentuk kewajiban bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan. Apalagi setiap pemerintah bertindak, selalu saja ada yang mengkritik. Padahal cara yang paling benar adalah saling bekerja sama untuk menjaga kebersihan. Melakukan kerja nyata dengan langsung terjun untuk membersihkan. 

Kesadaran diri sendiri juga diperlukan untuk mendapatkan lingkungan yang asri bebas dari sampah. Sebagai warga negara seharusnya peduli akan hal tersebut. Karena rusaknya atau kotornya lingkungan akan berdampak ke diri sendiri juga. 

Asal sampah tidak hanya dari sampah rumah tetapi dari perkantoran, rumah sakit ataupun pasar. Sampah dibedakan sampah organik/basah (sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran atau buah) yang bisa mengalami pembusukan alami, sampah anorganik/kering (logam, besi, kaleng, plastik dan karet) yang tidak mampu mengalami pembusukan alami dan sampah berbahaya (baterai, botol racun nyamuk dan jarum suntik bekas).

Permasalahannya sampah yang dihasilkan masyarakat lebih banyak dibandingkan tempat pembuangan sampah yang ada. Akibatnya, pembuangan sampah yang tidak dikelola dengan baik mengakibatkan masalah besar. Membuang atau, menumpuk sampah di sembarang tempat berakibat bau tidak sedap serta pencemaran tanah berdampak ke saluran air tanah.

Ada 3 cara yang efektif agar mengurangi masyarakat untuk membuang sampah sembarang 

1. SPANDUK PERINGATAN

Untuk bisa memberikan peringatan kepada masyarakat atau kepada pengemudi jalan yang membuang sampah sembarangan bisa dengan cara membuat spanduk peringatan. Spanduk tersebut bisa dipasang di sekitar jembatan yang dekat dengan sungai. Dengan spanduk peringatan tersebut diharapkan masyarakat atau pengemudi yang lewat dekat sungai tersebut sadar untuk tidak membuang sampah di sungai.

2. BANK SAMPAH

Cara mencegah pembuangan sampah di sungai  adalah masyarakat bisa mendirikan Bank Sampah. Bank sampah sudah banyak dilakukan di Medan yang mana setiap warga yang sudah menjadi anggota bank tersebut harus menyetorkan sampah ke bank sampah tersebut. Nantinya sampah yang sudah dikumpulkan akan di daur ulang menjadi sesuatu yang lebih berguna. Bahkan ada beberapa UKM yang memanfaatkan sampah tersebut menjadi barang-barang yang lebih berguna seperti tas, dompet, dan masih banyak lagi lainnya.  Jika setiap daerah menerapkan bank sampah ini nantinya volume sampah di sungai bisa dikurangi.

3. TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH KOLEKTIF

Upaya menanggulangi pembuangan sampah yang terakhir adalah dengan mendirikan tempat pembuangan sampah kolektif. Banyak yang sudah memiliki tempat sampah di rumah namun bingung kemana harus membuangnya sehingga sungai menjadi sasaran tempat pembuangan sampah oleh masyarakat. Oleh sebab itu tempat pembuangan sampah kolektif atau bersama-sama bisa menjadi pilihan untuk menanggulangi pembuangan sampah di sungai. Sampah di setiap rumah akan dijemput oleh gerobak sampah seminggu sekali untuk dikumpulkan di tempat sampah kolektif tersebut. Nantinya akan ada truk sampah yang mengangkut sampah tersebut menuju ke tempat pembuangan akhir sampah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun