Kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan semakin berkurang. Banyak masyarakat yang masih saja seenaknya membuat sampah sembarangan. Melihat taman-taman kota bahkan tempat umum menjadi kotor tentu tak enak dipandang. Seperti yang terlihat di jl.kapten Batu Sihombing kab. Deli Serdang
Melihat hal tersebut banyak yang menyalahkan pemerintah karena tak berupaya lakukan pembersihan. Padahal ini adalah bentuk kewajiban bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan. Apalagi setiap pemerintah bertindak, selalu saja ada yang mengkritik. Padahal cara yang paling benar adalah saling bekerja sama untuk menjaga kebersihan. Melakukan kerja nyata dengan langsung terjun untuk membersihkan.Â
Kesadaran diri sendiri juga diperlukan untuk mendapatkan lingkungan yang asri bebas dari sampah. Sebagai warga negara seharusnya peduli akan hal tersebut. Karena rusaknya atau kotornya lingkungan akan berdampak ke diri sendiri juga.Â
Asal sampah tidak hanya dari sampah rumah tetapi dari perkantoran, rumah sakit ataupun pasar. Sampah dibedakan sampah organik/basah (sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran atau buah) yang bisa mengalami pembusukan alami, sampah anorganik/kering (logam, besi, kaleng, plastik dan karet) yang tidak mampu mengalami pembusukan alami dan sampah berbahaya (baterai, botol racun nyamuk dan jarum suntik bekas).
Permasalahannya sampah yang dihasilkan masyarakat lebih banyak dibandingkan tempat pembuangan sampah yang ada. Akibatnya, pembuangan sampah yang tidak dikelola dengan baik mengakibatkan masalah besar. Membuang atau, menumpuk sampah di sembarang tempat berakibat bau tidak sedap serta pencemaran tanah berdampak ke saluran air tanah.
Ada 3 cara yang efektif agar mengurangi masyarakat untuk membuang sampah sembarangÂ
1. SPANDUK PERINGATAN
Untuk bisa memberikan peringatan kepada masyarakat atau kepada pengemudi jalan yang membuang sampah sembarangan bisa dengan cara membuat spanduk peringatan. Spanduk tersebut bisa dipasang di sekitar jembatan yang dekat dengan sungai. Dengan spanduk peringatan tersebut diharapkan masyarakat atau pengemudi yang lewat dekat sungai tersebut sadar untuk tidak membuang sampah di sungai.
2. BANK SAMPAH
Cara mencegah pembuangan sampah di sungai  adalah masyarakat bisa mendirikan Bank Sampah. Bank sampah sudah banyak dilakukan di Medan yang mana setiap warga yang sudah menjadi anggota bank tersebut harus menyetorkan sampah ke bank sampah tersebut. Nantinya sampah yang sudah dikumpulkan akan di daur ulang menjadi sesuatu yang lebih berguna. Bahkan ada beberapa UKM yang memanfaatkan sampah tersebut menjadi barang-barang yang lebih berguna seperti tas, dompet, dan masih banyak lagi lainnya.  Jika setiap daerah menerapkan bank sampah ini nantinya volume sampah di sungai bisa dikurangi.
3. TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH KOLEKTIF
Upaya menanggulangi pembuangan sampah yang terakhir adalah dengan mendirikan tempat pembuangan sampah kolektif. Banyak yang sudah memiliki tempat sampah di rumah namun bingung kemana harus membuangnya sehingga sungai menjadi sasaran tempat pembuangan sampah oleh masyarakat. Oleh sebab itu tempat pembuangan sampah kolektif atau bersama-sama bisa menjadi pilihan untuk menanggulangi pembuangan sampah di sungai. Sampah di setiap rumah akan dijemput oleh gerobak sampah seminggu sekali untuk dikumpulkan di tempat sampah kolektif tersebut. Nantinya akan ada truk sampah yang mengangkut sampah tersebut menuju ke tempat pembuangan akhir sampah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H