Lebih lanjut, mahasiswa KKN INTERNASIONAL BKS PTN BARAT yang terlibat dalam proses pembuatan dan diwakilkan oleh Matius Alfaro menyatakan sebuah harapan yang terlibat dalam proses pembuatan kompos, "Kontribusi yang kami berikan merupakan sebuah kontribusi yang solutif bagi masyarakat. Program ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga membuka wawasan warga tentang pentingnya menjaga lingkungan," ungkapnya.
Program ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, masyarakat dan Universitas. Keberhasilan ini menunjukkan bagaimana kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat menghasilkan inovasi yang bermanfaat.
Dengan adanya program KKN ini, diharapkan limbah jagung di Desa Lumban Suhi-Suhi Toruan tidak lagi menjadi masalah, melainkan sumber daya yang bernilai tinggi untuk pertanian dan kelestarian lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H