Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Schalke 04 Memburu Kemenangan Sintas

10 April 2021   11:02 Diperbarui: 10 April 2021   11:06 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga pemain Schalke 04, Shkodran Mustafi, Suat Serdar, dan Malick Thiaw (dari kiri) tertunduk usai timnya kembali kalah dan makin terancam terdegradasi dari Bundesliga Jerman. | Sumber: Poolfoto/imago images via t-online.de

Ada baiknya The Royal Blues turun sejenak ke 2.Bundesliga. Degradasi bisa mendinginkan manajemen Schalke yang asal-asalan mengelola klub. Jatuh bisa membuat Schalke sadar diri atas kekurangan mereka dan jatuh tak selamanya merugikan asal mampu memetik hikmahnya.

Contoh saja Stuttgart. Mereka adalah mantan juara Bundesliga, sama seperti Schalke. Stuttgart dua kali terdegradasi pada 2015/2016 dan 2018/2019, lalu dua kali pula promosi setahun setelahnya. Di musim ini, Stuttgart bikin sensasi dengan menghuni peringkat 8.

Pasca dipreteli usai degradasi pada tahun 2019, Stuttgart membentuk ulang skuadnya dan kembali mentas di Bundesliga dengan skuad mudanya. Rata-rata usia pemainnya 24,3 tahun. Dua top skor mereka, Sasa Kalajdzic (13 gol) dan Silas Wamangituka (11 gol) masih berusia 23 dan 21 tahun. Top asis mereka, Borna Sosa (8 asis) juga masih berusia 23 tahun.

Di balik sukses itu, ada Pellegrino Matarazzo sebagai juru taktik Stuttagrt. Dia lulusan Hennes Weisweiler Akademie, seangkatan dengan Julian Nagelsmann. Stuttgart cerdik dan sabar dengan mempercayai Matarazzo sejak Desember 2019 hingga kini.      

Apakah Schalke bisa seperti Stuttgart? Sangat bisa! Sebab, akademi Schalke juga merupakan salah satu yang terbaik di Jerman. Andalan mereka musim ini, Matthew Hoppe adalah didikan akademi klub. Musim ini, banyak juga pemain akademi yang ditarik ke tim utama menyusul kegagalan tim merekrut pemain baru akibat krisis finansial. Namun, pemain muda Schalke terbukti belum cukup baik bersaing di papan atas.

Sekali lagi, mending mematangkan diri dulu di kasta bawah sebelum kembali bersaing di papan atas. Lagipula, masalah Schalke tak sesederhana itu. Menurut rumor yang beredar, manajemen yang sekarang sudah mengibarkan bendera putih dan berniat menjual klub ke investor luar, sebuah hal tabu di sepak bola Jerman.

Apapun langkah mereka, yang pasti, di sisa musim ini, hal terbaik yang bisa dilakukan Schalke adalah memburu kemenangan sintas. Sekadar menghabsikan sisa nyawa di Bundesliga Jerman agar tak mati mengenaskan.

@IrfanPras

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun