Akan tetapi, sebelum membahas peluang Schalke lolos dari zona degradasi, ada baiknya kita urai permasalahan tim yang jadi sebab terpuruknya Schalke secara performa. Sebab, bila menilik skuad yang dimiliki Schalke, sebetulnya mereka tak seburuk itu.
Krisis Finansial, Takada Pemain Bagus yang Bergabung
Kasihan betul Schalke. Dari rekap transfermarkt, di dua kesempatan jendela transfer, The Royal Blues hanya mendapat pemasukan 5 juta euro dan hanya mampu mengeluarkan 2 juta euro untuk menebus pemain baru.
Pemain yang ditebus 2 juta euro itu adalah Goncalo Paciencia. Paciencia dipinjam dari Eintracht Frankfurt untuk mempertajam lini serang Schalke. Selain itu, Schalke juga merekrut kembali Klaas-Jan Huntelaar. Apesnya, dua pemain itu justru dibekap cedera sebelum menampilkan perfoma apik.
Dua pemain sarat pengalaman, Sead Kolasinac dan Skhodran Mustafi juga datang. Sayangnya, deretan pemain berpengalaman yang didatangkan tidak memberi pengaruh signifikan terhadap performa Schalke. Tidak cukup. Sebab, masalah utamanya bukan itu. Lalu, apa masalah terbesarnya?
Gonta-Ganti Pelatih Medioker
Tahukah Anda, musim ini Schalke 04 sudah ditangani 5 pelatih. Artinya, mereka 4 kali mengganti pelatih mereka. Menurut pengamatan saya, takada satupun pelatih Schalke musim ini yang cukup mumpuni alias punya kredibilitas OK.
David Wagner, Manuel Baum, Huub Stevens, Christian Gross, dan terbaru Dimitrios Grammozis adalah daftar pelatih Schalke musim ini. Dari daftar itu, yang pernah menangai tim besar dan pernah juara cuma Huub Stevens dan Christian Gross. Namun, era Huub Stevens sudah lama berakhir, sementara Gross sudah lama tak menangani tim papan atas di liga top Eropa.
Kini, The Royal Blues ditangani Dimitrios Grammozis. Setelah saya telusuri, dia merupakan pelatih berkebangsaan Yunani. Sebelum ditugaskan oleh Schalke, dia baru saja dipecat Darmstadt, klub 2.Bundesliga pada Februari lalu.
Intinya, takada satupun pelatih mumpuni yang ditunjuk manajemen Schalke. Semua yang datang musim ini tak lebih dari pelatih medioker. Padahal, bila menilik sejarahnya, pemilik 7 trofi Bundesliga dan 5 trofi DFB-Pokal ini layak ditangani pelatih hebat.
Masalah lainnya, Schalke gampang main pecat. Padahal, The Royal Blues harusnya belajar dari para pesaingnya yang percaya proses. Dampak gonta-ganti pelatih itu bikin formasi, taktik, dan starting eleven Schalke selalu berganti tiap ganti pelatih. Alhasil, pemain harus selalu membuat penyesuaian baru tiap bulannya.
Peluang Schalke 04 Bertahan di Bundesliga
Schalke masih punya sisa 7 pertandingan di Bundesliga musim ini untuk lolos dari degradasi. Mereka butuh finish di posisi 15. Jarak mereka dengan Hertha Berlin di posisi 15 adalah 15 poin. Butuh minimal 16 poin untuk merangkak ke zona aman.