Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pesepakbola Jadi Penulis, Apakah Mereka Salah Profesi?

28 Maret 2021   11:16 Diperbarui: 28 Maret 2021   22:31 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jason Garey dan novel karangannya,
Jason Garey dan novel karangannya,

"Saya tidak menulis buku untuk orang lain atau menjadi penulis terkenal. Itu lebih untuk saya. Itu adalah perubahan bagi saya. Itu lebih untuk kepuasan pribadi, dari apa pun." kata Jason Garey dikutip dari mlsplayers.org (26/4/2018).

Itulah 5 contoh pesepakbola yang banting setir menjadi seorang penulis saat masih berkarier di dunia sepak bola. Kelimanya punya kesamaan, yaitu berprofesi sebagai penulis paruh waktu.

Sebetulnya, masih banyak contoh pesepakbola lain yang juga punya status sebagai penulis atau minimal pernah menerbitkan buku karangannya sendiri. Sebut saja Steve Bruce, Terry Venables, Mark Schwarzer, dan David Icke. Icke yang pensiun dini di tahun 1973 bahkan sudah beralih profesi sebagai penulis dan sudah menghasilkan lebih dari 20 buku.

Contoh-contoh di atas adalah inspirasi kita bersama yang punya keinginan untuk jadi penulis. Ya minimal bisa menerbitkan satu buku. Contohlah Jason Garey yang menulis novel saat ia cedera. Nasib justru berhasil ia manfaatkan sebagai berkah dan rezekinya di luar dunia bola.

Lalu, bagaimana cara terbaik untuk menjadi seorang penulis seperti para pesepakbola di atas?  

Dari penuturan pesepakbola di atas, hanya satu jawabannya. Mulailah menulis dari sekarang. Kasus Pepe Mel dan Fransesco Totti juga jadi bukti bahwa tak ada kata terlambat untuk memulai. Selagi masih diberi kesempatan, tidak ada salahnya untuk mencoba, tak peduli apa latar belakang profesi atau pendidikannya.

Apakah pesepakbola di atas salah profesi? Ilmunya sepak bola, tapi punya kerja sampingan sebagai penulis buku? Hmm...saya rasa mereka tidak salah profesi. Justru mereka jadi contoh bahwa siapa yang niat, berpendirian teguh, dan berani memulai bisa jadi seorang penulis di masa depan.  

Sekian. Semoga bermanfaat.

@IrfanPras

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun