3. Pepe Mel
Namanya memang cukup asing di telinga pecinta sepak bola lokal. Maklum, Pepe Mel lebih banyak menghabiskan karier kepelatihannya di klub Segunda Division, kasta kedua liga profesional di Spanyol.
Pria yang kini melatih klub Las Palmas di usianya yang ke-58 itu sudah menerbitkan 3 buah novel. El Mentiroso (Liar), El Camino al mas alla (The Road to the Afterlife), dan The Test. Mel tak main-main dalam mengarang novel. El Mentiroso karangan Mel adalah novel bergenre thriller ala Dan Brown.
"Ini (mengarang novel) membantu saya untuk rileks. Saya tidak pernah berpikir saya bisa menulis buku. Itu adalah sesuatu yang saya lakukan di waktu luang yang diizinkan oleh sepak bola saya. Satu-satunya hal yang saya minta adalah agar orang-orang senang (membacanya) seperti saat saya menulisnya." kata Pepe Mel dikutip dari eurosport.com (6/5/2015).
4. Francesco Totti
Pangeran Roma. Begitulah sosok Totti dikenal. Bagaimana tidak, pesepakbola yang sudah pensiun pada tahun 2017 lalu itu menghabiskan seluruh karier profesionalnya di klub AS Roma.
Usut punya usut, ternyata kecintaan Totti akan Roma bukan semata soal sepakbola saja. Namun, ternyata mantan direktur AS Roma itu juga sangat mencintai kota kelahiran yang sudah membesarkan namanya itu.
5. Jason Garey
Garey adalah mantan pesepakbola Amerika yang menghabiskan seluruh kariernya di liga Amerika. Dia bukan seorang pemain terkenal, kariernya sebagai pemain juga biasa-biasa saja.
Namun, bagian menarik dari kisah hidup Garey adalah saat cedera pinggul membuatnya absen membela Houston Dynamo di MLS. Harus menepi selama 6 minggu lamanya, Garey memanfaatkan waktunya itu untuk menulis novel.
Novel karya Garey berjudul Geauxing Galt yang menceritakan kisah tokoh bernama Wyatt Bourgeouis, seorang pembor minyak berprinsip kuat yang berhadapan dengan raksasa pemerintahan di Louisiana Selatan. Nama Wyatt sendiri terinspirasi dari nama anaknya sendiri. Hal tersebut ia lakukan sebagai bentuk harapan masa depan anaknya.