Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pelatihnya Dipenjara, Dinamo Zagreb Sukses Kandaskan Tottenham Hotspur 3-0

19 Maret 2021   07:34 Diperbarui: 19 Maret 2021   07:38 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mislav Orsic. | Foto: AFP via besoccer.com

Delapan pertandingan di babak 16 besar Liga Europa telah sukses digelar, Jumat (19/3) dinihari tadi. Takada kejutan berarti, mayoritas klub yang difavoritkan di ajang ini lolos ke babak berikutnya.

Akan tetapi, ada satu laga yang cukup menyita perhatian. Hasil akhir laga tersebut membuat satu kontestan favorit gugur di babak 16 besar. Padahal, di leg I mereka sudah memetik kemenangan meyakinkan.

Ya, mereka adalah Tottenham Hotspur. Klub yang diasuh manajer kenamaan sarat pengalaman, Jose Mourinho itu jadi salah satu kontestan favorit yang gugur di babak 16 besar.

Secara mengejutkan, rival sekota Arsenal itu pulang dari Kroasia dengan membawa kekalahan telak. Tak tanggung-tanggung, tuan rumah Dinamo Zagreb membantai Spurs 3-0 sekaligus membalik agregat menjadi 3-2.

Sebelumnya, di leg I (11/3) yang digelar di Tottenham Hotspur Stadium, anak asuh Jose Mourinho sudah unggul 2-0 berkat dua gol Harry Kane. Ternyata, keunggulan 2 gol tersebut tak mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Kane dan kolega saat bertandang ke Stadion Maksimir, kandang Dinamo Zagreb.

Hasil babak 16 besar Liga Europa. | Foto: Twitter @idextratime
Hasil babak 16 besar Liga Europa. | Foto: Twitter @idextratime
"La Remontada". Itulah istilah yang tepat untuk menggambarkan apa yang dilakukan Zagreb kepada Spurs. Tim berjuluk Modri alias The Blues itu sukses remontada saat kandaskan Spurs 3-0.

Satu hal yang bikin laga ini menarik adalah fakta bahwa Dinamo Zagreb menghadapi Spurs dengan pelatih baru. Adalah Damir Krznar, legenda klub dan asisten pelatih yang diangkat menjadi pelatih kepala tepat 3 hari jelang berjumpa Spurs.

Alasannya cukup asing di dunia sepak bola. Pelatih mereka saat kalah 2-0 di London, Zoran Mamic mengundurkan diri pada 15 Maret lalu setelah diduga terlibat kasus penggelapan uang dan pajak. Pada hari itu, Mahkamah Agung Kroasia juga menjatuhi hukuman penjara bagi Mamic.

Melansir dari the guardian (15/3), ternyata bukan hanya Mamic saja yang dijatuhi hukuman. Kakaknya, Zdravko Mamic mantan direktur eksekutif Dinamo Zagreb, mantan pejabat pajak setempat Milan Pernar, dan mantan direktur Dinamo, Damir Vrbanovic juga terseret kasus ini. Keempatnya dijatuhi hukuman yang berbeda atas dugaan penggelapan uang 13,13 juta euro dari Dinamo.

"Mahkamah Agung telah mengkonfirmasi putusan Pengadilan Kota Osijek yang menjatuhkan hukuman enam setengah tahun penjara kepada Zdravko Mamic karena penggelapan 116 juta kuna (13,13 juta euro) dari klub sepak bola Dinamo. Hukuman Zoran Mamic telah dikurangi menjadi empat tahun delapan bulan dari empat tahun 11 bulan, sementara hukuman Milan Pernar dikurangi menjadi tiga tahun dua bulan dari empat tahun dua bulan.", bunyi pernyataan Mahkamah Agung Kroasia yang diterbitkan televisi pemerintah, HRT via The Sun (16/3).

Sementara itu, Damir Vrbanovic juga dijatuhi hukuman penjara 3 tahun. Selain penggelapan pajak, mereka juga didakwa telah menguras uang sebesar 13,12 juta euro dari biaya transfer pemain yang meninggalkan Dinamo Zagreb pada tahun 2018.

Mantan pelatih Dinamo Zagreb, Zoran Mamic. | Foto: skysports.com
Mantan pelatih Dinamo Zagreb, Zoran Mamic. | Foto: skysports.com
Musibah tersebut jelas menjadi pukulan telak bagi Dinamo jelang persiapan mepet menghadapi Spurs. Namun, beberapa waktu lalu, Jose Mourinho kepada goal.com berkata bahwa tak ada yang berubah dari Dinamo meski mereka mendadak mengganti pelatihnya hanya beberapa hari jelang pertandingan.

"Situasi yang tidak biasa? Oke. Tapi apa yang Anda ingin saya lakukan?"

"Pemain yang sama, tim yang sama, asisten pelatih menjadi pelatih sekarang, idenya sama di sana, filosofinya sama."

"Mereka tidak akan mengubah apa pun dalam dua hari. Ketika seseorang menjadi asisten, ia punya ide-ide yang sama dari pelatihnya, saya merasa tidak akan ada yang berbeda."

Dari pernyataan tersebut, bisa sedikit disimpulkan bahwa persiapan Spurs tetap sama dan seharusnya Mou juga sudah siap dan telah memprediksi cara bermain Dinamo. Mou malah terlihat yakin bukan? Namun, hasil berkata lain, musibah dan pergantian pelatih justru membuat Dinamo mampu mengungguli Spurs.

Di waktu normal, Dinamo berhasil mencetak 2 gol di menit ke-62 dan 83. Agregat menjadi 2-2 dan laga harus lanjut ke babak tambahan. Di menit ke-106, tuan rumah kembali mencetak gol dan gol tersebut jadi gol terakhir di laga itu. Spurs pulang dengan tangan hampa, sementara Dinamo berhasil mengobati luka.

Efektivitas jadi kunci permainan anak asuh Damir Krznar. Kalah penguasaan bola, Dinamo lebih banyak menciptakan peluang. Dari 21 tembakan, 5 tembakan Dinamo mengarah tepat ke gawang Spurs yang dikawal Hugo Lloris dan 3 diantaranya masuk.

Selain Damir, pahlawan Dinamo malam itu adalah Mislav Orsic, pemain sayap 28 tahun yang sukses membuat trigol ke gawang Spurs. Ya, pemilik 5 caps bersama timnas Kroasia itu memborong semua gol Dinamo ke gawang Spurs. Uniknya, ini adalah trigol kedua Orsic di kancah Eropa setelah sebelumnya ia buat di babak grup Liga Champions 2019/2020 saat membantu timnya kalahkan Atalanta 4-0 (18/9/2019).

Mislav Orsic. | Foto: AFP via besoccer.com
Mislav Orsic. | Foto: AFP via besoccer.com
Ternyata, dibalik musibah yang menimpa, memang selalu ada hikmah yang bisa dipetik. Dan Dinamo Zagreb memperlihatkan hal itu. Pergantian pelatih yang mendadak justru membuat taktik Dinamo sulit dibaca Spurs, termasuk Mourinho yang terlihat frustasi.

Selain itu, musibah yang menimpa justru jadi suntikan moral bagi para pemain Dinamo Zagreb. Mereka tampil lepas dan bukan lagi sekadar mengimbangi permainan wakil Liga Primer Inggris itu, tapi justru mengunggulinya.

Dinamo pun lolos ke babak 8 besar, sementara Spurs harus gigit jari dan pulang ke London dengan rasa malu. Ini jelas kemenangan yang sangat berarti bagi Dinamo Zagreb yang sedang berada di masa sulit. Selamat Dinamo, lanjutkan perjuanganmu di babak 8 besar nanti.

@IrfanPras

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun