Nah, kalau sudah terjebak situasi itu, ndak usah berharap banyak deh. Belajarlah dari pengalaman saya. Sudah lebih dari sebulan ini mereka menghilang. Tidak kontak lagi, padahal alasan banjir yang mereka gunakan harusnya sudah surut lama.
Karena hilal tak kunjung nampak, maka saya sampai pada satu kesimpulan. Sepertinya saya kena "ghosting" nih. Orang yang awalnya memberi penawaran menggiurkan dan meyakinkan, sangat meyakinkan malah, ternyata ujungnya ninggal tatu. Raib setelah memberi harapan palsu. Â Â
"Nanyain ratecard tapi giliran dijawab, menghilang." Â Â Â Â
Sakit? Yoiyolah, isih takok! Tetapi, saya mencoba ikhlas. Sudahlah mungkin belum rezeki. Toh saya juga masih yakin, selama saya punya karya, tawaran dan rezeki baik insyallah menghampiri. Tetapi emang sakit si. Tega setega-teganya, ncen a*u og!
Kalau dari pembaca sendiri, apakah ada saran? Baiknya saya konfirmasi dengan menghubunginya lagi atau sudah ikhlaskan saja?
Itulah sedikit pengalaman saya soal "ghosting" yang ujungnya ninggal tatu. Semoga pengalaman pahit ini bisa dijadikan pembelajaran dan tolong hati-hati ya. Ingat-ingat, narabalog atau penulis kena "ghosting" itu wajar, biasalah!.
@IrfanPras
*foto: Image by Free-Photos from Pixabay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H