Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Belajar dan Menyukai Bisbol dari Anime "Ace of Diamond"

21 Februari 2021   19:35 Diperbarui: 21 Februari 2021   19:52 4818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala membaca anime dijadikan topik pilihan di Kompasiana, pilihan rekomendasi anime terbaik pilihan saya langsung jatuh kepada Ace of Diamond. Saya paham kok, pembaca pasti kurang familiar, sebab anime ini memang tidak populer di Indonesia.

Sebelumnya, ini adalah pengalaman pertama saya mengulas anime di Kompasiana. Tentu saja, saya belum se-expert seperti rekan Steven Chaniago. Jadi, semoga tidak mengecewakan.

Baiklah, kita awali tulisan ini dengan pertanyaan. Mengapa anime Ace of Diamond tidak populer di Indonesia?

Ada dua penyebab yang saya ketahui. Pertama, manga Ace of Diamond diterbitkan dan didistribusikan bukan oleh majalah manga terlaris dan paling ternama di Jepang. Ace of Diamond diterbitkan dan distribusikan oleh majalah Weekly Shonen Magazine, bukan Weekly Shonen Jump.

Info ini saya dapat dari kawan saya yang merupakan pecinta anime akut. Bisa dibilang semacam wibu begitulah. Di Indonesia sendiri majalah Weekly Shonen Jump lebih populer (sepertinya si). Majalah inilah yang menerbitkan serial ternama seperti One Piece, Naruto, Hunter x Hunter, My Hero Academia, hingga Jujutsu Kaisen.

Perlu disepakati bersama bahwa anime yang bagus dan terkenal hingga jadi laris selalu berawal dari manga yang laris dan terkenal pula. Jadi, teori ini rada masuk akal si. Walau di Indonesia kurang populer, Ace of Diamond tetap laris manis di Jepang dan Amerika.

Inilah penyebab kedua. Ace of Diamond adalah manga/anime bertema olahraga. Kebetulan olahraganya memang tidak atau bahkan sangat tidak populer di Indonesia, yaitu Bisbol. Jangankan digemari seperti sepak bola, mencari lapangan bisbol di Indonesia saja sulitnya minta ampun.

Oleh karena itulah, saat saya menonton anime ini untuk pertama kalinya saya tidak langsung suka. Butuh waktu untuk memahaminya, sebab saya terkadang perlu mengulang beberapa adegan untuk memahami alur ceritanya, terutama saat adegan pertandingan bisbol berlangsung.

Akan tetapi, dari anime inilah saya mengenali, belajar, dan menyukai olahraga bisbol. Ace of Diamond atau Diamond no Ace atau Daiya no Ace bukan sekadar bercerita soal anak desa yang merantau ke Tokyo untuk jadi seorang pitcher terbaik, tapi juga menggambarkan wajah asli bisbol Jepang.

Belajar Growth Mindset dari Tokoh-tokoh Ace of Diamond

Tokoh utama di anime ini adalah Sawamura Eijun, seorang pitcher kidal yang direkrut SMA Seidou dari jalur beasiswa bisbol. Ya, dia adalah pitcher berbakat dengan form lemparan unik. Sawamura digambarkan sebagai sosok yang enerjik, motivator alami, tetapi sangat berisik dan annoying.

Walau Sawamura adalah tokoh protagonisnya, anime ini tidak hanya berfokus pada satu karakter saja. Yang membuat anime ini mengesankan adalah perkembangan karakternya. Banyak yang menilai kalau anime Haikyuu adalah tempat terbaik untuk belajar growth mindset. Namun, bagi saya anime Ace of Diamond juga mengajarkan hal tersebut.

Perbedaan fixed mindset dan growth mindset. | foto: Instagram sdc.binus 2019 via student.binus.ac.id
Perbedaan fixed mindset dan growth mindset. | foto: Instagram sdc.binus 2019 via student.binus.ac.id
Ace of Diamond bercerita tentang perjalanan Sawamura menjadi seorang ace di tim bisbol SMA Seidou. SMA Seidou sendiri merupakan SMA swasta di Tokyo yang terkenal merekrut bakat-bakat muda dan menghasilkan pemain bisbol ternama. Di Seidou itulah Sawamura menemukan tujuan lain, yaitu menjadi juara turnamen musim panas Koshien.

Perjalanan untuk menggapai cita-cita tidaklah gampang. Sawamura bahkan pernah diasingkan pelatih Kataoka tepat setelah dia bergabung akibat telat datang latihan. Bukannya menyerah, dia malah menantang pelatihnya sendiri dan lambat laun membuktikan diri hingga diakui langsung oleh pelatih dan kakak kelasnya dan ditunjuk sebagai ace di kelas 2, upps spoiler.

Tokoh lain, Maezono Kenta misalnya. Dia adalah kakak kelas Sawamura. Maezono menghabiskan satu tahunnya di Seidou sebagai suporter setelah tak masuk tim utama. Saat kelas 3 pensiun, Maezono tidak ikut sedih seperti yang lainnya, tapi dia bertekad merebut posisi utama sebagi first baseman hingga akhirnya ditunjuk sebagai wakil kapten, upss spoiler lagi.

Growth mindset pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Carol Deck, psikolog dari Stanford University melalui bukunya yang berjudul "Mindset: The New Psychology of Success". Growth mindset berarti cara berpikir berkembang. Banyak tokoh dalam anime Ace of Diamond ini yang digambarkan punya growth mindset. Mereka tidak bergantung pada bakat, selalu kerja keras dan rajin latihan, tidak mudah menyerah, dan belajar dari kesalahan masa lalu dan kesuksesan orang lain.

Quotes dari salah satu tokoh di anime Ace of Diamond, Kominato Haruichi. | foto: quotetheanime.com
Quotes dari salah satu tokoh di anime Ace of Diamond, Kominato Haruichi. | foto: quotetheanime.com
Quote dari salah satu tokoh anime Ace of Diamond, Kominato Ryunosuke. | foto: Facebook.com/NekoHiraite
Quote dari salah satu tokoh anime Ace of Diamond, Kominato Ryunosuke. | foto: Facebook.com/NekoHiraite

Melihat Gambaran Nyata Bisbol dan Iklimnya di Jepang

Yang perlu pembaca ketahui, manga/anime karangan Yuji Terajima ini terinspirasi langsung oleh iklim olahraga bisbol SMA di Jepang. Pertama, tokoh Sawamura Eijun sendiri terinspirasi dari pitcher legendaris Jepang, Eiji Sawamura.

Kedua, beberapa tempat di manga/anime ini digambarkan sesuai aslinya. Hanshin Koshien Stadium yang jadi tempat turnamen Koshien dihelat diilustrasikan dengan detail semirip mungkin dengan aslinya. Bahkan, asrama dan sarana latihan SMA Seidou diduga kuat terinspirasi dari fasilitas bisbol yang dimiliki SMA Saitama Sakae.

Bukti kemiripan anime Ace of Diamond dengan fasilitas bisbol Saitama Sakae Hingh School Baseball Club. | foto: tangkapan layar Youtube @Sun Tatsunari: The Real Seidou High School Baseball
Bukti kemiripan anime Ace of Diamond dengan fasilitas bisbol Saitama Sakae Hingh School Baseball Club. | foto: tangkapan layar Youtube @Sun Tatsunari: The Real Seidou High School Baseball
Nah, Terajima sensei juga begitu teliti dan detail memperlihatkan wajah asli bisbol SMA di Jepang, utamanya perjuangan SMA-SMA di Jepang sana untuk mencapai Koshien. Setelah saya telusuri, lolos ke Koshien bagi anak SMA di Jepang adalah sesuatu yang sangat didamba-dambakan. Atmosfer turnamen bisbol di sana juga luar biasa dan Ace of Diamond sukses membawakannya.

Pernah saya membaca berita soal sebuah tim bisbol SMA di Jepang sana yang sampai melakukan ojigi (meminta maaf sambil menunduk) berjam-jam di depan sekolahnya dengan alasan merasa sudah mengecewakan pendukungnya karena tidak lolos ke Koshien. Dan di anime Ace of Diamond ini, hal tersebut juga digambarkan dengan tepat.

Ace of Diamond juga membedah permainan bisbol dengan baik, mulai dari sudut pandang aturan hingga teorinya secara mendetail, jadi penggemar anime yang baru mengenal bisbol tidak akan pusing. Dari anime ini jugalah saya belajar bisbol, maklum saja di kampung saya tahunya kasti.

Saya jadi paham kalau bisbol dimainkan oleh 9 pemain dengan posisi berbeda. Bisbol sendiri dimainkan dalam 9 babak yang disebut inning. Dalam satu inning, masing-masing tim punya giliran memukul (batting) untuk mencetak angka (run) dan giliran bertahan dengan membuat 3 out.

Diagram of a baseball field. | foto: wikipedia.org/wiki/Baseball_field
Diagram of a baseball field. | foto: wikipedia.org/wiki/Baseball_field
Ace of Diamond inilah yang meracuni saya hingga akhirnya mulai mengikuti MLB, Liga Baseball Amerika. Dan akhirnya saya jadi paham, kalau bisbol ini dimainkan dalam waktu yang sangat lama. Awal pandemi kemarin saja saya menonton MLB di Youtube hingga 4 jam! Pantas saja di Jepang dan Amerika orang-orang harus menyempatkan waktu khusus untuk menonton bisbol sambil makan dan minum.

Kesimpulan

Ngomong-ngomong, anime ini sudah berjalan 3 season dengan total 126 episode. Nah, cocok banget buat yang suka maraton nonton anime hingga tamat. Walau sudah berjalan 3 season, cerita Ace of Diamond belum tamat, soalnya Sawamura dkk. baru kelas 2 SMA dan belum jadi juara.

Kabarnya, akan ada kelanjutan dari anime ini di season 4. Sayangnya, kabar buruknya adalah tidak ada tanggal pasti kapan anime ini akan lanjut. Rumornya si di April 2022, hmm lama juga ya.   

Pembaca bisa menonton anime ini di berbagai situs streaming anime yang tersedia di internet. Sila ketik saja keyword "nonton anime Ace of Diamond", pasti muncul banyak situs. Namun, saya mengingatkan, itu ilegal, hehe. Saya sendiri tak tahu di mana tempat yang legal. Kalau ada yang tahu mohon tinggalkan info di kolom komentar ya.

Saya merekomendasikan anime ini terutama bagi pembaca yang menyukai anime bertema olahraga. Selain menambah wawasan soal bisbol, anime Ace of Diamond juga mengajarkan kepada penontonnya arti perjuangan dan kerja keras. Pokoknya penuh dengan semangat.

Bagi Anda pecinta kemenangan mutlak, saya sangat tidak menyarankan untuk menonton anime ini. Soalnya Yuji Terajima terlihat ingin menggambarkan sisi nyata dan kelamnya dunia bisbol SMA di Jepang. Jadi, Anda akan berjumpa dengan banyak rasa frustasi, tetapi disitulah kita akan belajar tentang growth mindset.

Gimana, sudah tertarik menonton Ace of Diamond? Kalau iya, saya sangat bersyukur, sebab saya jadi ada temannya, hehe.

Sekian.

@IrfanPras

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun