80 juta euro! Itulah harga yang kudu ditebus Chelsea saat membeli Kai Havertz dari Bayer Leverkusen di awal musim ini. Dari 20 penampilannya sejauh ini, Havertz baru mengemas 4 gol dan 3 asis.
Usai mencetak trigol ke gawang Barnsley di babak ketiga EFL Cup, September lalu, Kai Havertz baru mencetak gol perdananya di Premier League kala ditahan imbang Southampton (17/10). Setelah itu, penampilannya jauh dari kata memuaskan.
Mahal, tapi gagal! Itulah label yang disematkan kepada dua rekrutan baru Chelsea asal Jerman itu. Penampilan keduanya sangat tidak sesuai dengan harga yang harus dikeluarkan bos Chelsea, Roman Abramovich.
Inilah kenyataan yang membuat posisi Frank Lampard lebih rawan terdepak ketimbang Mikel Arteta atau Chris Wilder. Ada beban tersendiri kala bekerja di bawah perusahaan pimpinan Roman Abramovich.
Bayangkan saja, 247,2 juta euro sudah dikeluarkan Chelsea di bursa transfer musim panas kemarin. Dana sebanyak itu digunakan untuk mendatangkan jasa Timo Werner, Kai Havertz, Hakim Ziyech, Ben Chilwell, dan Edouard Mendy.
Hasilnya cukup memuaskan buat Chilwell, Mendy, dan Ziyech. Khusus untuk Ziyech, sejak ia absen akibat cedera awal Desember lalu, Chelsea hanya menang sekali. Kalau Chillwell, Mendy, dan Ziyech telah memberi pengaruh positif, lain ceritanya dengan peran Werner dan Havertz bagi kesuksesan taktik Lampard.
Harga yang mahal, tapi hasilnya murahan! Siapapun yang ada di posisi Roman Abramovich pasti tak senang dengan performa Werner dan Havertz. Apalagi kita tengah membicarakan the big boss, Roman Abramovich yang karismanya mirip seorang senior di sekolahan.
Pasal 1: Senior tak pernah salah. Pasal 2: Senior selalu benar. Pasal 3: Jika senior salah, lihat kembali pasal 1. Begitulah filosofi kepemimpinan seorang Roman Abramovich di tubuh klub miliknya, Chelsea.
Bila mundur ke belakang saat bursa transfer musim panas, Chelsea memang menyita perhatian. Di tengah situasi pandemi Covid-19 yang membuat pemasukan klub seret, The Blues justru belanja besar-besaran.
Tak hanya nominalnya yang besar, sejatinya, pemain yang didatangkan juga berlabel bintang. Selain itu, proses negosiasi transfer yang dilakukan Chelsea juga membuat siapapun berdecak kagum.
Ada sosok Marina Granovskaia, direktur klub yang dipercaya Roman untuk mengelola proses transfer dan kontrak kerja sama untuk Chelsea. Tanpa kecerdasan Marina dalam bernegosiasi dengan klub lain, Lampard tak mungkin dapat pemain sekelas Werner, Ziyech, maupun Havertz.