Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kaleidoskop AC Milan 2020: Penuh Friksi, Kejutan, dan Awal Kejayaan Baru

26 Desember 2020   08:15 Diperbarui: 26 Desember 2020   12:12 3167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil akhir AC Milan di musim 2019/2020. | foto: Dokumen Pribadi

Ditinggal beberapa pilar penting jelang tutup tahun membuat banyak pihak yang meragukan hasil impresif yang telah Milan raih selama ini. Mereka menilai, rossoneri beruntung karena banyak bertemu lawan mudah di paruh pertama Serie A musim ini dan performa Milan dinilai bakal menurun selama pemain pilarnya absen.   

Apapun cibirannya, pada kenyataannya keluarga besar AC Milan dapat menikmati hari raya Natal dan Tahun Baru dengan suka cita. Begitupun dengan milanisti yang bisa tidur nyenyak selama akhir tahun ini sebelum liga kembali dilanjutkan pada awal Januari 2021.

Serie A musim 2020/2021 sudah berjalan 14 pekan. Milan sukses memimpin klasemen sementara di paruh musim berkat raihan 10 kemenangan dan 4 hasil imbang. Rossoneri memuncaki klasemen dengan koleksi 34 poin unggul 1 poin dari Inter.

Data dan statistik Milan selama tahun 2020. | foto: Dokumen Pribadi
Data dan statistik Milan selama tahun 2020. | foto: Dokumen Pribadi
Kalau ada yang patut diapresiasi paling awal tentu dia adalah Stefano Pioli. Pioli yang nyaris didepak itu justru mendapat anugerah sebagai juru taktik terbaik Italia tahun 2020 oleh majalah La Gazzetta dello Sports.

Sementara itu, di balik layar ada sosok Paolo Maldini sebagai legenda dan Direktur Teknik yang paham betul apa yang dibutuhkan mantan klubnya. Maldini juga ternyata sosok yang pandai bernegosiasi dan meyakinkan pemain muda bertalenta untuk mau bergabung dengan Milan.

Kehadiran Theo Hernandez adalah salah satu bukti kepiawaian Maldini dalam bernegosiasi. Di samping Maldini, ada sosok Geoffrey Moncada sebagai kepala pemandu bakat yang jeli mencium pemain muda potensial semacam Brahim Diaz, Hauge, hingga Kalulu.

Sepertinya, kemampuan Moncada dan Maldini akan kembali diperlihatkan di bursa transfer Januari nanti. Walau masih bisa meraih kemenangan saat Kjaer dan Ibra absen, membeli pemain baru bukan sekadar perlu saja, tapi sudah jadi kebutuhan.

Berdasarkan rumor yang beredar, beberapa nama sudah fix jadi target transfer Milan. Namun, kini manajemen tengah berusaha menyelesaikan perpanjangan kontrak 3 pilar penting rossoneri, yaitu Donnarumma, Hakan, dan Kessie.

Bila ketiganya sudah deal dengan kontrak barunya, lalu ditambah kehadiran amunisi baru yang mampu menguatkan pasukan, bermimpi meraih prestasi di akhir musim agaknya bukan suatu kemustahilan untuk dicapai. Hanya saja, bagi saya pribadi, finish 4 besar dan kembali mendengar anthem Liga Champions bergemuruh di San Siro musim depan sudahlah cukup.

Jika tahun 2020 jadi tahun sial bagi banyak pihak, pendukung setia AC Milan justru mendapat kado manis sepanjang tahun ini. Hanya saja, ini barulah awal. Tantangan terberat ada di paruh kedua dan Milan tak boleh lengah apalagi jumawa.

Ayo menang terus sampai juara Milan! Forza Milan!

Sekian.
@IrfanPras

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun