Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pesepak Bola dan Klub Idolanya

8 Desember 2020   17:48 Diperbarui: 9 Desember 2020   22:07 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen Jamie Vardy menekel keras tiang corner sampai patah usai membuat gol kemenangan Leicester City atas Sheffield United di pekan ke-11 Liga Inggris. | Foto: Jason Cairnduff/Pool via AP via detik.com

Jamie Vardy sukses menyita perhatian. Selebrasi golnya ke gawang Sheffield United berujung kartu kuning baginya. Namun, berkat itu pula, aksi Vardy jadi viral.

Jamie Vardy menjadi aktor kemenangan Leicester City atas Sheffield United dalam lanjutan pekan ke-11 Liga Primer Inggris, Minggu (6/12) kemarin. Bertandang ke Bramall Lane, Leicester berhasil mencuri 3 poin berkat gol Vardy jelang akhir laga.

Di menit ke-90, Vardy berhasil menjangkau umpan terobosan James Maddison setelah lolos dari jebakan offside. Tinggal berhadapan dengan kiper Sheffield United, Aaron Ramsdale, Vardy dengan jitu membidik tendangan ke arah tiang jauh yang tak mampu diantisipasi Ramsdale.

Kedudukan berubah menjadi 1-2 untuk Leciester dan Jamie Vardy langsung berlari ke arah pojok kiri lapangan sambil berseluncur dan menekel tiang corner milik Sheffield hingga patah. Dianggap berlebihan, wasit menghukum striker 33 tahun itu dengan kartu kuning.

Momen Jamie Vardy menekel keras tiang corner sampai patah usai membuat gol kemenangan Leicester City atas Sheffield United di pekan ke-11 Liga Inggris. | Foto: Jason Cairnduff/Pool via AP via detik.com
Momen Jamie Vardy menekel keras tiang corner sampai patah usai membuat gol kemenangan Leicester City atas Sheffield United di pekan ke-11 Liga Inggris. | Foto: Jason Cairnduff/Pool via AP via detik.com
Selebrasi itulah yang viral terutama di Inggris dan khususnya di kota Sheffield. Usut punya usut, ternyata Jamie Vardy adalah fans garis keras rival sekota Sheffiled United, yaitu Sheffield Wednesday.

Setelah penulis telusuri, ternyata Jamie Vardy adalah orang asli Sheffield dan memulai karier sepak bolanya dari tim akademi Sheffield Wednesday hingga usia 16 tahun. Walau belum sempat mencicipi tim seniornya, tak bisa dipungkiri bahwa Vardy adalah fans sejati Sheffield Wednesday.

Bagaimana tidak, ini bukan kali pertama Vardy membuat selebrasi kontroversial saat berhasil membobol gawang Sheffield United. Pada 24 Agustus 2019, usai membobol gawang Sheffield, Vardy juga langsung berlebrasi di depan pendukung tuan rumah.

Jamie Vardy berselebrasi di depan pendukung Sheffield United di Bramall Lane usai membobol gawang mereka. | foto: Twitter @SquawkaNews
Jamie Vardy berselebrasi di depan pendukung Sheffield United di Bramall Lane usai membobol gawang mereka. | foto: Twitter @SquawkaNews
Berkat selebrasi tekel itu, Jamie Vardy dielu-elukan fans Sheffield Wednesday di media sosial. Memang kontroversial, tapi aksi selebrasi tersebut jadi hiburan tersendiri buat fans Sheffield Wednesday yang bersedih akibat tim idolanya tengah terpuruk di dasar klasemen Championship.    

***

Aksi Vardy bisa kita pahami sebagai sebuah ungkapan emosional terhadap tim yang ia dukung. Lagipula, berselebrasi adalah saat yang tepat untuk menunjukkan dukungan atau kebencian pesepak bola terhadap sebuah klub.

Selebrasi ikonik Gabriel Batistuta usai mencetak gol. Walau sempat berseragam Roma, cintanya kepada Fiorentina abadi hingga sekarang. | foto: footchampion.com
Selebrasi ikonik Gabriel Batistuta usai mencetak gol. Walau sempat berseragam Roma, cintanya kepada Fiorentina abadi hingga sekarang. | foto: footchampion.com
Sangat lazim pula kita saksikan seorang pemain yang enggan berselebrasi usai membobol mantan klub yang Ia bela. Salah satu yang paling ikonik adalah gol Gabriel Batistuta ke gawang Fiorentina pada tahun 2000 lalu.

Usai membobol gawang Fiorentina dan memastikan kemenangan dramatis untuk Roma, Batistuta enggan berselebrasi dan justru menangis. Memang sebegitu cintanya Batigol terhadap Fiorentina, bahkan sebelum dan sesudah laga, Ia menghampiri fans Fiorentina untuk memberi hormat.   

Selain Vardy dan Batistuta, hampir semua pesepak bola dunia rasanya pasti juga punya tim idola, hanya saja ungkapan dukungan mereka bisa berbeda-beda. Selebrasi hanyalah salah satu cara dan cara yang paling mudah ketika enggan mengakuinya di media.

Sebagai milanisti, baru-baru ini saya juga baru ingat lagi kalau Alessio Romagnoli adalah fans Lazio. Pernyataan tersebut keluar langsung dari mulut kapten Milan itu saat diwawancarai Football Italia pada tahun 2018 lalu.

Alessio Romagnoli ber-selfie dengan seragam Lazio tak lama setelah ditransfer ke Milan dan langsung mendapat ancaman pembunuhan dari fans AS Roma. | foto: sslaziofans.it
Alessio Romagnoli ber-selfie dengan seragam Lazio tak lama setelah ditransfer ke Milan dan langsung mendapat ancaman pembunuhan dari fans AS Roma. | foto: sslaziofans.it
Namun, saya tak kaget, sebab sebelum Romagnoli sudah ada legenda Milan yang seperti itu. Menariknya keduanya punya kemiripin, yaitu berposisi sama sebagai bek tengah dan memakai nomer punggung yang sama di Milan, yaitu 13.

Dia adalah Alessandro Nesta. Baik Nesta dan Romagnoli sama-sama mengaku sebagai fans Lazio. Bedanya, Nesta pernah jadi kapten Lazio sementara Romagnoli justru besar di akademi AS Roma.

Fakta itu juga yang jadi sebab Nesta sangat sulit bermain impresif kala berjumpa Lazio. Atas dasar itu pula, saya maklum bila Romagnoli juga melakukan hal yang sama dan saya pun enggan berekspektasi lebih atas performanya saat melawan Lazio.

Lagipula, apa masalahnya? Kita sebagai fans juga seperti itu, punya klub idola dan klub yang dibenci. Saat klub yang kita dukung menang, kita pasti akan senang. Sama seperti saat klub yang kita benci kalah, kita juga senang.

Begitu pula pesepak bola. Lagipula, mereka juga sama seperti kita, sama-sama homo sapiens. Jadi, bila mereka mengekspresikan dukungan atau kebencian mereka terhadap suatu klub, ya maklumi saja.

Sekian. Salam Bola
@IrfanPras

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun