Usai membobol gawang Fiorentina dan memastikan kemenangan dramatis untuk Roma, Batistuta enggan berselebrasi dan justru menangis. Memang sebegitu cintanya Batigol terhadap Fiorentina, bahkan sebelum dan sesudah laga, Ia menghampiri fans Fiorentina untuk memberi hormat. Â Â
Selain Vardy dan Batistuta, hampir semua pesepak bola dunia rasanya pasti juga punya tim idola, hanya saja ungkapan dukungan mereka bisa berbeda-beda. Selebrasi hanyalah salah satu cara dan cara yang paling mudah ketika enggan mengakuinya di media.
Sebagai milanisti, baru-baru ini saya juga baru ingat lagi kalau Alessio Romagnoli adalah fans Lazio. Pernyataan tersebut keluar langsung dari mulut kapten Milan itu saat diwawancarai Football Italia pada tahun 2018 lalu.
Dia adalah Alessandro Nesta. Baik Nesta dan Romagnoli sama-sama mengaku sebagai fans Lazio. Bedanya, Nesta pernah jadi kapten Lazio sementara Romagnoli justru besar di akademi AS Roma.
Fakta itu juga yang jadi sebab Nesta sangat sulit bermain impresif kala berjumpa Lazio. Atas dasar itu pula, saya maklum bila Romagnoli juga melakukan hal yang sama dan saya pun enggan berekspektasi lebih atas performanya saat melawan Lazio.
Lagipula, apa masalahnya? Kita sebagai fans juga seperti itu, punya klub idola dan klub yang dibenci. Saat klub yang kita dukung menang, kita pasti akan senang. Sama seperti saat klub yang kita benci kalah, kita juga senang.
Begitu pula pesepak bola. Lagipula, mereka juga sama seperti kita, sama-sama homo sapiens. Jadi, bila mereka mengekspresikan dukungan atau kebencian mereka terhadap suatu klub, ya maklumi saja.
Sekian. Salam Bola
@IrfanPras
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H