Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Krisis di Hari Ulang Tahun Barcelona

1 Desember 2020   13:02 Diperbarui: 1 Desember 2020   13:28 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi Messi kala mencetak gol dalam kemenangan vs Osasuna, Minggu (29/11) kemarin. Messi jadi sosok vital dalam pemilihan presiden baru FC Barcelona. | foto: Twitter @FCBarcelona

29 November kemarin, Barcelona berulang tahun. Memangnya ada yang peduli?

22 Oktober 1899, seorang pria Swiss, Hans-Max Kamper (Joan Gamper) memasang sebuah iklan berbaris di koran Los Deportes, Catalunya yang berisi keinginannya membentuk sebuah klub sepak bola. Sebulan berselang, 11 orang termasuk Kamper bertemu berkat iklan tersebut.

Hari pertemuan itu terjadi pada 29 November 1899. Hari itu kini diperingati sebagai hari lahirnya Football Club Barcelona. Ya, Minggu (29/11) kemarin, klub Catalunya itu berulang tahun yang ke-121.

121 tahun berselang, Barcelona kini kita kenal sebagai salah satu tim tersukses, terbesar, dan terhebat di dunia. Hanya mereka yang tumbuh di lingkungan haters Barca yang ogah bermimpi berseragam Blaugrana.

Mengusung motto "Mes que un club" yang berarti "More than a club", Barca memang bukan sekadar klub sepak bola di Spanyol, khususnya Catalunya. Sejarahnya hingga sekarang, Barca bisa dibilang perpanjangan tangan gerakan sosio-politik warga Catalan.

Saya yang bukan fans Barcelona tak paham, apakah para pendukung Blaugrana di Indonesia paham akan hal tersebut? Saya juga tidak terlalu mengenal sejarah panjang Barca. Namun, saya tahu kalau peringatan hari ulang tahun Barca tidak berlangsung indah.

Di hari ulang tahunnya, Barca alami krisis

Barca sedang krisis. Semua borok pemilik 5 gelar Liga Champions itu muncul menampakkan diri ke permukaan sejak kalah memalukan 8-2 dari Bayern Munich di Liga Champions 2020.

Performa buruk di lapangan hanyalah representasi borok dalam tubuh Barca. Imbas kekalahan 8-2 itu, Quique Setien dan jajaran asistennya dipecat dari kursi kepelatihan. Direktur sepak bola, Eric Abidal juga kena imbas pemecatan.   

Ronald Koeman pun ditunjuk sebagai pelatih baru. Kedatangan Koeman justru memunculkan drama anyar di dalam tubuh Barcelona. Setelah Koeman menjabat, beberapa nama senior dalam skuad Barca masuk daftar jual, salah satunya Luis Suarez.

Semua prahara itu makin runyam setelah pada 25 Agustus, Lionel Messi mengirimkan burofax kepada Barcelona. Seperti yang kita tahu, isinya adalah keinginan La Pulga untuk hengkang secara gratis dari Camp Nou.   

Cules mana yang tidak sedih ketika sang idola ingin pergi? Walau akhirnya bertahan, apa yang dilakukan Messi justru memperlihatkan bahwa ia memendam masalah kepada pihak internal klub.

Walau sudah mengancam pergi, sahabat baik Messi, yaitu Luis Suarez tetap saja dijual. Ironisnya, Bartomeu hanya menjual Suarez dengan harga 6 juta euro saja dan itupun hanya dalam bentuk bonus.

Imbasnya, Bartomeu mendapat kecaman keras dari para Cules. Seruan #BartomeuOut pun menggema. Singkat cerita, awal Oktober lalu Mosi Tidak Percaya diajukan pemilik hak voting kepada sang presiden, Josep Maria Bartomeu.   

Akhirnya, 28 Oktober kemarin, situs resmi FC Barcelona mengkonfirmasi bahwa presiden dan jajaran direksinya mundur dari jabatannya. Mundurnya Barto juga bertepatan dengan start buruk Barcelona di La Liga.

Performa Barca di awal musim ini terbilang naik turun. Dalam 7 laga awal di La Liga, anak asuh Koeman hanya menang 2 kali dan menelan 2 kekalahan beruntun dari Getafe dan Real Madrid sebelum Bartomeu memutuskan mundur.  

Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu baru saja mundur dari jabatannya, Oktober lalu. | foto: fcbarcelona.com
Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu baru saja mundur dari jabatannya, Oktober lalu. | foto: fcbarcelona.com

Merugi, benarkah Barcelona di ambang kebangkrutan? 

Di momen ulang tahun yang ke-121, Barcelona justru dihadapkan pada krisis. Pemilihan jajaran pelatih yang tidak kompeten, mundurnya presiden dan jajaran direksi yang mata duitan, pemain yang tampil under perform, hingga krisis di La Masia dan yang terbaru, finansial yang goyah.  

Finansial! Itulah penyebab dan inti permasalahan Barcelona. Semua embel-embel sebagai tim terkaya dunia, tim tersukses dunia, seakan hanyalah sebuah alibi untuk menutupi besarnya kerugian dan utang klub yang makin menggunung.

Adalah surat kabar Marca yang mengabarkan kesepakatan pemain dan klub untuk melakukan pemotongan gaji. Tak hanya gaji, bonus selama 3 tahun juga ditangguhkan. Alasannya, demi penghematan.

Gaji pemain Barca dipangkas hingga 122 juta euro. Sementara untuk bonus bisa mencapai 50 juta euro. Menurut Marca, kebijakan ini diputuskan setelah utang Barcelona naik dari 217 juta euro (Juni 2019) menjadi 488 juta euro (Juni 2020).

Sebuah angka utang yang fantastis. Namun, saya tak terlalu kaget. Sebelumnya, saya sudah pernah menyinggung masalah finansial Barca ini di artikel saya beberapa bulan lalu.

BACA DULU: Muhasabah Diri Anda, Bartomeu! Ada Isu Finansial di Balik Bobroknya Barcelona

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi krisis finansial dalam tubuh Barca. Buang-buang duit di bursa transfer, salah beli pemain, dan gaji selangit yang dibayarkan kepada tiap pemainnya jadi pemicu awalnya.

Semua dilakukan demi gelar. Tapi yang terjadi justru Barca salah memilih strategi finansial. Itu semua bagai bom waktu dan pandemi Covid-19 jadi pemicu bom tersebut meledak.

Pendapatan turun sementara beban masih cukup berat walau sudah melakukan berbagai penghematan. Membuang pemain bergaji mahal adalah salah satu langkah yang terlihat. Luis Suarez dan Ivan Rakitic adalah korbannya. Namun lucu, mereka dijual murah dan Barca tidak dapat pemasukan signifikan dari penjualannya.

Alasannya cuma satu. Kalau boleh, saya mau bilang, Barca begitu bodoh dalam mengontrak pemain. Rekrutan Barca semuanya hampir bergaji mahal dan dalam kontraknya disertakan klausul rilis yang sangat mahal. Logika saja, siapa juga yang menebus kalau harganya segitu?

5 Pemain Barcelona dengan klasul rilis termahal. | foto: Dokumen pribadi
5 Pemain Barcelona dengan klasul rilis termahal. | foto: Dokumen pribadi
Sejatinya, negosiasi pemangkasan gaji pemain berjalan alot. Pada awalnya, para pemain Barca yang dipimpin Messi menolak pemotongan gaji 30% yang ditetapkan manajemen klub.

Alasannya, pemain sudah mendapat pemotongan gaji sebesar 70% saat awal munculnya pandemi Covid-19. Karena itu pula, Barcelona termasuk klub sepak bola profesional yang mendapat bantuan pemerintah Spanyol lewat skema ERTE.  

Kalau sudah begitu, wajar kalau negosiasi alot. Namun, kita jadi makin yakin kalau finansial Barca memang sedang tidak baik-baik saja.   

Kalahkan Osasuna 4-0 jadi pelipur lara Barcelona di tengah krisis.

Mari sejenak kita kesampingkan masalah internal Barcelona. Karena, tim kebanggan Catalunya itu baru saja menang meyakinkan atas tamunya, Osasuna 4-0 di ajang La Liga.

Manis, sebab kemenangan ini terjadi tepat pada tanggal 29 November 2020. Artinya, kemenangan tersebut didapat di hari ulang tahun Barcelona yang ke-121.

Makin manis pula saat pemain-pemain Barca yang sempat tampil dibawah standar menampilkan performa yang menjanjikan. Dalam kemenangan 4-0 itu, gol-gol Barca dicetak oleh Braithwaite, Griezmann, Coutinho, dan Messi.

Martin Braithwaite sempat dicap pembelian yang percuma oleh beberapa pihak. Penyerang Denmark itu dicap pembelian panik manajemen Barca saat terjadi badai cedera di awal tahun 2020. Namun, di laga vs Osasuna kemarin, ia tampil bertenaga dan sukses mencetak gol pertamanya di La Liga musim ini.

Yang paling dapat sorotan tentu saja, Antoine Griezmann. Dia mencetak 1 gol lewat tendakan voli first time dan jadi kreator gol Coutinho. Ronald Koeman juga memuji penampilan Griezmann.

"Inilah pemain yang kami inginkan, yang berjuang, bekerja keras, dan efektif. Dia belum berubah, dia sudah selalu mengerahkan seluruh upaya. Gol ini memberinya kepercayaan diri," ungkap Koeman soal Griezmann, dikutip Marca via detik.com

Berkat kemenangan tersebut, posisi Barcelona naik ke posisi 7 dengan koleksi 14 poin, berjarak 10 angka dari pimpinan klasemen La Liga, Real Sociedad. Kemenangan tersebut mampu mengangkat moral pemain Blaugrana, apalagi mereka masih punya 2 laga tunda yang belum dimainkan.  

Sayangnya, kemenangan manis itu harus dibayar mahal dengan cederanya Clement Lenglet. Diketahui, Lenglet mengalami cedera engkel. Namun, menurut beberapa sumber, cederanya tidak terlalu parah.

Cederanya Lenglet jadi pukulan telak Koeman. Sekarang, stok bek tengah Barca habis. Samuel Umtiti cedera lutut dan baru diperkiran bisa merumput 2 pekan lagi. Ronald Araujo, bek 21 tahun cedera otot sejak bulan Oktober dan Gerard Pique belum lama ini mengalami cedera ACL hingga harus absen sampai Maret 2021.

Mau tak mau, Koeman harus bergantung pada bek muda yang kemungkinan besar ia tarik dari skuad Barcelona B. Atau, ia terpaksa harus menarik mundur seorang gelandang atau bek sayap untuk mengisi posisi bek tengah.

Sejak ditunjuk sebagai pelatih Barca pada 19 Agustus lalu, Ronald Koeman sudah menjabat sekitar 100 hari. Momen 100 hari pertamnya begitu rumit. Meneer Belanda itu masuk saat mantan klubnya tengah krisis secara organisasi dan ekonomi.

Tapi siapa sangka, walau tampil kurang OK di awal musim La Liga, perjalanan Koeman bersama Barcelona di Liga Champions lebih mulus. Barca sudah memastikan tempat di babak 16 besar Liga Champions berkat 4 kemenangan beruntun yang mereka dapat di Grup G. 

Kiprah Barcelona di Liga Champions sangat kontras bila disandingkan dengan peforma mereka di La Liga. Tapi siapa juga yang peduli, musim masih panjang, dan Barcelona bisa sedikit bernapas lega saat ini.

Pemilu Barcelona, Kunci Meraih Kejayaan di Masa Depan   

Performa yang perlahan membaik jadi sinyal positif skuad Barcelona. Untuk urusan di lapangan, mereka bisa lebih optimis menatap target ke depan. Kini, perhatian khusus ditujukan kepada internal Barcelona.

Mundurnya Bartomeu dari tahta presiden memunculkan kekosongan jabatan. Sebetulnya, Barcelona akan melakukan pemilu lagi pada bulan Maret 2021, tapi dengan mundurnya Bartomeu, pemilu dimajukan jadi 24 Januari 2021.  

Sudah muncul beberapa nama yang hendak mencalonkan diri. Menurut berbagai sumber, sejumlah nama tersebut antara lain Victor Font, Toni Freixa, Agusti Benedito, Jordi Farre, Luis Fernandez Ala, Xavier Vilajoana, Joan Laporta dan Emili Rousaud.

Sebelum resmi jadi kandidat presiden baru, mereka harus mengumpulkan minimal 2.257 tanda tangan. Setelah itu, calon presiden Barcelona akan diberi waktu kampanye selama 1 pekan pada 15-22 Januari 2021. Wah, sudah seperti pilkada di Indonesia saja.

Ada 3 isu utama dalam pemilihan presiden Barcelona. Pertama, kebijakan transfer. Kedua, posisi pelatih dan direktur klub. Ketiga, kejelasan kontrak baru untuk Lionel Messi.

Presiden anyar baru akan terpilih pada 24 Januari. Artinya, dia dan jajaran direksinya hanya punya waktu sepekan di bursa transfer musim dingin karena bursa transfer paruh kedua akan ditutup pada 1 Februari 2021.

Emili Rousaud misalnya. Jika terpilih, dia ingin merekrut kembali Neymar. Lucu, sebab kondisi ekonomi klub sedang tak sehat dan Barca sendiri pernah terlibat masalah hukum akibat penjualan Neymar.

Posisi Koeman juga tak aman walau sudah memperbaiki performa Barca. Mayoritas calon kandidat ingin Xavi yang ada di posisi pelatih tim utama. Selain pelatih, posisi direktur sepak bola juga cukup panas dengan munculnya nama Carles Puyol hingga Andres Iniesta yang dijanjikan beberapa calon kandidat.

Selebrasi Messi kala mencetak gol dalam kemenangan vs Osasuna, Minggu (29/11) kemarin. Messi jadi sosok vital dalam pemilihan presiden baru FC Barcelona. | foto: Twitter @FCBarcelona
Selebrasi Messi kala mencetak gol dalam kemenangan vs Osasuna, Minggu (29/11) kemarin. Messi jadi sosok vital dalam pemilihan presiden baru FC Barcelona. | foto: Twitter @FCBarcelona
Akan tetapi, isu terbesarnya tetaplah soal perpanjangan kontrak Lionel Messi. Memang sebegitu besarnya kekuatan La Pulga. Semua calon kandidat menjanjikan Messi akan bertahan dengan berbagai macam rayuan.

Jordi Farre misalnya. Dia ingin menjadikan Messi seperti Michael Jordan di Chicago Bulls. Sementara Emili Rousaud berencana mengadakan referendum demi mengganti nama stadion menjadi Camp Nou - Leo Messi.

Saat ini, situasi Messi bagaikan investor yg menunggu hasil pemilu dari sebuah negara. Siapa pemimpinnya dan apa janji serta visi misinya. Bila cocok baru dia mau menanamkan modalnya. Menyenangkan Messi adalah sebuah keniscayaan mutlak. La Pulga bukan menanamkan modal uang, tapi jaminan prestasi.

Sudah berapa banyak gol hadir dari kaki mungilnya? Sudah berapa banyak pula trofi yang ia antar ke lemari Barcelona? Sudah berapa juta pasang mata yang rela berdesakan di Camp Nou untuk menyaksikan tariannya di atas rumput Camp Nou?

Sayangnya, Messi pulalah beban terbesar Blaugrana. Gaji dan bonusnya sangat tinggi. Suaranya di dalam skuad Barca juga punya kekuatan politik besar. Negosiasi pemangkasan gaji juga molor karena La Pulga yang belum melunak.  

Akan tetapi, semua itu sepadan dengan besarnya nama Barcelona berkat Leo Messi bukan? Jadi, menurut hemat saya, siapa yang bisa meluluhkan hati Messi, dialah yang akan terpilih jadi presiden baru FC Barcelona.

Kita tunggu saja hasil pemilu Barca nantinya. Untuk sekarang mari ucapkan Selamat Ulang Tahun yang ke-121 untuk FC Barcelona.

Tolonglah, jangan penuhi timeline media sosial kami dengan keributan dapur Anda. Fokus saja meraih kejayaanmu kembali seperti saat era Ronaldinho atau Pep Guardiola. Bisa kan, Barcelona?

Sekian. Salam Bola!

@IrfanPras

***

Referensi: [1], [2], [3], [4], [5]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun