Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Beda Nasib Brylian Aldama dan Bagus Kahfi, Tetap Semangat Bagus!

28 November 2020   19:18 Diperbarui: 28 November 2020   19:37 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabar gembira menghinggapi sepak bola nasional. Penggawa Timnas U-19, Brylian Aldama dikabarkan tinggal selangkah lagi bergabung dengan tim asal Kroasia, HNK Rijeka.

Kabarnya, Brylian tinggal menyelesaikan proses administrasi seperti paspor dan visa sebelum berangkat ke Kroasia. Urusan administratif klub pemilik Brylian sebelumnya, Persebaya Surabaya juga dikabarkan sudah selesai.

Mirwan Suwarso, CEO Mola TV yang juga penggagas Garuda Select menyampaikan bahwa Brylian Aldama tidak bergabung dengan HNK Rijeka dengan status pemain trail, tapi akan langsung dikontrak selama 18 bulan di tim junior.

"Brylian pun tidak trial di sana. Dia akan langsung menjalani kontrak 18 bulan," tutur Mirwan Suwarso kepada awak media, dikutip dari kompas.com

Kabar bergabungnya Brylian dengan salah tim eropa tentu sangat menggembirakan. Bukan hanya untuk sepak bola nasional, tapi juga untuk Timnas U-19 itu sendiri. Brylian akan menambah aroma eropa dalam skuad Timnas asuhan Shin Tae-yong.

Sebelumnya, sudah ada nama Elkan Baggott (Ipswich Town, Inggris), Imam Zakiri (Gimnastica Ceuta, Spanyol), Luah Mahessa (Bonner SC U-19, Jerman), Kelana Mahessa (Bonner SC, Jerman) dan Witan Sulaeman (Radnik Surdulica) dalam skuad Timnas U-19 yang melakukan TC di Kroasia pada bulan Agustus hingga Oktober lalu.

HNK Rijeka yang kemungkinan besar kepincut dengan Brylian sewaktu ikut TC di Kroasia bukanlah tim yang abal-abal di daratan eropa. Tim junior mereka atau tim U-19 Rijeka adalah juara lima kali kompetisi liga U-19 di Kroasia.

Bila mampu memanfaatkan kesempatan dengan baik, bukan tak mungkin akan membuka jalan karier yang bagus pula buat Brylian Aldama. Dia bisa mencontoh Egy Maulana Vikri yang tampil bagus di tim cadangan Lechia hingga dipanggil ke tim utama.

Bisa berkarier di eropa adalah impian hampir setiap pemain bola. Namun, sepertinya Brylian tak terlalu senang dengan kepindahannya ke Kroasia.

Alasannya adalah, di waktu yang hampir bersamaan, kawannya di Garuda Select dan Timnas U-19, Bagus Kahfi gagal berkarier ke eropa dalam waktu dekat ini. Proses transfernya dari Barito Putera ke FC Utrecht dikabarkan batal setelah melewati deadline yang diberikan tim asal Belanda itu.

 

Begitulah bunyi cuitan Brylian Aldama di akun twitter-nya. Kegagalan proses transfer Bagus Kahfi pun kini sedang hangat diperbincangkan netizen bola kita.

Dennis Wise selaku direktur teknik Garuda Select dan orang yang membuka jalan Bagus ke Utrecht juga menumpahkan kekesalannya atas gagalnya transfer ini. Dalam sebuah kolom komentar di instagram, Dennis Wise menyalahkan Barito Putera yang telah merenggut mimpi Bagus.

Tangkapan layar komentar Dennis Wise di akun instagram Brylian Aldama. | foto: Twitter @Indostransfer
Tangkapan layar komentar Dennis Wise di akun instagram Brylian Aldama. | foto: Twitter @Indostransfer
Disini kesimpangsiuran kabar tengah terjadi. Ada pendapat versi Dennis Wise, pendapat versi Barito Putera, hingga Mola TV selaku penggagas Garuda Select.

Sebelum itu, perlu kita garis bawahi bahwa status Brylian Aldama dan Bagus Kahfi sangat berbeda. Brylian berstatus free agents setelah membela Pesebaya Surabaya di kompetisi liga U-19 pada tahun 2019 lalu.

Sementara itu, Bagus Kahfi masih terikat kontrak dengan Barito Putera hingga akhir tahun 2021. Oleh karenanya, proses transfernya melibatkan dua tim, yaitu FC Utrecht dan Barito Putera.

Akibat kegagalan transfer ini, netizen ramai-ramai menyalahkan pihak Barito. Situasi kurang nyaman makin menjadi, sebab Bagus tak bisa menyembunyikan kesedihannya di media sosial atas batalnya ia bergabung dengan FC Utrecht.

Saya tak mau mendahului pernyataan resmi pihak Barito Putera yang belum keluar hingga Sabtu (28/11) ini. Namun, saya akan coba rangkum perjalanan Bagus Kahfi hingga mendapat tawaran FC Utrecht.

Kronologi batalnya transfer Bagus Kahfi ke FC Utrecht

Semua bermula usai Bagus Kahfi mengalami cedera parah di lutut kiri dan engkelnya pada Maret 2020 lalu. Bagus memilih tetap di Inggris selama masa recovery hingga Oktober kemarin dinyatakan sembuh. Demi memulihkan kebugarannya pasca cedera, Bagus Kahfi dititipkan Dennis Wise ke FC Utrecht.

Di sana, Bagus menjalani rehabilitasi dan ikut latihan dengan skuad Jong Utrecht, tim junior FC Utrecht. Selama masa rehab itu, Dennis Wise berbicara dengan kenalanannya dan menawarkan Bagus Kahfi untuk dikembangkan di Utrecht.

Inilah yeng perlu diketahui pecinta bola tanah air. Status Bagus saat di Utrecht adalah titipan Garuda Select via Dennis Wise. Lalu, berdasarkan keterangan Mirwan Suwarso dalam wawancara eksklusifnya bersama bola.com, bukan FC Utrecht yang membutuhkan sosok Bagus Kahfi.

"Bukan Utrecht yang bilang mereka suka Bagus Kahfi, lalu mau beli. Bukan begitu. Faktanya tidak seperti itu. Terbalik. Namun, klub- di Eropa, kalau diyakinkan oleh seorang Wise, ya mau-mau saja untuk melirik. Tapi belum tentu mau investasi di situ. Akan dilihat dulu. Statusnya bukan seolah-olah Bagus Kahfi diburu, tidak. Belum sampai seperti itu.", kata Mirwan Suwarso saat diwawancarai Bola.com.  

Singkat cerita, pihak FC Utrecht mengajukan penawaran resmi kepada pihak Barito Putera dan memberikan tenggat kepastian perekrutan Bagus sampai Jumat (27/11) WIB. Pihak Barito merespon dengan memberi 3 opsi kepada Utrecht .

1. Dipinjamkan,

2. Gratis, tapi kalau Bagus tidak dipakai harus dikembalikan ke Barito,

3. Dibeli dengan harga wajar.

Singkatnya lagi, FC Utrecht maunya merekrut Bagus secara gratis saja. Hingga masa deadline, tak ada jawaban dari pihak Barito Putera untuk Bagus Kahfi. Negosiasi akhirnya mandek dan batal.

Akan tetapi, penulis menemukan fakta yang cukup miris. Dikutip dari Jawa Pos Radar Banjarmasin, manajer Barito Putera, Mundari Karya mengaku tak tahu soal deadline penawaran dari FC Utrecht tersebut.

"Deadline dari Utrech kabarnya hari ini? Tidak tahu. Kami masih proses. Tidak boleh sembarangan. Masalah deadline itu tidak usah. Prinsipnya masalah proses ini," ucap Mundari saat dimintai keterangan Jawa Pos, Jumat (27/11) kemarin.

Jawaban tersebut tentu cukup mengejutkan. Apalagi ini keluar saat Bagus dapat tawaran ke eropa dan di waktu yang sama, Liga 1 belum jelas kick off-nya.

Padahal, pada Februari lalu, Bagus Kahfi sudah menyatakan bahwa dalam kontraknya, ia bisa pergi dari Barito Putera saat ada tim eropa yang menawarnya.

"Saya punya kontrak di Barito sampai 2021. Tetapi, ketika berangkat untuk Garuda Select, ada klausul kalau saya ditawar oleh klub Eropa, maka Barito akan mengizinkan demi perkembangan karir saya ke depan. Semoga Barito menepati itu," ucap Bagus pada Februari lalu dikutip dari Jawa Pos.

Ibarat nasi sudah jadi bubur, keinginan Bagus berseragam FC Utrecht kini telah sirna. Dan yang benar-benar paham inti permasalahan kegagalan transfer ini hanyalah pihak Bagus Kahfi, Barito Putera, dan FC Utrecht.

Netizen bisa apa? Menyalahkan Barito Putera? Menurut hemat saya, Utrecht juga punya andil karena hanya mau dapat Bagus secara gratis, padahal ia masih terikat kontrak dengan Barito.

Barito juga. Apa tidak membaca dengan teliti detail tawaran resmi yang diajukan FC Utrecht terhadap Bagus Kahfi?

Akan tetapi, saya setuju dengan pendapat Mirwan Suwarso, penggagas Garuda Select. Menurutnya, lebih baik bila Bagus Kahfi fokus mengembalikan performanya pasca cedera.

Apalagi, dalam waktu dekat ini Timnas U-19 akan melanjutkan TC ke Spanyol. Menurut saya, Bagus harus bisa memikat Shin Thae-yong agar bisa ikut bergabung kembali ke timnas U-19.

"Sikap dan cara merespon mimpimu yang tertunda saat ini, akan menentukan kesuksesan karier serta prestasimu di masa yang akan datang. Saya percaya kamu pasti bisa melewati masa sulit ini. Tidak perlu meratapinya secara berlebihan, karena kehidupan akan terus berjalan." tulis Fakhri Husaini, mantan pelatih timnas U-16 di akun instagram-nya @coachfakhri.  

Dukungan yang diberikan Brylian Aldama dan Coach Fakhri Husaini di akun media sosialnya adalah hal yang bisa kita contoh. Soal kritikan, tenang saja, sekelas Irfan Bachdim juga sudah mengkritik pedas kok.

Bela Bagus Kahfi, Irfan Bachdim kritik sepak bola nasional saat berkomentar di akun instagram simon mc menemy. | foto: Tangkapan layar Instagram @simonmcmenemy via indosport.com
Bela Bagus Kahfi, Irfan Bachdim kritik sepak bola nasional saat berkomentar di akun instagram simon mc menemy. | foto: Tangkapan layar Instagram @simonmcmenemy via indosport.com
Tetap Semangat, Bagus! Masa depanmu masih panjang. Pecinta sepak bola tanah akhir pasti akan selalu mendukungmu.

@IrfanPras

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun