"Bukan Utrecht yang bilang mereka suka Bagus Kahfi, lalu mau beli. Bukan begitu. Faktanya tidak seperti itu. Terbalik. Namun, klub- di Eropa, kalau diyakinkan oleh seorang Wise, ya mau-mau saja untuk melirik. Tapi belum tentu mau investasi di situ. Akan dilihat dulu. Statusnya bukan seolah-olah Bagus Kahfi diburu, tidak. Belum sampai seperti itu.", kata Mirwan Suwarso saat diwawancarai Bola.com. Â
Singkat cerita, pihak FC Utrecht mengajukan penawaran resmi kepada pihak Barito Putera dan memberikan tenggat kepastian perekrutan Bagus sampai Jumat (27/11) WIB. Pihak Barito merespon dengan memberi 3 opsi kepada Utrecht .
1. Dipinjamkan,
2. Gratis, tapi kalau Bagus tidak dipakai harus dikembalikan ke Barito,
3. Dibeli dengan harga wajar.
Singkatnya lagi, FC Utrecht maunya merekrut Bagus secara gratis saja. Hingga masa deadline, tak ada jawaban dari pihak Barito Putera untuk Bagus Kahfi. Negosiasi akhirnya mandek dan batal.
Akan tetapi, penulis menemukan fakta yang cukup miris. Dikutip dari Jawa Pos Radar Banjarmasin, manajer Barito Putera, Mundari Karya mengaku tak tahu soal deadline penawaran dari FC Utrecht tersebut.
"Deadline dari Utrech kabarnya hari ini? Tidak tahu. Kami masih proses. Tidak boleh sembarangan. Masalah deadline itu tidak usah. Prinsipnya masalah proses ini," ucap Mundari saat dimintai keterangan Jawa Pos, Jumat (27/11) kemarin.
Jawaban tersebut tentu cukup mengejutkan. Apalagi ini keluar saat Bagus dapat tawaran ke eropa dan di waktu yang sama, Liga 1 belum jelas kick off-nya.
Padahal, pada Februari lalu, Bagus Kahfi sudah menyatakan bahwa dalam kontraknya, ia bisa pergi dari Barito Putera saat ada tim eropa yang menawarnya.
"Saya punya kontrak di Barito sampai 2021. Tetapi, ketika berangkat untuk Garuda Select, ada klausul kalau saya ditawar oleh klub Eropa, maka Barito akan mengizinkan demi perkembangan karir saya ke depan. Semoga Barito menepati itu," ucap Bagus pada Februari lalu dikutip dari Jawa Pos.
Ibarat nasi sudah jadi bubur, keinginan Bagus berseragam FC Utrecht kini telah sirna. Dan yang benar-benar paham inti permasalahan kegagalan transfer ini hanyalah pihak Bagus Kahfi, Barito Putera, dan FC Utrecht.
Netizen bisa apa? Menyalahkan Barito Putera? Menurut hemat saya, Utrecht juga punya andil karena hanya mau dapat Bagus secara gratis, padahal ia masih terikat kontrak dengan Barito.
Barito juga. Apa tidak membaca dengan teliti detail tawaran resmi yang diajukan FC Utrecht terhadap Bagus Kahfi?