Â
Begitulah bunyi cuitan Brylian Aldama di akun twitter-nya. Kegagalan proses transfer Bagus Kahfi pun kini sedang hangat diperbincangkan netizen bola kita.
Dennis Wise selaku direktur teknik Garuda Select dan orang yang membuka jalan Bagus ke Utrecht juga menumpahkan kekesalannya atas gagalnya transfer ini. Dalam sebuah kolom komentar di instagram, Dennis Wise menyalahkan Barito Putera yang telah merenggut mimpi Bagus.
Sebelum itu, perlu kita garis bawahi bahwa status Brylian Aldama dan Bagus Kahfi sangat berbeda. Brylian berstatus free agents setelah membela Pesebaya Surabaya di kompetisi liga U-19 pada tahun 2019 lalu.
Sementara itu, Bagus Kahfi masih terikat kontrak dengan Barito Putera hingga akhir tahun 2021. Oleh karenanya, proses transfernya melibatkan dua tim, yaitu FC Utrecht dan Barito Putera.
Akibat kegagalan transfer ini, netizen ramai-ramai menyalahkan pihak Barito. Situasi kurang nyaman makin menjadi, sebab Bagus tak bisa menyembunyikan kesedihannya di media sosial atas batalnya ia bergabung dengan FC Utrecht.
Saya tak mau mendahului pernyataan resmi pihak Barito Putera yang belum keluar hingga Sabtu (28/11) ini. Namun, saya akan coba rangkum perjalanan Bagus Kahfi hingga mendapat tawaran FC Utrecht.
Kronologi batalnya transfer Bagus Kahfi ke FC Utrecht
Semua bermula usai Bagus Kahfi mengalami cedera parah di lutut kiri dan engkelnya pada Maret 2020 lalu. Bagus memilih tetap di Inggris selama masa recovery hingga Oktober kemarin dinyatakan sembuh. Demi memulihkan kebugarannya pasca cedera, Bagus Kahfi dititipkan Dennis Wise ke FC Utrecht.
Di sana, Bagus menjalani rehabilitasi dan ikut latihan dengan skuad Jong Utrecht, tim junior FC Utrecht. Selama masa rehab itu, Dennis Wise berbicara dengan kenalanannya dan menawarkan Bagus Kahfi untuk dikembangkan di Utrecht.
Inilah yeng perlu diketahui pecinta bola tanah air. Status Bagus saat di Utrecht adalah titipan Garuda Select via Dennis Wise. Lalu, berdasarkan keterangan Mirwan Suwarso dalam wawancara eksklusifnya bersama bola.com, bukan FC Utrecht yang membutuhkan sosok Bagus Kahfi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!