Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menerapkan Prinsip Menabung 80-20 demi Mewujudkan Haji Muda

10 Oktober 2020   12:33 Diperbarui: 10 Oktober 2020   12:45 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fitur dan biaya Tabungan Rencana Haji iB Bank Danamon Syariah. | foto: tangkapan layar web danamon.co.id

"Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam". (QS. Ali Imran: 97)

Perkara haji sering kali ditunda dengan alasan "bila mampu". Padahal kalau kita jujur pada diri sendiri, kenapa tidak mulai bertanya; "bagaimana caranya agar mampu menunaikan haji?".

Dalam salah satu kajian yang saya saksikan di youtube, Ustad Khalid Basalamah pernah berpesan, bila kita merasa belum mampu untuk berhaji ya minimal niatkanlah dulu. Minta kepada Allah agar dimampukan bukan "mundur alon-alon" karena merasa belum mampu.

Tahukan pembaca bahawa jemaah haji Indonesia didominasi oleh lansia? Salah satu sebabnya karena rukun Islam kelima ini sering ditunda banyak muslim Indonesia dengan alasan merasa masih kurang ilmu agamanya, merasa belum pantas atau belum mendapat hidayah.

Bagaimana dengan saya? Ya, saya juga berpikir demikian kok. Sebagai generasi milenial, saya juga lebih sibuk memikirkan besaran gaji, kebutahan pokok, belum biaya pulsa yang makin naik sampai tabungan nikah daripada tabungan haji.

Akan tetapi, berkaca pada pengalaman orang tua saya yang sudah berhaji, saya pun punya keinginan untuk bisa berangkat haji lebih dini. Sebab, baru-baru ini saya mendapat beberapa fakta penguat, mengapa kita harus segera menunaikan haji selagi muda.

Alasan pentingnya haji muda. | foto: dokumen pribadi
Alasan pentingnya haji muda. | foto: dokumen pribadi

Pertama, jemaah haji Indonesia didominasi lansia (63%)

Permasalahan utama bagi jemaah haji lansia adalah fisik dan kesehatan. Haji punya rangkaian ibadah, seperti tawaf, lempar jumrah, hingga wukuf di arafah yang berat dan menguras energi sehingga punya tantangan tersendiri bagi lansia.

Oleh karena itu justru dianjurkan untuk berhaji di usia muda. Karena secara teori, orang muda atau milenial punya fisik yang lebih prima untuk menjalankan rangkaian ibadah haji.

Kedua, haji muda untuk menghindari risiko tinggi

Rangkaian ibadah haji itu menguras energi. Bayangkan, calon jemaah haji Indonesia minimal sudah harus menempuh perjalanan udara selama 8-9 jam. Ketika sampai Arab Saudi, tantangan berikutnya adalah adaptasi perbedaan cuaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun