Galitsky punya visi agar timnya diisi oleh sebagian besar pemain hasil didikan akademinya. Tim utama Byki juga dilatih oleh pelatih muda yang merupakan orang asli Krasnodar, yaitu Murad Musayev yang masih berusia 36 tahun.
Walau begitu, sejak 2014, Krasnodar tak pernah keluar dari 5 besar klasemen Liga Primer Rusia alias selalu mengakhiri kompetisi di zona Eropa. Skuat Byki juga tak bisa diremehkan.
Dengan perpaduan pemain akademi dan pemain berpengalaman semacam Marcus Berg, setidaknya Krasnodar bisa diharapkan tampil baik. Minimal tidak sekadar mampir.
4. FC Midtjylland, serigala merah dari semenanjung Jutlandia
Inilah tim debutan paling menarik versi penulis. Midtjylland lolos ke babak grup setelah melewati babak kualfikasi dan mengalahkan Slavia Praha di babak play-off.
Juara Superliga Denmark itu akhirnya lolos untuk pertama kalinya ke babak grup Liga Champions. Sebelum ini, prestasi terbaik mereka di kancah eropa hanyalah mencapai babak 32 besar Liga Europa 2016.
Klub yang kini dimiliki Matthew Benham yang juga merupakan pemilik Brentford itu terkenal sebagai klub Denmark pertama yang mendirikan akademinya sendiri. Sejak punya akademi pemain sendiri pada 2004, Ulvene -The Wolves- sudah menghasilkan banyak pemain bintang yang selain berjasa kepada prestasi juga berjasa pada keuangan klub.
Benham, sang pemilik adalah pengusaha yang terkenal menggunakan model matematika untuk memprediksi hasil sepak bola dan percaya metode tersebut juga dapat memberikan keunggulan di bursa transfer dan di lapangan hijau.
Sejak dimiliki Benham, serigala dari semenanjung Jutlandia ini sudah memenangi Danish Superliga 3 kali dan Danish Cup sekali. Terbaru, mereka bakal tergabung di grup D Liga Champions 2020/2021 bersama Atalanta, Liverpool, dan Ajax.
Seperti nasib Istanbul Basaksehir, Midtjylland juga disepelekan. Baik Atalanta, Liverpool, dan Ajax adalah kesebelasan yang terkenal akan permainan menyerangnya. Banyak pihak yang memprediksi kalau ketiga tim ini tidak akan tampil bertahan dan bakal menjadikan Midtjylland lumbung gol.
Secara statistik, tim asuhan Brian Priske memang bukan tim yang bermain menyerang. Justru kebalikannya, mereka adalah tim yang sangat kuat dalam bertahan. Musim lalu di liga, Ulvene menyandang status sebagai tim yang kebobolan paling sedikit, yaitu 14 gol dari 26 laga.