Penulis tidak mengada-ada. Pasalnya, dari 3 laga Liga Super Turki yang sudah digelar, juara bertahan ini masih 0 poin alias selalu kalah. Start yang buruk untuk menyambut debut di Liga Champions.
2. Stade Rennais (Rennes), sebuah pembuktian peringkat 3 Ligue 1 musim lalu
Rennes bisa dibilang beruntung bisa lolos ke babak grup Liga Champions 2020/2021. Dibilang beruntung, sebab ketika Ligue 1 dihentikan dengan alasan pandemi Covid-19 di Prancis, Rennes tengah bertengger di posisi ketiga dan berhak mendapat 1 tiket otomatis.
Dibanding dua wakil Prancis lainnya di Liga Champions musim ini (PSG dan Marseille), mungkin Rennes adalah yang paling lemah dan paling kecil peluang lolosnya dari babak grup. Klub berjuluk Les Rouge et Noir -The Red and Black- ini tergabung di Grup E bersama mantan juara Liga Europa, Sevilla dan Chelsea.
Namun, di awal musim ini, klub yang bermarkas di Roazhon Park itu membuktikan keraguan banyak pihak dengan start yang menawan. Saat ini, anak asuh Julien Stephan sedang memimpin klasemen Ligue 1 setelah memetik 4 kemenangan, 1 hasil imbang, dan belum menelan kekalahan.
Rennes juga jadi tim paling produktif dengan 12 gol dan striker barunya, Serhou Guirassy sudah menorehkan 3 gol sejauh ini. Bisa dibilang bahwa Rennes sadar diri dan bergerak cepat di bursa transfer 2020. Uang hasil lolos babak grup dan hasil penjualan Edouard Mendy ke Chelsea dimanfaatkan untuk mendatangkan beberapa nama baru.
Menurut hemat penulis, Rennes bisa saja jadi kejutan di Liga Champions musim ini. Tahukah Anda, bahwa ini adalah kali pertama Les Rouge et Noir lolos ke Liga Champions. Sebelum ini, juara Coupe de France 2019 itu bahkan belum pernah mencicipi laga kualifikasi ataupun play-off Liga Champions. Menarik bukan?
3. Krasnodar, Banteng Muda dari Russia
Selain Rennes, di Grup G ada debutan lain, yaitu FC Krasnodar. Klub berjuluk Byki -The Bulls- ini masih berusia sangat muda, yaitu 12 tahun dan dimiliki oleh seorang billionaire setempat, Sergey Galitsky.
Walau disokong dana besar dari Magnit, perusahaan retail milik sang pemilik, namun Krasnodar punya visi yang berbeda dibanding 2 klub kaya Russia lainnya di Liga Champions musim ini, yaitu Zenit dan Lokomotiv Moscow. Â
Sergey Galitsky memilih fokus pada pengembangan sarana dan prasarana klub terutama akademi klub Krasnodar. Saat ini, Krasnodar memiliki jaringan sekolah sepak bola usia muda yang tersebar di 20 kota di dua wilayah Rusia -Krasnodar Krai dan Adygea.