Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Analisis Jens Petter Hauge, Pembobol Gawang Milan di Liga Europa yang Kini Jadi Buruan Rossoneri

26 September 2020   19:34 Diperbarui: 26 September 2020   19:43 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jens Petter Hauge (kanan) tampil apik melawan Milan dan kini jadi target buruan Rossoneri. | foto: Instagram @jenspetterhauge via tribunnews.com

Nama Jens Petter Hauge seketika melambung berkat penampilan apiknya bersama Bodo/Glimt di laga kualifikasi babak ketiga Liga Europa 2020/2021. Walau kalah dari AC Milan, Hauge yang membuat 1 gol ke gawang Milan kini jadi target buruan Rossoneri.

Dengan susah payah, AC Milan berhasil taklukkan tamunya asal Norwegia, Bodo/Glimt di laga kualifikasi babak ketiga Liga Europa, Jumat (25/9) dini hari WIB. Milan sempat tertinggal 0-1 sebelum sukses mengakhiri laga dengan skor akhir 3-2.

Hakan Calhanoglu tampil jadi pahlawan Rossoneri dengan 2 gol dan 1 assist. Satu gol lainnya dicetak oleh Lorenzo Colombo yang berhasil tercatat sebagai salah satu pencetak gol termuda AC Milan sepanjang sejarah.

Akan tetapi, sorotan tajam justru mengarah kepada Jens Petter Hauge, pemain nomor 11 Bodo/Glimt. Berposisi sebagai winger kiri, Hauge menjadi aktor dibalik 2 gol yang diciptakan timnya. Di laga itu, Hauge mencetak 1 gol dan 1 assist.

Tak ayal, penampilan impresifnya di San Siro mengundang decak kagum. Seusai laga, banyak tifosi Milan yang mengharapkan Paolo Maldini segera mengontak Bodo/Glimt dan sang agen pemain untuk mendatangkan Hauge ke Milan.

Gayung bersambut, seusai laga, sumber dari sempremilan.com mengabarkan bahwa Milan akan segera mengajukan tawaran kepada pihak klub dan agen pemainnya guna mengontrak pemain Timnas Norwegia U-21 itu. Masih dari sumber yang sama, pihak Milan disebut terkesan dengan penampilan Hauge dan telah mengontak agennya.

Seusai pertandingan, pelatih Milan, Stefano Pioli juga mengungkapkan kekagumannya terhadap pemain berusia 20 tahun itu.

"Kami telah mengamatinya dengan baik dan kami tahu bahwa dia sangat baik dalam hal antar lini dan menggiring bola melewati lawannya di sayap. Dia pasti pemain level Eropa, "kata Pioli dikutip dari sempremilan.com

Kisah ketertarikan Milan terhadap Hauge bisa dibilang cinta pada pandangan pertama. Bagaimana tidak? Selain membuat assist dan gol untuk Bodo/Glimt, Ia sukses merepotkan barisan pertahanan Milan di pertemuan pertamanya dengan klub pengoleksi 7 trofi Liga Champions itu.

Penampilan terbaiknya mungkin adalah gol yang Ia cetak ke gawang Rossoneri. Hauge yang mendapat bola di lini tengah Milan sukses melesatkan tendangan keras kaki kanan yang gagal dihalau Donnarumma.

Namun, yang membuat Milan tertarik pada pemuda 20 tahun itu bukan hanya penampilan impresifnya di San Siro. Hauge punya bakat dan catatan statistik yang menjanjikan.

Untuk itu, mari kita analisis profil Jens Petter Hauge yang mampu membuat Rossoneri terpikat.  

1. Punya statistik bagus di Liga Primer Norwegia

Masih berusia 20 tahun, Jens Petter Hauge sudah jadi andalan Bodo/Glimt. Sejak debut di 2016, total Ia sudah mengemas 117 penampilan bersama Bodo/Glimt di semua ajang kompetisi dengan torehan 35 gol.

Peningkatan performa Hauge terjadi sejak tahun lalu. Setelah sempat dipinjamkan ke Aalesund, Ia tampil apik di Liga Primer Norwegia (Eliteserien) 2019. 7 gol dan 2 assists Ia kemas dalam 29 penampilan dan sukses mengantar timnya menjadi runner-up liga di bawah Molde.

Di musim ini, Hauge tampil jauh melebihi ekspektasi. Performanya naik drastis. Dari 18 pertandingan liga yang sudah digelar, Hauge sudah tampil 17 kali dan untuk sementara menjadi topskor Bodo/Glimt.

14 gol telah Hauge cetak dan sukses mengantarkan dirinya jadi topskor kedua Liga Primer Norwegia 2020. Tak hanya golnya yang banyak, Ia juga jadi pengumpul assists kedua terbanyak di liga dengan catatan 8 assists.

Profil dan statistik Jens Petter Hauge. | foto: Dokumen Pribadi
Profil dan statistik Jens Petter Hauge. | foto: Dokumen Pribadi

2. Lincah dan punya visi bermain bagus

Dari catatan FotMob, statistik Hauge di Liga Primer Norwegia 2020 juga menunjukkan bahwa calon rekan Erling Haaland di timnas senior Norwegia ini punya bakat luar biasa. Selain tajam, Ia juga pemain yang licin, terbukti dengan seringnya Ia melakukan dribbling.

Di laga melawan Milan, Hauge juga menunjukkan bakatnya tersebut. Hauge tak hanya mencetak gol dan assist, tapi juga berhasil mengacak-acak lini pertahanan Rossoneri yang dikomandoi Simon Kjaer.

Pergerakan eksplosif Jens Petter Hauge mampu mengacak formasi defensif Milan dan membuat peluang gol bagi Bodo/Glimt. | foto: Dokumen Pribadi
Pergerakan eksplosif Jens Petter Hauge mampu mengacak formasi defensif Milan dan membuat peluang gol bagi Bodo/Glimt. | foto: Dokumen Pribadi
Eksplosif! Kata itu mungkin bisa menggambarkan bagaimana Ia bermain. Namun, Hauge tak sekadar eksplosif. Ia melengkapi skill individunya itu dengan visi bermain yang bagus. Hal ini bisa kita saksikan dalam proses gol Bodo/Glimt ke gawang Milan.

Proses gol pertama Bodo/Glimt, assist Jens Petter Hauge. | foto: Dokumen Pribadi
Proses gol pertama Bodo/Glimt, assist Jens Petter Hauge. | foto: Dokumen Pribadi

Proses gol kedua Bodo/Glimt oleh Jens Petter Hauge. | foto: Dokumen Pribadi
Proses gol kedua Bodo/Glimt oleh Jens Petter Hauge. | foto: Dokumen Pribadi

3. Etos kerja tinggi dan mampu bertahan dengan baik

Jens Petter Hauge bermain 90 menit kala menghadapi Milan di laga kualifikasi babak ketiga Liga Europa 2020/2021, Jumat (25/9) dini hari kemarin. Bila Anda menonton hingga akhir, pemain ini seperti tak punya lelah, terus berlari kesana kemari.

Bila kita kembali melihat statistiknya di Liga Primer Norwegia 2020, Hauge mencatat 17 penampilan dengan total menit bermain, 1460 menit. Bila diambil rata-rata, Ia tercatat tampil selama 86 menit di setiap laga yang ia mainkan, alias hampir selalu full time.

Tak hanya jadi andalan, Hauge terbukti punya stamina yang cukup bagus di usianya yang baru akan menginjak 21 tahun di bulan Oktober nanti. Catatan transfermarkt juga membuktikan bahwa Hauge bisa memainkan lebih dari 2 posisi bermain.

Jens Petter Hauge bisa dikategorikan sebagai versatile player, atau pemain serba bisa. Sejauh ini, 3 posisi pernah Ia coba, yaitu sayap kiri, sayap kanan, dan striker.

Walau masuk kategori penyerang, ternyata Hauge juga mampu berkontribusi bagus ketika bertahan. FotMob mencatat statistik yang cukup menarik disini.

Hauge punya persentase keberhasilan tackle hingga 79%. Di 17 laga bersama Bodo/Glimt di liga, Ia sudah membuat 4 clearances, 4 sapuan dengan kepala, dan 10 intersep. Kemampuan bertahannya yang baik ini juga jadi bukti etos kerjanya yang tinggi, sebab Ia ternyata juga sering membantu pertahanan.

Selain itu, kemampuan ini jadi nilai plus bagi seorang winger. Punya catatan bertahan yang bagus bisa jadi modal Hauge untuk tampil maksimal di tim yang menerapkan ball possession, namun cepat dalam transisi bertahan dan menyerang.

4. Potensi jadi penyerang hebat di masa depan

Selain versatile, FotMob juga mencatat statistik menarik lainnya dari seorang Jens Petter Hauge. Statistik tersebut adalah distribusi golnya.

Komplet! Hauge sudah pernah mencetak gol dengan kaki kanan, kaki kiri, dan sundulan kepala. Dari 14 gol yang sudah Ia buat di liga, 10 golnya berasal dari tendangan kaki kanan, 3 gol dari tendangan kaki kiri, dan 1 gol lewat sundulan kepala.

Selain tiap bagian tubuhnya yang sama hidupnya, Hauge juga punya keseimbangan tubuh yang baik. Selain itu, bila kembali melihat dari permainannya kala melawan Milan, Jumat (25/9) dini hari kemarin, posisi dan daya jelajah yang Hauge tunjukkan jadi salah satu potensi yang menjanjikan.   

Jens Petter Hauge memainkan posisi sayap kiri dengan didukung kaki dominan kanan. Berulang kali Ia juga masuk dari area flank/wide area menuju area halfspace dan center. Gol yang Ia buat juga berasal dari tendangan luar kotak penalti, tepat di depan area center pertahanan Milan.

Dari gambaran tersebut, Hauge punya potensi menjanjikan untuk jadi seorang inverted winger atau seorang inside forward. Bahkan, bila melihat akurasi umpan dan visi bermainnya, Hauge juga bisa dipasang tepat di belakang striker.

Jens Petter Hauge merupakan kawan baik Erling Haaland. | foto: Twitter @433
Jens Petter Hauge merupakan kawan baik Erling Haaland. | foto: Twitter @433

Perburuan dimulai, Milan resmi ajukan tawaran resmi!

Sempat terjadi kesimpangsiuran soal ketertarikan AC Milan terhadap Hauge. Namun, Sabtu (26/9) pagi WIB, Sky Sports Italia mengatakan bahwa benar adanya bahwa AC Milan tengah mengambil langkah serius untuk mengontrak Hauge.

Tiga pakar transfer ternama (Fabrizio Romano, Daniele Longo, Gianluca Di Marzio) bahkan kompak mengkonfirmasi keseriusan Milan tersebut. Dikabarkan Romano di akun twitternya, AC Milan resmi ajukan tawaran resmi ke Bodo/Glimt untuk merekrut Jens Petter Hauge.

"AC Milan have opened talks to sign Jens Petter Hauge, left winger born in 1999, Bod/Glimt young-star who scored a great goal yesterday in San Siro. Milan are considering to sign him - talks ongoing and first official bid to be made soon. @ErlingHaaland's friend can really join AC Milan on next few days..." - @FabrizoRomano

Sementara itu, Daniele Longo di akun twitternya mengatakan bahwa Milan sudah mengontak Bodo/Glimt seusai laga kemarin. Bodo/Glimt dikabarkan mematok harga awal untuk Hauge diangka 5/6 juta euro. Sumber lain, Di Marzio bahkan menyebut bila Milan ingin segera merampungkan proses transfer Hauge dalam 48 jam mendatang.

Bila benar Hauge tengah diburu Milan dan dalam waktu dekat akan jadi bagian Rossoneri, tentu Ia akan jadi tambahan amunisi bagus bagi Stefano Pioli. Namun, sebelum membayangkan hal tersebut, pertanyaannya adalah, akan ditaruh di posisi mana seorang Hauge?

Hauge adalah winger kiri, dimana posisi tersebut kini ditempati Ante Rebic. Sangat sulit bagi Hauge merebut posisi Rebic yang merupakan topskor Milan musim lalu, apalagi di posisi tersebut Milan masih punya Alexis Saelemaekers, Diego Laxalt, dan Rafael Leao yang dalam beberapa kesempatan posisinya coba digeser ke kiri.

Akan tetapi, menurut hemat penulis, Milan justru harus segera merekrut Hauge secepatnya. Hauge masih berusia 20 tahun, sangat muda dan harganya masih sangat murah. Fabrizio Romano memperingatkan bahwa ada Atalanta yang juga meminati Hauge.

Bila Milan tak segera maju, bisa jadi Rossoneri akan kehilangan cinta pandangan pertamanya. Tidak menutup kemungkinan, kawan baik Haaland itu pindah ke lain hati, mengingat kini bakatnya telah tercium banyak klub besar Eropa.

Soal posisi, Hauge telah menunjukkan bahwa Ia pemain serba bisa dan dominan kaki kanan. Bukan perkara sulit seharusnya bila Ia digeser ke sayap kanan, posisi yang kini tengah coba diperkuat Milan dengan mendekati beberapa nama besar semacam Chiesa.

Lebih bijak bila Maldini segera merampungkan transfer Hauge dari Bodo/Glimt ke Milan. Akan lebih mudah mendapatkan jasanya sekarang dan akan lebih mudah memoles bakatnya ketika usianya masih muda.

Ketimbang Milan mundur dan akhirnya batal merekrutnya, bisa jadi, di masa depan gawang Rossoneri akan kembali dibobol oleh seorang Jens Petter Hauge. Sungguh rugi bukan?

"Ini (Milan) adalah klub yang saya inginkan untuk bermain. Milan adalah salah satu klub terbesar di dunia, sesuatu yang saya rasakan kemarin mengingat kota dan stadionnya. ", kata Hauge perihal ketertarikan Milan padanya dikutip dari sempremilan.com

Jadi, bagaimana Milan? Semoga segera ada kabar baik untuk milanisti ya!

Sekian.

@IrfanPras

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun