Jika menelaah dari pembahasan ini, sudah seharusnya Josep Maria Bartomeu muhasabah diri. Sudah jelas ada salah urus dalam internal Barca, mulai dari akademi hingga kebijakan transfer dan besarnya beban gaji. Jika Barca mempertahankan gaya perekrutan seperti ini (pemain mahal dengan gaji mahal), mereka bisa bernasib seperti AC Milan.
Milan era 2002 hingga 2010 adalah era emas terakhir Berlusconi bersama Milan. Kala itu banyak pemain bintang seperti Gattuso, Pirlo, Nesta, Seedorf, hingga Zambrotta. Tetapi, Milan terus mempertahankan mereka yang bergaji tinggi itu hingga tua dan tak punya harga jual lagi.
Bisa dilihat bukan bagaiman nasib Milan sekarang, seperti itulah jika Bartomeu ngotot dengan otoriternya. Maka wajar bila Messi tak suka presidennya sendiri, tetapi Messi juga salah bila ingin hengkang karena hak istimewanya akan dicabut Koeman.
Sekadar info, Messi disebut punya beberapa hak istimewa seperti klausul kontrak khusus yang membuatnya bisa hengkang secara free di akhir musim, serta ikut memberi referensi perihal transfer pemain. Jika benar, maka cara Koeman mengembalikan filosofi Barca (DNA Barca) yang hilang tak salah.
Akan tetapi, kembali lagi, fakta yang sudah saya jabarkan di atas menjadi bukti salah urusnya Barcelona dibawah kendali Josep Maria Bartomeu. Tahun depan pemilihan presiden Barca, Bartomeu harusnya tak mencalonkan diri lagi, bahkan akan lebih baik lagi jika Ia angkat kaki segera.
Jika perkara bobroknya finansial dan hilangnya DNA Barca tak segera diatasi, keruntuhan Azulgrana hanyalah tinggal menunggu waktu, budaya Barca yang kena comeback tiap tahun akan terus terpelihara. Jika jadi nyata, Barca harus kembali membangun ulang timnya seperti dua dekade silam, butuh waktu.
Jadi, bagaimana Bartomeu, apa Anda siap mundur?
Sekian.
@irfanpras
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H