Ya, latihan yang dijalani skuat Bayern dibawah pengawasan Hansi dan Holger Broich memang sangat brutal. Tapi kebrutalan itulah yang kini mereka rasakan dampak positifnya. Seperti ungkapan terima kasih Jerome Boateng berikut ini.
"Pujian besar untuk Holger Broich dan seluruh staf pelatih atas bagaimana mereka merencanakan semuanya selama istirahat dengan pelatihan dunia maya. Holger Broich membangunnya dengan luar biasa. Kami berada dalam kondisi fisik yang sangat baik. Itu penting, terutama di Liga Champions dengan format barunya, Anda dapat meningkatkan level menjelang akhir saat lawan mulai lelah.", kata Jerome Boateng kepada dpa internasional. Â
 "Jer Basuki Mawa Bea", keberhasilan itu butuh biaya. Biaya yang harus dibayar pemain Bayern adalah latihan brutal dibawah asuhan Holger Broich dan stafnya. Kini latihan brutal itu menghasilkan buah berupa trofi Liga Champions yang sukses melengkapi raihan treble winners.
Selamat atas capaiannya Bayern Munich!
Kini kita tau salah satu sebab dibalik performa dominan Bayer Munich di Liga Champions 2020. Ternyata ada seorang profesor yang bekerja dibalik layar. Apakah setelah ini klub Indonesia ada yang ingin merekrut guru besar/dosen untuk bekerja di staf kepelatihannya ya?
Hmm... menarik untuk ditunggu kabarnya. Semenarik kisah dibalik kesuksesan Bayern Munich musim ini yang tentu saja masih menyisakan banyak kisah inspiratif.
Sekian. Salam olahraga!
@irfanpras
***
Referensi:
[1] Broich, H., Sperlich, B., Buitrago, S., Mathes, S., Mester, J. (2012). Performance assessment in elite football players: field level test versus spiroergometry. Journal of Human Sport and Exercise, 7(1):287-295