Sebagai gambaran, spiroergometri digunakan untuk menguji ketahanan paru-paru, jantung, dan sirkulasi pada atlet dan pasien[2]. Metode ini bertujuan untuk memeriksa kapasitas beban paru-paru dan sistem kardiovaskular. Oiya, spriroergometri ini selain digunakan oleh dokter penyakit dalam juga digunakan oleh kedokteran olahraga.
Dalam uji spiroergometri, atlet harus melakukan beberapa uji beban dan fisik yang dilakukan secara bertahap atau terus menerus sampai batas yang direncanakan atau sampai pengukuran medis menunjukkan batas beban individu. Nah, dari situlah nanti muncul hasilnya yang akan dievaluasi sebagai acuan untuk merancang program pelatihan khusus kepada pemain demi meningkatkan performa dan mengoptimalkan kinerja si pemain.
Hasil penelitian inilah yang menjadi salah satu pengantar Holger Broich menjadi profesor dalam bidang diagnostik kinerja dan kontrol pelatihan di Medical School Hamburg (MSH). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bagaimana jeniusnya Holger Broich dalam meningkatkan dan menciptakan skuat Bayern Munich yang serupa "monster" atau manusia super.
Selain punya keahlian dibidang peningkatan performa dan kinerja, Holger Broich juga ahli dalam bidang reaksi stres otot, yaitu bagaimana reaksi tubuh seorang atlet ketika berada dalam tekanan (latihan, beban, pertandingan). Lalu, apa keuntungan dari ilmu ini dalam kepentingan Bayern?
Dengan menguasai ilmu dibidang tersebut, Holger Broich dan stafnya bisa melakukan langkah preventif untuk mencegah pemain terkena cedera serius. Selain itu, hasil diagnosisnya bisa dikombinasikan dengan keahlian tim dokter Bayern untuk mempercepat masa pemulihan cedera.
Contoh terbarunya adalah Benjamin Pavard. Ia mengalami cedera ligamen pergelangan kaki pada bulan Juli dan diperkiran absen cukup lama. Siapa sangka, Pavard pulih lebih cepat dan sudah kembali bertanding di babak semifinal kontra Lyon.
Contoh lain yang cukup fenomenal adalah Arjen Robben. Robben dikenal dengan sebutan "si manusia kaca" karena riwayat cedera yang kambuhan. Di Bayern, Robben juga masih sering cedera bahkan berkali-kali. Akan tetapi, berkali-kali pula Ia mampu kembali bermain dengan performa tinggi.
Bayern Munich punya Teamgeist ("team spirit") yang diturunkan dari generasi ke generasi. Maka tak heran bila kita melihat betapa semangat dan fokusnya para pemain Bayern dalam mengejar trofi Liga Champions musim ini. Selain itu, para pemain Bayern juga selalu disiplin menjaga kondisi tubuhnya agar tetap fit.
Pasca hasil fenomenal di laga perempat final melawan Barcelona, para pemain Bayern ramai-ramai berterima kasih kepada Holger Broich. Thomas Muller misalnya, dia memuji dengan cara uniknya, dia bilang ingin mengirim Holger Broich ke luar angkasa. Ada-ada saja Muller.
Kepada dpa internasional, Leon Goretzka juga berterima kasih kepada Holger Broich. Goretzka yang berhasil diubah fisiknya itu mengatakan: "Kami baru saja maju, tekanan kami brutal".