Sayangnya, walau Lyon berhasil mengeksploitasi kelemahan ini, 4 percobaan tendangan ke gawang Neuer semuanya off target alias melenceng dari gawang. Hmm... beruntung banget ya Bayern.
Akan tetapi, taktik Hansi Flick juga punya kelebihan. Bayern akan punya banyak opsi ketika menyerang. Dengan 2-3 pemain tertinggal di belakang, formasi Bayern dari 4-2-3-1 akan berotasi membentuk formasi 3-1-3-3 atau 3-2-5 yang membuatnya punya keuntungan lebih di sisi sayap.
Ingat, Bayern punya deretan pemain sayap dengan skill individu apik sekaligus cepat. Inilah yang dimanfaatkan Hansi Flick untuk membongkar blok pertahanan Lyon. Bayern mengkombinasikan keuntungan kualitas pemain ini dengan transisi cepat ketika menyerang di 1/3 akhir.
Gol kedua juga jadi bukti bahwa formasi Bayern yang berubah ketika melakukan serangan memberi keuntungan mereka. Yaitu punya banyak pemain yang menumpuk di depan gawang lawan. Ini akan memudahkan pemain Bayern mendapat bola rebound, dan seperti itulah gol kedua mereka.
Inilah yang membuat Bayern menang penguasaan bola dan mampu menciptakan lebih banyak peluang. Akan tetapi, hal berbeda nampak di babak kedua dimana Lyon lebih berani keluar menyerang.
Statistik membuktikan, walau penguasaan bola masih dipegang Bayern (karena Lyon memang lebih sering menunggu dan menjebak), Lyon mampu menciptakan peluang lebih banyak. Di babak kedua, Bayern dibuat repot bahkan sampai mengalami kebuntuan hingga menit 70-an.
Sekali lagi, penyelesaian akhir pemain Lyon jadi PR besar. 5 tembakan ke gawang dengan 3 on target semuanya gagal menembus gawang Bayern. Termasuk peluang one-on-one Ekambi yang apesnya masih membentur kaki Neuer yang sejatinya bermain seperti biasa, nothing special. Bila peluang itu dieksekusi Mbappe/Neymar, mungkin lain ceritanya ya.
Di situasi seperti inilah kita disuguhi kejelian Hansi Flick. Dia melakukan pergantian pemain dengan memasukkan Coutinho, Pavard, Tolisso menggantikan Gnabry, Goretzka, dan Thiago. Pergantian ini juga mengubah posisi Kimmich dari bek sayap menjadi gelandang tengah berduet dengan Tolisso.
Bayern yang sering menemui kebuntuan karena ngototnya Lyon mencari gol berhasil membuat beberapa peluang yang tercipta berkat kreativitas Coutinho men-delay permainan dan mengacak blok pertahanan Lyon dengan skill-nya. Bergesernya Kimmich ke posisi tengah berduet dengan Tolisso juga membuat Bayern mampu memenangi duel lini tengah menjelang akhir babak kedua. Hanya tinggal menunggu waktu bagi mereka mencetak gol ketiga.