Gnabry berhasil merebut bola dari kaki Sergi Roberto dan memberi umpan kepada Perisic. Tanpa kawalan dari Semedo yang harusnya berjaga di sisi kanan pertahanan Barca, Perisic tanpa ampun melesatkan tendangan kaki kiri yang tak mampu dihalau Ter Stegen.
Hasil diluar dugaan prediksi
Hasil laga ini selain membuktikan bahwa Liga Champions 2020 masih seru, juga membuat semua prediksi sebelum laga mental. Sebelum dimulai, Barca dinilai mampu memberi perlwanan kepada Munich setelah melihat permainan Messi kala bersua Napoli.
Tapi nyatanya, seperti yang sudah diulas Pak Arnold Adoe, Messi dibikin mati kutu. Saya melihat, ketika Messi menguasai bola, ada 3-4 pemain Munich yang sudah mengejarnya, gila!
Sebelum hasilnya semenyedihkan ini, banyak yang menunggu duel antara dua kiper timnas Jerman, Neuer vs Ter Stegen. Tapi ada daya, kita disuguhkan fakta bahwa benar adanya kalau level Ter Stegen masih dibawah Neuer dan Joachim Low tak salah masih memilih Neuer sebagai kiper utama timnas Jerman.
Ter Stegen sebetulnya bermain tidak buruk-buruk amat. Justru, dia seperti bekerja sendiri di pos belakang Barca. Ter Stegen masih tercatat membuat 5 saves, sementara Neuer hanya membuat 4 saves. Akan tetapi, shots on target Barca ke gawang Neuer hanya 5, jadi Neuer jelas lebih efektif dibanding Ter Stegen yang menerima 14 shots on target.
Sebetulnya, ada andil bek Barca yang bermain buruk malam itu. Sofascore juga memberi rating terburuk kepada Nelson Semedo yang sering out of position. Bahkan 6 dari 8 gol Munich tercipta dari sisi kiri Munich alias setelah mengeksploitasi Semedo sebagai bek kanan Barca.
Disini kita disuguhkan perberdaan kualitas pemain Barca terhadap Munich. Selain itu, mental skuat Bayern terlihat lebih tangguh dibanding Barca. Bisa dilihat dalam foto berikut, David Alaba setelah mencetak own goal memang kecewa, tetapi setelah itu ia bangkit dan tersenyum.
Hasil akhir 8-2 ini membuat Bayern Munich mencatat berbagai rekor.
Squawka mencatat Bayern sebagai tim pertama sepanjang sejarah Liga Champions yang mampu mencetak 8 gol dalam satu laga perempat final. Selisih 6 gol di laga ini juga menyamai selisih kemenangan 7-1 Manchester United atas AS Roma pada 2007 silam.