Ada kejadian unik dalam laga AC Milan vs Bologna di lanjutan Serie A giornata 34, Minggu (19/7) dinihari WIB. Pada menit ke-77, Bologna mendapat hadiah tendangan bebas tidak langsung di dalam kotak penalti Milan. Sayangnya, eksekusi tendangan bebas tidak langsung yang dilakukan Nicola Sansone dan Federico Santander gagal menembus gawang Milan yang dikawal Donnarumma.
Sebetulnya, apa yang dimaksud dengan tendangan bebas tidak langsung? Dalam situasi apa wasit akan memberi hukuman ini? Bagaimana aturan tendangan bebas tidak langsung yang sesuai Laws of the Game? Mari kita bahas perkara ini terlebih dahulu.
Tendangan bebas langsung dan tidak langsung
Ketika kita menyaksikan pertandingan sepak bola baik secara langsung maupun melalui layar kaca, pasti kita sering menjumpai adanya eksekusi tendangan bebas (freekick). Umumnya, eksekusi freekick ini dilakukan di luar kotak penalti dan langsung diarahkan ke gawang lawan. Tak sedikit dari eksekusi itu berbuah gol yang indah.
Nah, eksekusi yang demikian itu disebut tendangan bebas langsung atau direct freekick, ada juga yang menyebut tendangan bebas satu sentuhan. Intinya, seorang pemain boleh mengeksekusi freekick secara langsung ke arah gawang lawan untuk mencetak gol.
Tendangan bebas langsung ini selalu terjadi di area pertahanan lawan diluar kotak penalti. Jika terjadi di dalam kotak penalti, itu namanya tendangan penalti. Perkara area ini jugalah yang membedakan tendangan bebas langsung dan tidak langsung.
Jadi, tendangan bebas langsung hanya dapat dilakukan di area atau daerah lawan dan terjadi diluar kotak penalti. Sementara itu, tendangan bebas tidak langsung bisa dilakukan di area manapun termasuk di dalam kotak penalti itu sendiri.
Hal kedua yang membedakan tendangan bebas langsung dengan tendangan bebas tidak langsung adalah pemicunya. Wasit akan memberikan hukuman tendangan bebas sesuai dengan pelanggaran yang terjadi. Lalu, dalam kondisi apa saja tendangan bebas langsung dan tidak langsung dapat dilakukan?
Berdasarkan aturan FIFA dan Laws of the Game, umumnya tendangan bebas langsung diberikan wasit jika terjadi handball oleh pemain lawan atau terjadi pelanggaran keras kepada pemain lawan. Pelanggaran yang disengaja seperti tekel berbahaya, menabrak pemain lawan, menarik atau menahan laju lawan, hingga mendorong pemain lawan bisa berbuah tendangan bebas. Namun, hal itu tetap baru akan terjadi bila pelanggaran terjadi dekat area kotak penalti.
Untuk tendangan bebas tidak langsung, pada dasarnya pemicunya hampir sama, hanya area terjadinya saja yang berbeda. Kita sebenarnya sering melihat eksekusi tendangan bebas tidak langsung dalam sebuah pertandingan. Umumnya, kita sering melihatnya ketika terjadi offside.
Namun, dalam pertandingan Milan vs Bologna, terjadi tendangan bebas tidak langsung di area penalti Milan. Kok bisa? Untuk kasus ini ada pemicu khusus yang membedakannya dengan tendangan penalti.
Wasit memberi Bologna hadiah tendangan bebas tidak langsung akibat Donnarumma menyentuh backpass Simon Kjaer dengan tangannya di kotak penalti. Situasi ini terjadi juga akibat pemain Bologna yang hendak menyambar backpass Kjaer.
Memang, umumnya sebuah tim dihadiahi tendangan bebas tidak langsung di area lawan akibat kesalahan kiper. Jika tak mau dihukum, kiper dilarang untuk; menyentuh bola dengan tangannya setelah rekannya memberi backpass, memegang bola lebih dari 6 detik sebelum melepaskannya lagi, menyentuh bola kembali setelah melepaskannya sebelum pemain lain menyentuhnya, dan menyentuh bola dengan tangannya setelah dia menerima bola langsung dari lemparan ke dalam yang diambil rekan setimnya.
Seperti yang terlihat di laga Milan vs Bologna. Ada dua pemain yang mengambil tendangan bebas tidak langsung itu. Santander (9) menjadi eksekutornya setelah bola lebih dulu diumpan oleh Sansone (10). Sayangnya, eksekusi tersebut gagal berbuah gol.
AC Milan bikin Bologna babak belur di San Siro
Laga AC Milan vs Bologna sendiri berakhir untuk kemenangan tuan rumah. Bermain di kandang sendiri, San Siro, Milan menggila dan sukses memetik 3 poin dari tamunya.
Pasukan Stefano Pioli berhasil mengandaskan perlawanan pasukan Sinisa Mihajlovic. Tak tangung-tanggung, 5 gol dicetak 5 pemain Milan ke gawang Lukasz Skorupski. Bologna sendiri hanya bisa membalas 1 gol saja.
Milan memetik kemenangan meyakinkan, 5-1 atas Bologna. Gol-gol Milan dicetak masing-masing oleh Alexis Saelemaekers (10'), Hakan Calhanoglu (24'), Ismael Bennacer (49'), Â Ante Rebic (57'), dan Davide Calabria (92'). Bologna hanya mempu membobol gawang Donnarumma sekali lewat gol Tomiyasu pada menit ke-44.
Terakhir kali Milan punya 5 pencetak gol berbeda dalam satu pertandingan terjadi pada November 2012 dalam duel Milan vs Chievo. Kala itu Emanuelson, Montolivo, Bojan, El Shaarawy, dan Pazzini jadi pencetak golnya.
Atas kemenangan itu, Milan juga membuat sebuah statistik bagus. OptaPaolo mencatat, AC Milan telah mencetak gol terbanyak di liga dengan 25 gol sejak dimulainya kembali Serie A. Dalam 9 laga terakhirnya, Milan juga hanya kebobolan 9 gol saja, meraih 6 kemenangan dan 3 kali imbang.
Ya, Milan belum terkalahkan sejak sepak bola Italia kembali melanjutkan kompetisinya. Milan pun menjadi headline harian LaGazzeta Sportiva dengan judul "Turbo Milan". Kini, dengan tambahan 3 poin membuat koleksi poin Milan menjadi 56 poin dari 34 laga, hasil 16 kemenangan dan 8 kali imbang.
Dengan sisa 4 pertandingan, peluang Milan mengamankan zona Liga Europa semakin besar. Di 4 laga sisa, Milan akan menghadapi Sassuolo, Atalanta, Sampdoria, dan Cagliari. Laga versus Sassuolo dan Atalanta akan jadi ujian berat, sebab semua tim tersebut tengah on fire sejak Serie A dimulai kembali. Jika konsisten, minimal Milan bisa lolos ke Liga Europa melalui jalur kualifikasi.
Catatan bagus Milan di 9 laga terakhir juga membuat Pioli semakin mendapat apresiasi. Banyak pihak yang menilai Pioli pantas dipertahankan. Rumor terbarunya, Pioli akan tetap jadi pelatih musim depan, sementara Ralf Rangnick yang diisukan jadi penggantinya akan mengisi posisi Direktur Olahraga.
Apapun pemberitaannya, Milan harus fokus di sisa kompetisi jika tak mau gagal mentas ke kompetisi eropa musim depan.
Sekian. Forza Milan!
@IrfanPras
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H