Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Epic Comeback! AC Milan Pecundangi Juventus di San Siro

8 Juli 2020   09:03 Diperbarui: 8 Juli 2020   21:58 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibrahimovic merayakan gol kedua Milan yang dicetak Frank Kessie. | foto: acmilan.com

AC Milan kembali menorehkan hasil memuaskan di lanjutan kompetisi Serie A. Dalam lanjutan giornata 31, Rabu (8/7) dini hari WIB, AC Milan berhasil meraih kemenangan meyakinkan atas Juventus, 4-2 di San Siro.

Sempat tertinggal 2 gol terlebih dulu, AC Milan justru mampu berbalik unggul dari capolista sementara, Juventus. Hasil ini membawa Milan naik ke peringkat 5 klasemen sementara menggeser Roma dan Napoli yang belum bertanding. Rossoneri mengumpulkan 49 poin dari 31 laga.

Laporan Pertandingan

Juventus memainkan sarriball dengan formasi 4-3-3. Ronaldo-Bernadeschi-Higuain jadi ujung tombak. Sementara Paulo Dybala yang tengah on fire absen di laga ini.

Di kubu Milan, Stefano Pioli mempertahankan pakem 4-2-3-1. Kali ini ia langsung memainkan Ibrahimovic sejak menit pertama. Lucas Paqueta juga jadi starter, berotasi dengan Hakan Calhanoglu yang duduk di bangku cadangan.

Bermain di stadion yang sepi tanpa penonton seolah membuat kedua tim bermain "sunyi". Tak ada peluang bagus tercipta. Keduanya sama-sama masih hati-hati dan bermain aman. Ini membuat babak pertama berakhir dengan skor kacamata.

Drama baru tercipta di babak kedua. Juventus langsung memimpin 2 gol di awal babak kedua. Juventus membuka skor di menit ke-47 lewat tendangan kaki kiri Rabiot dari luar kotak penalti yang tak mampu dihalau Donnarumma.

5 menit berselang, Ronaldo menggandakan keunggulan Juve. Gol ini tercipta berkat miss komunikasi antara duet Kjaer-Romagnoli yang malah berebut bola menghalau umpan lambung. Hingga menit 60 Juve unggul 2-0.

Tertinggal 2 gol membuat permainan Milan kembali menyerang. Akhirnya pada menit ke-62 Milan mengecilkan ketertinggalan lewat eksekusi penalti Ibra. Milan dapat hadiah penalti setelah Bonucci tertangkap handsball oleh VAR.

Tak disangka, 4 menit kemudian Milan berhasil menyamakan kedudukan lewat Frank Kessie. Kessie memainkan linkup play yang bagus sebelum melakukan sidestep yang mengecoh Bonucci di kotak penalti Juve, 2-2.

Semenit kemudian, Milan akhirnya berbalik unggul lewat aksi gol solo run pemain pengganti Rafael Leao. Epic comeback! Rossoneri hanya butuh 5 menit untuk mencetak 3 gol dan membalikkan keunggulan atas Juve.

Tak cukup 3 gol, Milan kembali menjauh di menit ke-80. Kali ini pemain Juve yang membuat blunder. Adalah Alex Sandro yang salah memberi umpan di kotak penaltinya sendiri. Bola yang direbut Bonaventura  kemudian diumpan kepada Rebic. 

Dengan kaki kirinya, Rebic tanpa kesulitan menaklukkan gawang Juve yang dikawal kiper timnas Polandia yang punya nama sulit untuk ditulis. Milan pun sukses mengakhiri laga dengan kemenangan meyakinkan, 4-2. 

Pemain Milan merayakan gol ketiga yang dicetak Leao, sementara pemain Juve tertunduk lesu setelah gol tersebut. | foto: twitter @acmilandata
Pemain Milan merayakan gol ketiga yang dicetak Leao, sementara pemain Juve tertunduk lesu setelah gol tersebut. | foto: twitter @acmilandata
Statistik dan fakta laga Milan vs Juve

Dari statistik laga, sebetulnya laga ini cukup berimbang. Kedua tim sama-sama mencatat ball possesion 50%. Namun soal akurasi Milan unggul atas Juve. 

Rossoneri membuat 9 peluang on target. Sementara pasukan Sarri hanya mencatat 4 shots on target dari 9 percobaan yang mereka ciptakan. Jelas ada kebuntuan lini depan pada Juve ketika Dybala absen.

Namun semua itu terjadi juga akibat peemainan disiplin Milan. Sejak Serie A kembali dilanjutkan, Milan hanya kemasukan 5 gol dan sudah mencetak 15 gol dari 5 laga. Seain itu, Donnarumma sudah mencatat 2 kali nirbobol sejak "restart" Serie A.

Di 5 laga itu,Rossoneri juga belum terkalahkan. Milan mencatat 4 kemenangan dan 1 hasil imbang. Catatan ini lebih baik dari Juve, Inter, atau Lazio. Bisa dibilang Milan tengah on fire sejak kembalinya Serie A pasca vakum akibat pandemi covid-19.

Kemenangan atas Juve tak cuma mengatrol poin dan posisi Milan. Kemenangan ini juga menorehkan beberapa catatan fakta. Epic comeback yang Milan ciptakan setelah tertinggal 2 gol lebih dulu ini merupakan yang pertama sejak Oktober 2016. Kala itu Milan menang 4-3 atas Sassuolo setelah sempat tertinggal 2 gol terlebih dulu.

4 gol yang Milan buat dini hari tadi ke gawang Juve di laga Serie A juga menjadi yang pertama sejak tahun 1989. Sejak 1989 ketika masih dilatih Arrigo Sacchi, Milan belum pernah mencetak 4 gol lagi ke gawang Juventus. Akhirnya dini hari tadi catatan itu bisa kembali diulang.

Keberhasilan Milan ini tak lepas dari taktik cerdik Pioli. Kembali ia membuat pergantian pemain yang efektif. Lucas Paqueta yang tak maksimal langsung ia ganti di awal babak kedua. Lalu masuknya Leao dan Bonaventura juga berbuah tambahan gol bagi Milan.

Di laga ini Zlatan Ibrahimovic juga patut disanjung. Ia membuat 1 gol dan 1 assist di laga ini. Ibra seperti jadi sosok leader bagi skuat Milan lainnya. Seusai laga, Ibra juga tak sungkan-sungkan memuji dirinya sendiri. Ya, memang begitulah ia. 

"Aku mencoba membantu tim dengan segala cara  yang aku bisa. Jika aku di sini sejak awal musim, kami akan memenangi liga sekarang.", ujar Ibra kepada DAZN selepas laga.     

Tak masalah Ibra bilang begitu. Selain karena sifatnya, Ibra juga tak asal bicara. Awalnya dirinya diragukan ketika membela Milan kembali ketika usianya sudah 38 tahun. Apalagi ia baru saja cedera pada bulan Mei lalu. 

Di dua laga terakhir Milan, dirinya sudah membuat 2 gol dan 2 assist. Lebih lengkapnya, dirinya sudah terlibat di 8 gol Milan dalam 9 laga ketika dirinya bermain sebagai starter. Disini terlihat bahwa sosok Ibra telah jadi elemen penting kebangkitan Milan sejak kedatangannya pada awal tahun ini.

Ibrahimovic merayakan gol kedua Milan yang dicetak Frank Kessie. | foto: acmilan.com
Ibrahimovic merayakan gol kedua Milan yang dicetak Frank Kessie. | foto: acmilan.com
Jika Milan tengah bergembira, beda dengan Juventus yang tertunduk lesu seusai laga. Bagaimana tidak? Selain kalah memalukan, Juventus juga gagal menjauhkan margin poin dari kejaran Lazio dan Inter.

Beberapa jam sebelum laga ini, rival Juve dalam kejaran scudetto, Lazio baru saja kalah dari Lecce. Apabila Juve menang, mereka akan unggul 10 poin dari Lazio. Namun sayang, itu tak terjadi setelah mereka menelan kekalahan dari I Rossoneri. 

Kemenangan atas Juve jelas akan mengangkat moral para pemain Milan. Rossoneri tengah berjuang finish di zona eropa musim ini. Kemenangan ini juga sangat penting untuk dijadikan modal menghadapi laga di giornata selanjutnya.

Setelah ini, Milan akan bertandang ke markas Napoli pada Senin (13/7) dini hari. Jika menang dari Napoli, setidaknya posisi 6 bisa jadi jaminan untuk Milan. Tapi, sejak Gattuso membawa Napoli juara Coppa Italia, Napoli bermain makin bagus. 

Patut ditunggu kiprah lanjutan dari AC Milan. Apakah Milan bisa melanjutkan tren kemenangan setelah sebelumnya telah menundukkan Roma, Lazio, dan Juventus? Kita tunggu saja hasilnya nanti.

Sekian. Forza Milan!

@IrfanPras


gazetaesportiva.com
gazetaesportiva.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun