Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kandaskan Lazio di Olimpico, AC Milan Bantu Juventus Amankan Capolista

5 Juli 2020   09:35 Diperbarui: 5 Juli 2020   09:28 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lazio dan AC Milan berjumpa kembali dalam lanjutan giornata 30 Serie A Italia. Pertemuan kedua tim berlangsung di Stadio Olimpico, Roma. Milan bertekad meraih hasil positif setelah di pertemuan pertama musim ini pada November lalu, Milan takluk 2-1.  

Laga ini sangat penting bagi kedua tim. Lazio tengah berusaha terus menempel ketat Juventus sebagai capolista sembari mengamankan posisi 2 dari kejaran Inter. Apalagi Juve baru saja memenangi Derby Turin melawan Torino. Kemenangan akan menjaga asa Lazio untuk jadi juara Serie A musim ini.

Sementara bagi Milan, selain misi balas dendam, Milan tengah menapaki kembali jalan kemenangannya. Pada giornata sebelumnya, Milan hampir kalah dari tim zona degradasi, SPAL. Milan tengah berusaha menjaga tren tidak terkalahkan di Serie A selepas "restart" kompetisi.

Untuk pertama kalinya di Serie A musim ini, Lazio akan tampil tanpa Ciro Immobile, topskor sementara Serie A. Immobile absen karena terkena akumulasi kartu. Walau begitu, posisi Lazio tetap diunggulkan dari tamunya. Sementara Milan kembali memasang Ibrahimovic sebagai starter menggantikan rebic di pos striker tunggal.

Laporan Pertandingan

Lazio yang lebih diunggulkan bermain lebih dominan sejak menit-menit awal. Untungnya, selama 20 menit pertama, barisan pertahanan Milan yang dikomandoi duet Romagnoli-Kjaer tampil sangat disiplin.

Asik menyerang, Milan justru berhasil unggul lewat taktik counter yang mereka terapkan. Sempat kesulitan menembus formasi 3 bek Lazio yang berubah menjadi 5 bek apabila diserang, Milan unggul 1-0 lewat Hakan Calhanoglu di menit ke-23. Mendapat umpan Ibra di luar kotak penalti, Hakan melepas tendangan lambung ke arah kanan gawang Lazio.  

Pada menit ke-31, Milan sejatinya berhasil mencetak gol lagi. Sayangnya gol Ibra dianulir karena sudah terjebak offside terlebih dahulu. Namun 2 menit berselang Milan mendapat hadiah penalti. Umpan Saelemaekers di sisi kiri pertahanan Lazio membentur tangan Radu. Walau sempat ditepis, namun tendangan keras Ibra sukses menaklukkan Thomas Strakosha, 2-0 Milan unggul.

Pada menit ke-35, pergantian cepat dilakukan Pioli. Hakan terlihat mengalami kram pada kakinya dan digantikan oleh Lucas Paqueta. Pun begitu di awal babak kedua, Pioli kembali mengganti pemain. Kali ini Ibra yang ditarik keluar digantikan Ante Rebic. Sebelum jeda, Ibra memang terlihat mengalami masalah pada kakinya.

Lazio yang butuh menang kembali mengambil inisatif sejak babak kedua dimulai. Elang Ibukota akhirnya berhasil membobol gawang Gigio di menit ke-52 memanfaatkan situasi counter attack. Sayangnya, setelah ditinjau VAR, Lazzari sudah terkena offside sebelum melepas tendangan ke arah gawang Milan.

Apes bagi Lazio, di menit ke-59 AC Milan justru kembali menjauh lewat gol Ante Rebic. Gol ini bermula dari Theo Hernandez yang melakukan overlap dari sisi kiri. Theo memberi umpan pada Bonaventura yang kemudian memberi umpan pada Rebic yang berdiri bebas. Selepas itu tak ada gol lagi yang tercipta walau kedua tim sama-sama membuat beberapa peluang.    

Bonaventura dan Paqueta merayakan gol ketiga Milan yang dicetak Ante Rebic. | foto: acmilan.com
Bonaventura dan Paqueta merayakan gol ketiga Milan yang dicetak Ante Rebic. | foto: acmilan.com
Statistik dan Data Lazio vs Milan

Kedua tim sejatinya bermain seimbang. Milan unggul 51% soal penguasaan bola dibanding Lazio. Namun soal tendangan ke arah gawang, Lazio mengungguli Milan dengan 8 tendangan berbanding 7 tendangan Milan.

Tapi, anak asuh Simone Inzaghi hanya mencatat 2 shots on target sementara anak asuh Pioli mencatat 5 shots on target. Seusai laga sempat terjadi keributan antarpemain. Belum jelas apa yang membuat beberapa pemain terlibat cekcok.

Dengan kemenangan ini, untuk sementara AC Milan naik ke posisi 6 klasemen Serie A dengan 46 poin unggul 1 poin dari Napoli yang belum memainkan laga giornata 30. Rossoneri memang sedang dalam tren bagus selepas "restart".

4 laga sudah dijalani Milan selama masa "new normal". Milan meraih 3 kemenangan dan 1 hasil imbang. Bisa dibilang Milan tengah on fire. Selain itu, dalam 4 laga Milan sudah mencatat 2 nirbobol dan dua-duanya didapat ketika melawan klub kota Roma.

Catatan itu membuat Gigio Donnarumma mencatat nirbobol terbanyak dibanding kiper lain di Serie A dengan 12 nirbobol. Kedisiplinan barisan pertahanan jadi kunci membaiknya hasil Rossoneri di 4 laga terakhir.

Bek pinjaman Milan, Simon Kjaer menjadi salah satu aktor dibalik solidnya pertahanan Milan akhir-akhir ini. Ketika Kjaer bermain, Milan hanya kebobolan 1 gol ketika menghadapi Lecce. Ketika Milan dibobol 2 gol oleh SPAL di giornata sebelumnya, Kjaer tidak bermain.

Selain Kjaer, Frank Kessie yang bermain di pos defensive midfielder juga tampil baik di 4 laga terakhir. Di laga lawan Lazio, dirinya terlihat sering membantu bek-bek Milan. Kessie yang punya stamina bangus juga sangat aktif berlari. Maka tak heran jika jurnalis Isak Moller dari SempreMilan menobatkan Kessie sebagai Man of The Match di laga Lazio vs Milan.

Milan bantu Juve kokoh di puncak klasemen Serie A

Namun di sisi lain, ada sedikit kesedihan ketika Milan meraih kemenangan atas Lazio. Hasil laga ini membuat Lazio tertinggal 7 poin dari capolista sementara, Juventus. Selain itu, jarak Lazio dengan Inter di posisi ketiga hanya 4 poin dengan Inter yang baru akan main nanti malam.

Sedih, sebab Milan malah membantu Juve kokoh sebagai capolista. Maka sebetulnya Juve harus berterima kasih kepada Milan yang telah mengalahkan Lazio. Jika Juve terus dibiarkan memimpin klasemen sementara para rivalnya gugur, maka Serie A bisa bernasib seperti Bundesliga.

Awalnya, Bayern hanya unggul 4 poin dari Dortmund. Namun BvB malah terpeleset di akhir kompetisi dan Bayern semakin jauh memimpin. Hal serupa bisa saja terjadi di akhir kompetisi Serie A musim ini.

Akan tetapi, Milan bisa kembali jadi pahlawan bagi tim lain. Pasalnya di giornata 31, Milan akan berhadapan dengan Juventus di San Siro. Laga melawan Juve bisa dibilang jauh lebih krusial dibanding melawan Lazio. Milan akan menghadapi Juve pada 7 Juli nanti.

Banyak tim berharap laga Milan vs Juve berjalan alot, terutama Inter dan Lazio. Mungkin sebagian besar kontestasn Serie A juga memiliki keinginan yang sama. Mereka sepakat bahwa sudah bosan melihat Juve terus menjadi juara sementara prestasinya di eropa tak sebaik di Italia.

Bagi Lazio, kekalahan ini tentu sangat merugikan mereka. Lazio sudah kalah 2 kali dalam 4 laga terakhir. Penyebabnya tak jauh dari taktik Simone Inzaghi sendiri yang sangat bergantung pada Immobile.

Data Serie A mencatat bahwa, jika Immobile bermain, Biancocelesti memiliki rata-rata 2,2 gol per laga. Dan jika Immobile absen, mereka hanya mencatat 1,5 gol per laga saja. Maka tak heran jika Lazio disebut SS Immobile atau Immobile FC karena sangat bergantung pada performa strikernya.

Namun yang pasti, persaingan Serie A musim ini sangat seru. Patut ditunggu akhir kisah drama Serie A musim 2019/2020. Sebagai milanisti, sangat berharap agar Milan kembali meraih kemenangan agar bisa bermain di kompetisi eropa musim depan.

Sekian. Forza Milan!

@IrfanPras

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun