Usahakan ambil rujukan tak hanya dari satu sumber. Perbanyak sumber dan wawasan sehingga sudut pandang artikelnya luas.
Terus semisal sumber beritanya dari info seletingan, kabar burung, atau gosip, sampaikan siapa yang melontarkan isu itu. Nah tips saya kalau boleh ngasih nih, sumber berita seperti itu harusnya diolah lagi menjadi opini.
Opini dari penulis itu akan menambah kekuatan artikel. Jangan hanya meniru isi artikel yang dibuat jurnalis bola. Jika kompasianer memang seorang jurnalis yang melakukan liputan langsung ya monggo.
Namun apabila hanya penikmat bola biasa, perbanyak dulu wawasannya. Riset kebenarannya, dengan begitu ketika ada sanggahan di kolom komentar penulis bisa mempertanggungjawabkan artikelnya.
BACA JUGA : Nostalgia Derby Della Madonnina 2001 dan Nasib Terkini Para Pencetak Golnya
2. Kutipan dan gambar
Menambah kutipan sah-sah saja. Jangan takut untuk mengambil pernyataan dari hasil wawancara narasumber. Mengutip pernyataan jurnalis bola juga sah-sah saja. Kutip pernyataannya ya bukan tulis ulang artikelnya!
Lalu, pakailah gambar, foto, atau ilustrasi yang sumbernya legal. Bisa ambil dari situs penyedia gambar gratis seperti pixabay, pexels, unsplash, dsb. Bisa juga ambil langsung dari web klub bolanya langsung atau akun sosial media mereka.
Kalau mengambil dari web, kutiplah dengan lengkap. Tulis sumbernya, tak perlu caption panjang lebar, karena setahu saya itu juga tidak berpengaruh ke SEO.
3. Gaya bahasa
Ini yang paling penting! Gunakanlah gaya bahasa anda sendiri! Jangan meniru gaya seorang jurnalis liputan jika anda hanya menonton lewat layar kaca atau hanya membaca dari berita saja.