Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

3 Faktor Penghambat Premier League Telat Kickoff

16 Mei 2020   09:54 Diperbarui: 17 Mei 2020   09:21 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemungkinan besar, Premier League digelar tanpa penonton. | foto: AFP via thephuketnews.com

Pemain seperti Raheem Sterling dan Danny Rose juga khawatir untuk melanjutkan kembali latihan. Sterling misalnya, di akun Youtube-nya ia menyatakan ragu untuk melanjutkan liga setelah beberapa kawan dan keluarganya meninggal karena virus corona.

Wakil Kapten Brighton, Glenn Murray lebih vokal lagi. Dalam wawancaranya di acara TV, The Football League Show, Murray mengaku memang seharusnya liga dilanjutkan. Tetapi, striker Brighton tersebut ingin agar liga kembali dilanjutkan ketika situasi di Inggris sudah kondusif.

Setidaknya itulah 3 faktor penghambat kelanjutan liga Inggris. Selain 3 faktor di atas, ada satu hal lagi yang mendasari kenapa Premier League masih ingin melanjutkan kompetisi. 

Alasan finansial menjadi dasarnya. Klub merugi, soalnya pendapatan terbesar mereka adalah hak siar namun sejak tak ada pertandingan uang hak siar tak bisa mereka dapatkan.

Walau sudah berencana kickoff lagi, klub masih tak dapat mendapat uang dari hak siar secara penuh. Dilansir dari The Times, dengan menggelar pertandingan secara tertutup, setidaknya kerugian bisa ditekan diangka 170 juta paun. 

Namun apabila liga batal, Kepala Eksekutif Premier League, Richard Masters mengungkapkan bahwa Premier League bisa merugi hingga 1 Miliar Pound sterling.

Selain masalah finansial, jika liga tak ada kepastian akan ada banyak klub rugi prestasi. Liverpool misalnya, gelar liga yang hanya berjarak 6 poin belum jelas kabarnya. 

Norwich City melalui Direktur Tekniknya merasa klubnya akan rugi apabila sistem degradasi tetap ada ditengah pandemi. Selain itu menjalankan liga juga bisa menekan perdebatan tim yang mendapat jatah kompetisi eropa seperti yang dialami Eredivisie dan Ligue 1. 

BACA JUGA: Hanya Terpeleset dan Haters yang Bisa Gagalkan Liverpool Juara Liga Inggris

Pada akhirnya, keputusan mutlak berada di tangan pemerintah. Sejauh ini pemerintah sudah memberi izin dan klub diizinkan menggelar latihan tim pada 18 Mei. Tetapi tak ada yang tahu apa yang akan terjadi. 

Inggris memang sudah berhasil menekan jumlah kasus positif Covid-19 dan semoga kickoff ulang Premier League bisa kembali digelar tanpa ada masalah di kemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun