Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bangkrut! Tianjin Tianhai Korban Pertama Virus Corona?

13 Mei 2020   00:03 Diperbarui: 13 Mei 2020   00:21 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabar mengejutkan datang dari kompetisi kasta tertinggi sepak bola Tiongkok, Chinese Super League (CSL). Salah satu kontestannya, Tianjin Tianhai mengundurkan diri dari CSL pada Selasa (12/5) lalu. Tak hanya mundur, Tianjin Tianhai juga menyatakan bubar akibat bangkrut.

Beberapa surat kabar lokal di Tiongkok seperti Beijing News memberitakan bahwa sejak Senin (11/5) lalu pihak klub telah mengajukan pengunduran diri mereka ke otoritas liga. Akhirnya surat permohonan tersebut disetujui dan Tianjin resmi mengundurkan diri serta menyatakan bubar tepat di hari jadi klub yang ke-14 tahun.

"Mengingat situasi keuangan yang tidak berkelanjutan, klub tidak lagi dapat mempertahankan operasional klub secara normal. Setelah masa pertimbangan yang matang, klub tidak punya pilihan selain mengumumkan secara resmi bahwa Tianjin Tianhai bubar." kata Tianjin dalam sebuah pernyataan klub yang dikutip dari The Guardian.

Sejarah Klub

Awal berdiri pada 12 Mei 2006, klub masih bernama Hohhot Binhai FC dan bermarkas di kota Hohhot. Baru pada tahun 2008, klub berpindah ke kota Tianjin dan merubah namanya menjadi Tianjin Songjiang FC. Pada bulan Juli 2015, Quanjian Group mengakuisisi klub dan nama klub kembali berubah menjadi Tianjin Quanjian FC.

Sayangnya, pada awal Januari 2019, pemilik Quanjian Group, Shu Yuhui dijatuhi hukuman 9 tahun penjara dan denda 5,7 juta pounds setelah perusahaan miliknya dituduh melakukan pemasaran multi-level ilegal dan iklan palsu pada akhir Desember 2018. Dan sejak saat itu, organisasi sepak bola setempat mengambil alih operasional klub dan merubah nama klub menjadi Tianjin Tianhai.

Prestasi dan daftar pemain top yang pernah dimiliki

Apa yang terjadi pada Tianjin Tianhai sangat disayangkan. Sejak dibeli Quanjian Group, Tianjin menjadi salah satu klub CSL paling ambisius dan mencapai kesuksesannya pada periode 2016-2018.

Musim 2016 menjadi awal suksesnya Tianjin. Mereka jor-joran di bursa transfer dan merombak tim secara menyeluruh dengan modal yang cukup kuat. Fabio Cannavaro ditunjuk jadi pelatih, mantan striker Sevilla Luis Fabiano dan mantan bintang Shakhtar Donetsk Jadson juga dibeli demi memenuhi ambisi klub. Hasilnya, Tianjin menjadi kampiun China League One, kompetisi kasta kedua dibawah CSL.

Penampilan Axel Witsel (kiri) bersama Tianjin pada musim 2017. | foto: AFP/Getty Images via The Guardian
Penampilan Axel Witsel (kiri) bersama Tianjin pada musim 2017. | foto: AFP/Getty Images via The Guardian
Musim 2017 Tianjin yang promosi ke CSL kembali membuat heboh dengan merekrut Axel Witsel, pemain timnas Belgia dengan mahar 20 juta euro dari Zenit. Tak hanya Witsel, mantan bintang Brasil dan AC Milan, Alexandre Pato juga direkrut dari Villareal dengan mahar hampir 18 juta euro. Hasilnya Tianjin berhasil menduduki peringkat 3 di papan klasmen dan lolos ke Liga Champions Asia 2018 setelah mencatat hasil impresif di liga dengan meraih 15 kemenangan, 9 kali imbang, dan hanya kalah 6 kali.

Cannavaro yang mundur di akhir musim posisinya digantikan oleh Paulo Sousa, mantan pemain timnas Portugal yang membawa Borussia Dortmund juara Liga Champions Eropa 1997. Di bawah asuhannya, Tianjin sukses menembus babak 8 besar Liga Champions Asia sebelum kalah dari Kashima Antlers yang juara di musim tersebut.

Tianjin bukan satu-satunya klub yang krisis

Shanghai Daily dan The Guardian memberitakan bahwa hampir selusin klub di 3 kasta liga sepak bola professional Tiongkok tengah mengalami krisis keuangan selama hampir 6 bulan terakhir. Dan Tianjin adalah klub pertama dari CSL dan ironisnya mereka jadi korban pertamanya.

Tianjin mengalami kesulitan sejak sang owner dipenjara pada awal 2019. Vantone, sebuah perusahaan investasi real estate, sempat dikabarkan tertarik mengakuisisi Tianjin. Namun, Beijing News mengabarkan bahwa negosiasi dengan perusahaan tersebut gagal.

Tak berjalannya kompetisi CSL musim 2020 juga disinyalir memperparah kondisi finansial klub. Kompetisi sepak bola kasta tertinggi Tiongkok, CSL, rencananya digelar mulai 22 Februari hingga 30 Oktober 2020 namun urung digelar akibat pandemi covid-19.

Mundurnya Tianjin jadi berkah Shenzen FC yang terdegradasi musim lalu. Shenzen menempati peringkat 15 di atas Beijing Renhe yang menempati dasar klasmen. Shenzen yang dilatih Roberto Donadoni itu hanya kalah 4 poin dari Tianjin yang menghuni peringkat 14 di musim 2019. Posisi Tianjin di CSL musim 2020 pun akan digantikan Shenzen.

Tak ada kompetisi, tak ada pemasukan, klub merugi, ditambah tak terjualnya klub ke pemilik baru menjadi sebab-sebab Tianjin memutuskan bubar di hari jadi mereka. Apa yang terjadi pada Tianjin bisa jadi pembelajaran bagi klub lain, asosiasi dan otoritas liga, serta pemerintah setempat agar cepat memutuskan kapan kompetisi liga bisa kembali bergulir.  

Dikabarkan bahwa CSL kini tengah mempersiapkan diri untuk memulai kembali liga pada bulan Juni atau Juli. Kasus Tianjin dan klub-klub sepak bola yang tengah kriris menjadi bukti bahwa virus corona telah merugikan berbagai sektor termasuk sepak bola. Semoga segera ada kabar pasti kapan komeptisi sepak bola bisa kembali bergulir sehingga tak ada korban lagi seperti Tianjin Tianhai.

Sekain. Salam sepak bola @Irfanpras

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun