Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Hanya Terpeleset dan Haters yang Bisa Gagalkan Liverpool Juara Liga Inggris

7 Mei 2020   16:09 Diperbarui: 10 Mei 2020   04:40 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Urutannya begini, pertama The Reds akan langsung menghadapi Derby Merseyside melawan Everton. Lalu akan menghadapi Crystal Palace dan secara berturut-turut, pasukan Jurgen Klopp akan menjalani 7 laga sisa melawan Man. City, Aston Villa, Brighton, Burnley, Arsenal, Chelsea, dan Newcastle.

Kalau melihat daftar lawan The Reds, maka Everton, Man. City, Arsenal, dan Chelsea memungkinkan untuk jadi batu sandungan. City, Arsenal, dan Chelsea sudah jelas, mereka sama-sama tim besar yang selalu bisa menyajikan laga sengit, hasil pertandingan pun selalu sulit ditebak. 

Lalu kenapa Everton? Ini bukan soal laga derby, tapi kembali bertanding setelah vakum berbulan-bulan tentu bakal sulit. Hingga artikel ini terbit saja, tim-tim Liga Inggris belum terlihat menggelar latihan secara serius.

Jika kita masih mengasumsikan Liverpool hanya butuh 6 poin untuk menjadi juara maka sangat mungkin mereka mampu mencuri 6 poin dari 9 tim tadi. Asumsikan Liverpool kalah deh dari 4 lawan tadi dan berharap mendapat poin dari 5 lawan lainnya yaitu Crystal Palace, Aston Villa, Brighton, Burnley, dan Newcastle. Rasanya jika Liverpool tak dapat 6 poin dari tim-tim tersebut tidak mungkin. Apabila hanya melihat dari rekor pertemuan di paruh pertama, ke-9 lawan sisa tadi selalu kalah dari Liverpool.

Dan jika pasukan Klopp mampu menjaga kebugaran dan menjaga tren positif maka bukan tak mungkin mereka bisa memastikan posisi 1 seusai melawan Crystal Palace saja. Hanya terpeleset di 9 laga sisa yang bisa gagalkan mereka, tapi rasanya tak mungkin terulang sebanyak itu bukan?

Jadi bisa kita sepakati bersama bahwa Liverpool sudah pasti juara dan hanya menunggu waktu saja. Dan jika Liverpool resmi juara maka hanya haters saja yang tak terima mereka juara dan membuat olokan kepada Liverpool sebagai juara liga karena virus corona.

Seperti apa yang direncakan legenda Manchester United, Gary Neville. Lewat wawancaranya dengan Sky Sports, Gary mengaku tak keberatan rival abadi MU itu juara di situasi pandemi seperti ini dimana tak ada penonton dan terancam tak ada perayaan meriah.

Pria yang kini menjadi analis alias komentator itu bahkan telah menyiapkan olok-olokan untuk Liverpool dengan mengenakan kaus berlambang asterisk alias simbol tanda bintang (*). Simbol ini menandakan sebuah catatan gelar yang diraih lewat situasi khusus.

"Saya rasa melihat mereka juara dengan situasi seperti ini rasanya tak terlalu menyakitkan, tanpa penonton di stadion, tanpa saya ada di sana langsung. Saya rasa saya akan mengenakan kaus berlogo asterisk kecil, atau sebuah emblem asterisk kecil di Sky musim depan. Dengar ya, mereka layak memenangi liga, mereka tim terbaik di liga ini dan menurut saya mereka akan dengan pantas dianugerahi medali Premier League pada satu titik. Tapi itu tidak akan menghentikan kami untuk bisa sedikit mengolok-olok selama 20 tahun ke depan," kata Neville kepada Sky Sports, dikutip Daily Star.

Apa yang direncakan Gary tentu sangat memalukan dan tak mencerminkan seorang jiwa kesatria. Liverpool dan MU memang menjadi rival sedari dulu, namun tentu mengolok-olok capaian Liverpool di musim sangat tak pantas.

Apalagi pernyataan itu keluar dari ikon MU yang tengah kesulitan berprestasi akhir-akhir ini. Bahkan sosok Gary ini gagal menjadi pelatih dan balik menjadi pundit di Sky Sports.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun