Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Belajar dari Lyon, Pernah 7 Kali Juara Beruntun hingga Gagal Masuk Kompetisi Eropa Sejak 1997

2 Mei 2020   09:23 Diperbarui: 2 Mei 2020   10:47 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memphis Depay jadi pemain andalan Lyon dengan 9 gol dari 12 penampilan sebelum absen sejak 15 Desember 2019 akibat cedera ligamen. (sumber foto: dailymail.co.uk/REUTERS)

Kompetisi kasta tertinggi sepak bola Prancis, Ligue 1 telah resmi dihentikan Selasa (28/4) lalu. Keputusan pemerintah Prancis yang melarang segala kegiatan yang mengundang keramaian (termasuk kompetisi sepak bola) hingga 1 September membuat Ligue 1 musim 2019-20 dibatalkan.

Akhirnya pada Kamis (30/4) kemarin LFP memastikan musim 2019-20 dihentikan dan menobatkan juara serta tim-tim yang berlaga di Eropa berdasarkan rata-rata poin per laga (jumlah poin dibagi jumlah laga). 

Hasilnya PSG posisi 1 disusul Olympique Marseille dan Rennes di posisi 2 dan 3 untuk mendapat jatah Liga Champions musim depan. Sementara peringkat 4-6 ditempati Lille, Reims, dan Nice untuk jatah tiket Liga Europa musim depan.

Namun keputusan LFP terkait tim yang lolos ke kompetisi Eropa terancam akan digugat salah satu tim peserta liga. Adalah Olympique Lyon yang naasnya di hasil klasmen terakhir berada di peringkat 7 di bawah Nice. Terkait keputusan itu, pihak Lyon berencana melayangkan gugatan.

Pihak Lyon melalu laman resmi mereka mengklaim langkah penentuan hasil klasmen akhir tidak adil dan tidak memenuhi syarat "sporting merit" yang ditetapkan UEFA. 

Sporting merit sendiri adalah bagaimana liga menentukan hasil klasmen akhir berdasarkan kompetensi tiap tim. Lyon sendiri menganggap mereka dirugikan dengan keputusan LFP tersebut.

"Olympique Lyon sudah memberikan solusi kepada liga hari Selasa kemarin, sehingga kompetisi bisa diselesaikan secara adil untuk persaingan yang lebih sehat dan sesuai dengan keinginan UEFA terkait objektivitas, transparansi, dan tanpa diskriminasi. Terkait keputusan LFP yang menobatkan juara Liga Prancis hari ini, Olympique Lyon berhak naik banding atas keputusan tersebut dan mengklaim ganti rugi karena tidak bersaing di kompetisi yang tengah berlangsung, serta kerugian puluhan juta euro karenanya.", begitu bunyi pernyataan resmi Lyon di laman resmi mereka.

Lyon sejatinya masih punya peluang untuk tampil di Liga Europa musim depan lewat jalur juara Coupe de la Ligue. Di laga final yang seharusnya digelar 4 April 2020 lalu, Lyon akan melawan PSG. 

Tampil di final Coupe de la Ligue setidaknya akan membuat Lyon mendapat jatah tiket di babak kualifikasi babak kedua Liga Europa. Namun, akibat larangan kegiatan olahraga di Prancis, final itu belum terlaksana.

Namun, menurut hemat penulis, LFP tak bisa disalahkan begitu saja. Lyon sebagai peserta Ligue 1 juga harusnya sadar diri. Di klasmen akhir yang diputuskan LFP, Lyon menghuni peringkat 7, point per game mereka kalah tipis dengan peringkat 5 dan 6. 

Kalau liga dilanjutkan, memang Lyon masih bisa masuk zona eropa karena beda poin mereka dengan peringkat 3 hanya 10 poin dengan masih menyisakan 10 laga yang akhirnya dibatalkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun