Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liga Belarusia; Kenali, Pelajari, Dan Apresiasi

30 April 2020   05:43 Diperbarui: 30 April 2020   06:00 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Sabtu dan Minggu kemarin (25,26 April), Liga Belarusia baru saja menyelesaikan pekan keenam. Hingga usai digelar, kesebelasan Slutsk memimpin klasmen dengan raihan 6 poin dari 4 kemenangan, 1 imbang, dan 1 kalah. Slutsk unggul dua poin dari runner-up Islock.

Sementara itu sang juara bertahan, Dynamo Brest menelan kekalahan di pekan keenam dari Shakhtyor. Akibatnya, Dynamo Brest harus tertahan di peringkat ke-14 dengan 7 poinnya dari 2 kemenangan dan 1 kali imbang dari 6 pertandingan.

Nah, dari nama-nama klub di atas ada yang paham apa yang sedang dibicarakan? Tentu saja kalau anda tak paham ya wajar karena memang kurang terkenal. Namun, Liga Belarusia ini adalah satu-satunya liga di daratan eropa yang masih menggelar pertandingan resmi di tengah wabah covid-19 dan uniknya (11 12 dengan konyol) pertandingan masih dihadiri penonton.

Kini, federasi sepakbola Belarusia tengah menerima gelombang protes dari pemain hingga fans, karena jumlah kasus positif covid-19 terus bertambah di negaranya. Penonton yang hadir di stadion pun berkurang, namun dikabarkan bahwa klub-klub Belarusia mendapat untung dari jumlah fans yang bertambah di tengah wabah ini.

Nah, berangkat dari kekonyolan itu, penulis sendiri penasaran. Pasalnya, sebelumnya tak pernah dengar soal Liga Belarusia. Pencarian informasi soal liga pun penulis lakukan. Beberapa fakta dan analisa Liga Belarusia akhirnya saya dapatkan, dan ini hasilnya.

Liga Belarusia memiliki nama resmi Vysheyshaya Liga. Nah, sulit kan disebut, makanya kita sepakati untuk seterusnya disebut Liga Belarusia saja. Belarusia sendiri adalah pecahan dari Uni Soviet dan bahasa mayoritas disana adalah bahasa Belarus dan Rusia, jadi ya wajar kalau nama liga dan klubnya susah disebut.

Lambang kompetisi Liga Belarusia atau Belarusian Premier League. (foto: twitter.com/BelarusianPL)
Lambang kompetisi Liga Belarusia atau Belarusian Premier League. (foto: twitter.com/BelarusianPL)
Ketika memulai penelusuran soal liga tertinggi di Belarusia, ada satu nama klub yang langsung membuat saya faham. Ternyata klub ini sering saya dengar, tapi tak sadar kalau mereka dari Belarusia. BATE Borisov, pernah dengar kan? Anda yang penikmat setia Liga Champions sejak dulu pasti taulah. BATE bisa dibilang klub tersukses disana dan mereka memang sudah sering tampil di UCL atau Liga Europa.

Sejak bergulirnya Vyshhes… eh Liga Belarusia di tahun 1992, BATE Borisov sudah memenangi 15 gelar liga dari 29 musim liga yang telah digelar. Selain menjadi juara terbanyak dengan catatan unik yaitu 13 kali juara beruntun dari 2006 hingga 2018, BATE juga menjadi tim asal Belarusia tersukses untuk urusan lolos ke kompetisi Liga Europa dan Liga Champions. Terakhir kali mereka tampil di Liga Europa adalah di musim 2018/2019, sementara di Liga Champions, BATE terakhir kali masuk babak grup di musim 2015/2016. Prestasi terbaik mereka selain masuk babak grup Liga Champions sebanyak 5 kali adalah lolos babak 32 besar Liga Europa sebanyak 3 kali.

Beralih ke juara terbanyak kedua setelah BATE adalah FC Dinamo Minsk dengan catatan 7 trofi liga yang terakhir mereka peroleh di musim 2004. Tim ini adalah pemilik stadion terbesar di Belarusia. Stadion mereka berkapasitas maksimal 22 ribu penonton. Bisa dibilang juga kualitas stadion mereka adalah yang terbaik sehingga juga digunakan oleh timnas Belarusia dan BATE Borisov untuk berkompetisi di kancah eropa beberapa kali. Hmm… unik ya, memang kapasitas stadion di Belarusia tak sebanyak seperti Indonesia. Pasalnya populasi penduduknya saja hanya sekitar 9 juta orang.   

Sebagai klub dengan jumlah trofi terbanyak kedua setelah BATE, Dinamo Minsk juga sempat mencicipi Liga Europa. Terakhir, Minsk mencapai babak grup Liga Europa di musim 2015/2016. Kala itu mereka 2 kali masuk babak grup EL setelah menjadi kampiun liga dan lolos ke EL setelah kalah di play-off Liga Champions. Oiya, berdasarkan fakta yang saya ulik, fans Dinamo Minsk memiliki rivalitas yang tinggi dengan fans BATE Borisov.

Perayaan kemenangan Dinamo Brest bersama trofi liga Belarusia 2019. (foto: belarus.by)
Perayaan kemenangan Dinamo Brest bersama trofi liga Belarusia 2019. (foto: belarus.by)
Sekarang kita beralih ke juara liga musim lalu, yaitu musim 2019. Adalah Dynamo Brest yang baru sekali mengangkat trofi liga. Mereka juga merupakan pemenang Piala Super Belarusia 3 musim terakhir. Tidak seperti BATE dan Minsk yang pernah mencicipi babak grup Liga Champions atau Liga Europa, Brest selalu kandas di babak kualifikasi. Dynamo Brest memang baru merasakan berprestasi akhir-akhir ini.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun