Milan yang tampil di depan pendukungnya sendiri membantai Cristiano Ronaldo dkk dengan 3 gol tanpa balas. Lagi-lagi, Kaka menjadi salah satu aktor kemenagan Milan atas MU melalui gol pembukanya yang diteruskan dua gol lagi oleh Seedorf dan Gilardino. Hasil itupun membuat Milan melaju ke final dan kembali bertemu dengan Liverpool untuk membalas dendam Istanbul 2005.
Tak bisa dipungkiri, Kaka adalah aktor terbesar Milan dalam memenangi Liga Champions 2007. Kaka jugalah yang menjadi topskor kompetisi dan dinobatkan sebagai pemain terbaiknya. Dan tiga golnya ke gawang MU di leg pertama dan kedua semifinal itulah salah satu best moment Kaka bahkan Milan di musim tersebut.
Hingga kini aksi individu menawan yang membuat Heinze terpedaya dua kali itu selalu dikenang milanisti dan penikmat bola. Lalu, bagaimana kabar Kaka dan Heinze kini?
Heinze yang pensiun di tahun 2014 melanjutkan kariernya menjadi pelatih. Terakhir, mantan bek timnas Argentina itu melatih Velez Sarsfield sebelum dipecat 9 Maret lalu setelah mendampingi klub liga Argentina itu selama 70 laga..
Bagaimana dengan Kaka? Kaka meninggalkan Milan di musim panas 2009. Baru-baru ini, sang agen, Gaetano Paolillo berbicara kepada Football Italia pada Kamis (23/4/2020) lalu, bahwasanya Kaka tak pernah berkeinginan meninggalkan Milan. Terungkap, kepergian Kaka sama seperti kepergian Thiago Silva dan Ibrahimovic di tahun 2012 yang dijual Milan demi kepentingan finansial klub.
"Setiap tahun, Real Madrid bertanya apakah Kaka dijual. AC Milan selalu menjawab tidak karena dia termasuk dalam rencananya. Namun, semuanya berubah pada 2009. Kaka dijual ke Madrid dalam posisi AC Milan kesulitan keuangan. Dia tak pernah ingin pergi, dia tak butuh uang dari Madrid. Kaka juga pernah ditawar 100 juta euro oleh Machester City, tapi sekali lagi, ia benar-benar tidak ingin pindah dari Milan. Dia sangat dicintai penggemar dan mencintai Milan," ucap Paolillo seperti dilansir dari Football Italia dikutip dari kompas.com.
Selepas pergi meninggalkan Milan, permainan Kaka menurun. Badai cedera sering menghantuinya di Madrid yang membuat ia tak bisa tampil maksimal.Â
Mungkin saja salah satu penyebab performanya menurunnya adalah rasa kangen akan Milan atau rasa cintanya kepada Milan yang akhirnya membuat ia tak bisa lepas dari Milan.Â
Memang Kaka akhirnya kembali AC Milan di musim 2013/2014, namun ia sudah berumur dan tak bisa seekplosif masa mudanya. Hanya semusim di Milan, Kaka lalu kembali mengucapkan selamat jalan kepada milanisti setelah mengakhiri kontraknya dengan mengaktifkan klausul pelepasan sebagai hasil tak lolosnya Milan ke kompetisi eropa.
Kini ia tengah menikmati momen bersama keluarga kecilnya di Brasil. Kaka yang baru saja berulang tahun ke-38 Rabu lalu kini tengah menunggu lahirnya anak ketiganya dari sang istri. Selamat ulang tahun Kaka.